11/27/2016

Kalimat bersayap

Oleh : Firdaaus Bin Musa 

Kalimat bersayap, kata2 itu hanya dipakai oleh orang yg hatinya belum 100 % yakin akan apa yg ia ucapkan, takut org tersinggung padahal akan tatap ada org yg tersinggung, namun tdak bagi muslim yg hidup matinya mngejar ridho Allah, slagi ia mnyampaikan perintah dan larangan Allah, ia akan tetap teguh mnyampaikan "kepahitan" bagi org tertentu saat menerimaanya, sbb kebiasaan buruk memang fitrahnya akan berbenturan dg kebaikan, karna itu sperti apapun kita baiknya menyampaikan kebenara akan selalu buruk dikacamata manusia, mari kta maksimalkan kejar kebaikan tanpa melupakan intropeksi diri

Saat akar dan daun menjadi guru, kata akar akulah yg paling berjasa, shg sipohon bisa berdiri kokoh dan dpandang perkasa, Ñamun apa kata daun, oh tidak? Kamu yg tersembunyi tidak akan berarti apa2 kalau bukan lantaran ta'jubnya orang melihat rimbùnnya aku, lantas dg terus membanggakan membanggakan diri kita akan dimuliakan manusia dan pencipta kita? Sungguh kmulian itu akan kita dapatkan bila mana kitapun telah lebih dulu memuliakan yg pantas dimuliakan Yakninya "Allah, nabi Muhammad, Kitab sucimu, Ibu bàpakmu, dll. (Tausiyah Imanku)

Disaat orang mengatakan "ingat ibumu" apa respon hati kecilmu, biasa2 saja, langsung membayangkan raut wajah yg telah kita susahkan atau bahkan yang muncul kebencian yg besar, yang tak bisa dibendung itu jugalah yg menjadi sebab tersimpan dendam kusumat, sekarang bayangkanlah seolah2 anda yg berada diposisi dia? Apa anda rela menjadi musuh anak2mu

Bagaimana kalau yang kita takutkan akan terjadi juga meskipun kita mencari beribu alasan untuk menunda / mengatakan nanti juga bisa, lebih baik sudah merasakan kesusahan dari pada nanti, disaat dimana orang sudah melewati skalipun itu kepahitannya tak dapat dijelaskan, namun yg pasti ia sudah menang dibandingkan dengan orang yang masih berlagak kuat, tapi sesungguhnya ia lemah dan lemah (by: tausiah imanku)


0 komentar: