12/20/2016

SAAT ITU AKU SEDANG

 Syuting Baralek 
 Makanan tampek Baralek
 Makanan tampek Baralek
 Kasur Rumahku 680.000

 Jannati Baitii




 Cangkuak

12/13/2016

FHOTO SIAP CETAK










12/12/2016

Keluargaku yang amat aku sayangi










11/27/2016

Indonesia Hari Ini

Jika ingin terkenal Ði indonesia, silahkan lecehkan ayat2 Al Qur'an, nanti setelah terkenal, cukup dg mngucapkan "MAAf", nanti ulangi lagi, cukup minta maaf, bgitulah fakta yg terjadi, jika ini terus dibiarkan wibawa umat islam dan kemuliaan ajaran islam akan berkurang

Jika kesalahan selesai hanya dg minta maaf, apa gunanya penjara? Apa gunanya pengadilan?
Kalau semua selesai dg minta maaf, kenapa harus ada KUHP?
Emg bisa bebas dari pak pol pas kena tilang hanya dg minta maaf???
Hukum mati penghina Al qur'an!!

Ketika figur ulama tak lagi jadi ikutan serta kharismatik, lantaran mnghanyutkan diri dalam hal retorika saja, tanpa ada aksi kelapangan mnyentuh wilayah politik, pdahal msyarakt dihadapkan dg politik yg mnyesatkan sdg mereka yg membenci islam begitu gencar dan leluasa menampakkan permusuhannya dg memanfaatkan panggung politik ini, sya jadi teringat akan sabda rasulullah! Sesungguhnya hamba yg paling takut kpd Allah adalah para Ulama'

Sya berharap, siapa yg hendak menipu Allah, ia saat itu dikategorikan sesungguhnya dia menipu dirinya sendiri, niat mereka mempermainkan ayat2 Allah, namun ternyata ia sendiri yg kena imbasnya, melecehkan dan menganggap remeh ayat Allah sama dg menipu Allah

Apakah menjadi knyataan postingan yg saya tulis beberapa hari yg lalu, CAGUB JAKARTA AMBIL MANFAAT DARI PELECEHAN AJARAN ISLAM
Oleh : Firdaus Bin Musa
Assalamu'alaikum Wb, Saya bukanlah pengamat media dan bukan pula terlalu hebat dalam menganalisis, namun setahu saya agar seseorang eksis dan dia banyak dilihat orang, maka cara yang ia tempuh adalah mencari sensasi, artispun kalaupun ingin harga tawar ia dijadikan bintang film mahal, maka harus berhasil mencari sensasi yg panas, kalau bisa wartawan, pihak televisi, pengacara dll dibayar
Namun bagaimana dengan Clon Gubernur tertentu, dia tdak mau ada unsur sara dalam politik jakarta, tapi disisi lain, ia dengan sengaja mengambil alih perhatian umat islam agar tertuju padanya, baik yg tadinya non muslim berlagak gaya muslim, anggota ormas islam dimanfaatkan sebagai orang tandingan, jika suatu saat ada orang muslim yang memakai dalil al-qur'an untuk menjadikan ia objek yang dihukumi dan sudah tidak suatu yg asing lagi, Calon Gubernur tsbpun memanfaatkan kata2 yang menyakiti umat islam, dalam rangka mencari sensasi menjelang pilgub tersebut, nanti ia akan ambil segmen klarifikasi setelah mengucapkan pelecehan terhadap ajaran islam, agar umat islam jangan mengira dia jelek, sekali lagi sya sbg muslim sdah mengingatkan, selama ia non muslim jelas2 menampakkan kekejian terhadap islam, maka dihati mereka jauh lebih besar kebencian itu, wassalam

*RETORIKA SUBJEKTIVISME NUSRON WAHID*

Adnin Armas
Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV ONE, Hari Selasa, 11 Oktober 2016 membahas tema "Setelah Ahok Minta Maaf."

Seperti biasanya, ILC menampilkan berbagai narasumber pro kontra dan berbagai pihak lain yang terkait dengan persoalan yang sedang hangat dibahas. Banyak hal penting bisa menjadi catatan dalam acara ILC tersebut. Namun, saya ingin fokus kepada pikiran Nusron Wahid (NW) karena gagasan subjektivisme (‘indiyyah) tampak begitu jelas dalam ungkapan kata katanya.

Dalam pandangan NW, orang yang mengucapkan yang paling tahu tentang maksud yang diungkapkannya.Implisit di dalam pernyataan itu, bagi NW, kebenaran adalah menurut masing masing. Dalam konteks al-Qur’an, Hanya Allah yang paling tahu maksud yang dikandung di dalam al-Qur’an. NW menegaskan dengan penuh percaya diri, Multi Tafsir adalah keharusan yang harus dipertahankan.
Jika pemikiran Nusron Wahid diterapkan dalam memahami ajaran Islam, maka tidak ada pemahaman yang objektif bisa diraih karena kebenaran tergantung kepada masing masing orang. Pemikiran NW ahistoris dan tidak realistis. Saat TV ONE mengundangnya untuk hadir sebagai narasumber untuk hadir di acara ILC, Selasa, jam 19.30 tanggal 11 Oktober 2016, NW hadir. Para narasumber lainnya juga hadir. NW dan semua narasumber bisa memahami jika acaranya Hari Selasa, bukan Hari Rabu. Semua memahami, acaranya tanggal 11 Oktober, bukan Selasa tanggal 18 Oktober.

Semua memahami bukan tahun depan, tapi tahun ini. Semua memahami lokasinya di Studio TV ONE, bukan di Studio RCTI. Fenomena ini menunjukkan NW dan narasumber lainnya tidak menafsirkan undangan TV ONE menurut masing masing. Jika ditafsirkan menurut masing masing dan Hanya Allah paling tahu, maka acara ILC tidak akan pernah dihadiri oleh para narasumber dari beragam unsur.
Sama halnya, jika agama ditafsirkan menurut masing masing dan Hanya Allah yang Tahu¸ umat Islam akan berhaji menurut masing masing.Namun, kenyataannya NW tetap berhaji ke Mekkah. Ratusan juta umat Islam sejak zaman Nabi hingga Akhir Zaman sudah, sedang dan akan selalu tetap berhaji ke Mekkah.

Ini menunjukkan gagasan subjektivismeyang dikemukakan NW adalah utopia, ahistoris dan tidak realistis. Sama halnya, umat Islam setiap hari melakukan shalat. Tidak ada satupun makmum membelakangi Imam.
Termasuk NW juga tidak membelakangi imam. Tidak bisa masing masing menafsirkan menurut masing masing. Jika shalat menurut masing masing, maka tidak akan pernah ada shalat berjamaah.
Banyak contoh lain bisa disebutkan untuk menunjukkan tidak logis, ahistoris dan tidak realistisnya pendapat NW dalam memahami Islam. Jika pikiran NW diikuti, dan sesungguhnya tidak akan pernah diikuti, karena kebenaran menurut masing masing, maka tiada pemahaman yang terjadi, apalagi kesepakatan dalam beragama, bernegara dan dalam kehidupan. Konsekwensi pikiran NW adalah umat Islam sepanjang zaman hidup dalam fatamorgana kebenaran.

Umat Islam akan terombang ambing dalam pemahaman ajaran Islam. Kebenaran dalam pandangan NW hanya berlaku menurut diri masing masing. Artinya, pikiran NW menjustifikasi segala bentuk kesesatan dan penyimpangan karena tidak pernah ada kebenaran objektif.


5 Komentar
Komentar
Muhammad Isa MOHON MAAF BROTHER..
....
CUBALAH MEMBAGIKAN HAL2 YANG MEMPERKUAT AKIDAH , KARENA BANYAK DI ANTARA SAHABAT DI FACEBOOK YANG BUTUH MELURUSKAN AKIDAH.

...
TAPI KALO MASALAH POLITIK
TAK BANYAK YANG MENGERTI.

KARENA BISA MERUSAK PIKIRAN
BILA TIDAK BIJAK MENANGGAPINYA.

MENURUT PANDANGAN SAYA SEKARANG
ORANG KAFIR TELAH MENGADU BANYAK UMMAT ISLAM BAHKAN ULAMA , DENGAN 1 ORANG YANG BERBUAT..

SEHINGGA TERPECAH DAN MEREKA MULAI MENYUSUN STRATEGI YANG BERIKUTNYA..

WASPADALAH , JANGANLAH KITA MEMBAGIKAN INFO YANG TAK SANGGUP SEBAGIAN ORANG BERFIKIR BIJAK.. KARENA BANYAK DIANTARA KITA YG MASIH BELUM KOKOH AKHIDAH..

IBARATKAN MADU 1 KG YG DI TETESKAN RACUN.
RUSAK MADU SEMUANYA..

.. MAAF BROTHER SAYA HANYA MENGINGATKAN..
KALO SALAH SAYA MOHON MAAF.. 

MASIH BANYAK HAL2 POSITIF YANG BISA DIBAGIKAN..

TEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA..

JIKA TANAMAN PADI YA DI SAWAH.
JIKA TANAMAN KELAPA YA DI TANAH KERING /DI TEMPAT YG SEHARUSNYA.
DLL.

MARI MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA.

SALAM SUKSES BROTER..


Ibnu Munir Malin Sati Pemikiran umat islam itu sejalan dg fakta, maksudnya umat islam harus bisa mengghukumi fakta, kalau ini yg terjadi apa solusinya dan bgaimana harusnya, karena itu sya tdak mencukupkan membagi konten tertentu, selama itu masalah yg terkait ajaran islam, agar umat islam mengetahui bhw agamanya dilecehkan, agar keyakinannya makin terlihat (abu2 atau tidak)
Muhammad Isa Betul kawan...
Tapi Apakah semua sahabat fb bisa berfikir seperti kawan..


Apakah semua teman2 kita di fb paham akar masalahnya..

Apakah pikiran mereka tidak akan rusak..

Menurut saya akan lebih baik.
Membagikan hal2 ringan saja, untuk memperkuat keimanan dan keislaman..

Apabila kebaikan banyak di bagikan pasti pikiran akan semakin baik..

AKHIDAH AKAN SEMAKIN LURUS..

CONTOH :

BAGAIMANA IBADAH YANG BAIK.
MEMAKAN MAKANAN HALAL DAN BAIK.
BERPAKAIAN YANG BAIK
INTINYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN SEHARI- HARI..
.....

KARENA TAK SEMUA TEMAN di FB bisa MEMBERIKAN SOLUSI YG BAIK MASALAH POLITIK SAAT INI.. TERMASUK SAYA.. 

SEDANGKAN MASALAH AKIDAH , AKHLAK, ILMU, DAN IMAN MASIH KURANG BROTHER..
Ibnu Munir Malin Sati
Tulis balasan...
Ibnu Munir Malin Sati saya tdak mau ajaran islam itu dikotak2kan, mengkotak2kan belajar islam jika ayat belum turun semua ya iayalah, namun saat ini ajaran islam telah sampai semua, bukankah islam sudah sempurna, lagi pula dalam islam tugas dan kwajiban negaralah untuk memenuhi pendidikan dan tsaqafah umat islam bukan kewajiban kita secara individu, sbb kapasitas kita hanya untuk diri kita dan org yg kita anggap bisa menjangkaunya (keluarga) dan itu yg tidak ada saat ini, sbb negeri ini dipimpin oleh pemimpin sekuler dan sistemnya sekuler (bukan negara daulah khilafah), diskusi ini tidak akan berujung, jika negara sendiri tidak ambil bagian sdg kita sibuk memulai dari aqidah2, rasulullah sendiri secara manusia mana bisa beliau mendakwah islam shg pemeluknya banyak, itulah periode mekkah namun setelah islam menjadi sistem sebuah negara, kemana2 islam tersebar, akan sulit memahami maksud penjelasan saya, kalau kita tidak memulai dari kajian peraturan hidup dalam islam (kitab hizbuttahrir)
Icol Dianto saya nonton juga waktu itu ustad daus, kata NW itu, yang tahu maksud Allah, dalam hal ini QS. Al-Maidah: 51, adalah hanya Allah. konsekuensi dari ucapannya ini adalah ingkar sunnah, karena ada sunnah Rasul itu yang merinci al-Quran. kalaulah ia bisa digolongkan ingkar sunnah, maka tiada heran ulama pun akan diingarinya.......... lalu, distorsi sejarah oleh Hamka Haq, yang menyebut umat Islam di masa Nabi SAW dipimpin oleh orang kafir, yaitu kafir Quraisy selama 13 tahun di Makkah. Distorsi lagi, Umat Islam nyaman dibawah kepemimpinan Quraisy, yaitu seperti nyamannya Rasul dibawah perlindungan Abu Thalib, paman Nabi Saw, ini sungguh distorsi sejarah sekali.........
Nurul Mustaniroh Al Mumtazah namanya ahli tafsir ngawur melarang orang lain punya penafsiran

Apakah kita tidak merasa di Adu Domba

Oleh ; Firdaus Bin Musa
Ada sesuatu yg tidak disadari umat islam, saat umat islam saling sangketa dan saling bermusuhan, pertama kita harus sadari dahulu apa sebab terjadi caci maki sesama muslim, apakah karena membela non muslim lalu kita harus bentur2an? kedua. Jika benar, bagi yg tahu saudaranya seperti itu apakah diperingatkan dg mencaci maki pula shg pembenci islam merasa telah menang, lantaran berhasil mengadu domba kita sesama muslim. Ketiga, jika kita marah besar dan ada keinginan membunuh siapa saja yg berkata kasar, apakah kita akan merasa puas, karena itu kembalikan kpd ajaran islam. Jika sesama muslim hendaklah saling nasihat yg baik, usah mencaci maki, namun jika kpd kaum kafir musti keras, kalau itu sdah selayaknya perang ya perang, kalau sudah selayaknya dihukum mati ya dihukum mati, sebab ajaran islam yang mengajarkan itu, skarang kita sepakati siapa musuh kita, jangan karena ada muslim di barisan musuh lalu kita sesama muslim yang saling berperang (walau perang urat syaraf), lupa dg musuh yg telah mnjadikan saudara sesama muslim terjebak pda langkah yg salah. Maka fokuskan kembali pada persoalan utama, musuh kita adalah diterapkannya sistem demokrasi dg rezim yg jauh dari pemahaman islam, maka ganti sistem demokrasi dan ganti pula rezim

Tetap semangat!
Membela Islam, siapa saja yg menghina ajaran islam kita tidak akan berhenti bergerak, kita pantau kinerja boneka2 sistem demokrasi bangsat yg aparatnya lambat, penguasapun tidak segera bertindak Memproses Ahok, Apa Aparat memilih jadi keparat kalau sudah menyangkut jabatan dan uang saku...

mereka Pandai mencari figur2 kuat dan dianggap tokoh setelah itu di adu domba dan dijadikan tameng untuk dibenturkan dg sesama umat islam, kini umat islam berada dalam keadaan bingung bersikap, disatu sisi ia dianggap bagian yg pernah di kagumi, namun di sisi lain ia malah kontroversi, jangan ragu dan tidak ambil sikap, kita bisa menghukumi yang ia bicarakan / katakan, namun tetap dg cara santun, jangan sampai kesukuan dan sal muasal mnjadikan kita tidak lagi sejalan dngan ajaran islam, sekalipun orang tua sendiri maka musti dihukumi berdsarkan ajaran islam, bukan yg lain titik.


Islam dan umat islam akan terus terhina, Jika ?

Oleh ; Firdaus Bin Musa

Jika untuk motor saja, kita musti putar otak agar ia tetap fit dan nyaman bersama kita, apalagi itu berhubungan dg orang yang bersama dg kita atau orang yang akan menjadi sebab pahala kita bertambah, bukankah agar ia merasa nyaman usaha bermental baja perlu kita miliki (bermuka tebal (selagi dijalan Allah) kita pakai, kira2 itulah sikap yg musti kita miliki sbg pngemban dakwah yg kehidupannya berusaha dikaitkan dan distandarkan dg syara', yang usahanya ada hubungannya dg islam dimasa depan, yang pemikirannya sudah berfikir membangun peradaban islam tahun 2070-an bahkan lebih, demi mngejar, menjemput janji Allah dan khabar gembira rasulullah, jangankan harta nyawapun akan diserahkan, tentu smngat itu hanya bisa tumbuh dan tetap bergelora, bila mana kita tidak lagi ketergantungan fokus pada harta benda, manusia dan hal2 lain (kecuali kepada Allah semata), namun itu akan sulit bila kita masih bernaung dalam sistem demokrasi, sebab demokrasi memang hadir untuk menciptakan ketergantungan manusia pada hal2 yg bisa di indrai saja, maka arti bermanfaapun sdah bertukar, yakni jika "mendapatkan imbalan uang" seseorang membantu org lain dasar utamanya ialah mndapatkan uang, bagi sbgian orang akan mngatakan kata2 saya ini"kemunafikan", masa zaman sekarang tdak dg uang, mau makan apa ....lo?, memang tdak gampang mnyatukan pemahaman islam dg sikap sekuler yg telah melekat sejak lahir ditambah dg pola pendidikan yg jauh dari aqidah islam, jika dalam negara daulah khilafah tsaqafah islam yg diutamakan shg wajar stiap jurusan / keahlian lebih banyak dibarengi tsaqafah islam, maka wajar pula jika dlm negara daulah khilafah muncullah dokter ahli bedah hebat pemahaman islamnya, ilmuwan hebat pemahaman islamnya, penemu luar biasa pmahaman islamnya, sebab mereka akan menyelaraskan penemuannya dg tsaqafah islam, bukan asal temuannya saja, sbb dlm islam kalau penemuannya di indikasikan melanggar syara' akan dihentikan segera. Maka inilah diantara kenapa islam Rahmatan Lil'alamin terus disuarakan, agar2 mata dunia tertuju hanya pada kmulian saja bukan yg lain. Wassalam

Luruskan Kembali Niatmu Karena Allah

Oleh : Firdaus Bin Musa

Orang yang berbuat karena Allah dan sesuai Perintah, tidak menjadikan celaan manusia sebagai penentu ia berhenti melakukan perintah Allah dan tidak pula menjadikan pujian manusia penyemangat ia melakukan perintah Allah, karena ia tahu tolak ukur manusia sering kali berubah2, begitu pula sanjungan manusia acap kali ketika ada maunya

Perubahan, seperti apa perubahan yg kita inginkan, kapan lagi kalau bukan sekarang? Menuggu apalagi kalau bukan saat ini? Hanya org tertipu dunia yang tidak mngarahkan pandangannya pada perjuangan penegakan daulah khilafah, apa kita sudah persiapan. Akhirat berupa pembuktian dalam menegakkan ajaran Islam Rahmatan Lil'alamin, yang itu hanya ada dan bisa dirasakan jika. Daulah khilafah tegak

Bak kecek urang " di kao, mangko taraso" bahasa indonesia apa kata yg tepatnya ya? Penggal kepala penghina Al-Qur'an atau dicincang bak mie yg tak tahu mana pangkal mana ujung, jika daulah khilafah, tak satupun berani melecehkan islam al-qura'n , saatnya kita berjuang demi terwujudnya Islam Rahmatan Lil'alamin (IRA)

Menatap kelangit disini sepertinya sama sprti t4 yg diisana, menatap rerumput disini rasanya juga sama dg yg disana, tapi ada yg tidak sama diantara banyaknya kesamaan, yakni Rasa dan degupan jantung saat disana dan sini, bagi yg paham cukup katakan " maha suci Allah yg telah menetapkan ada masanya kencangnya degupan jantung yang tidak sama" dan saatnya kita berkata " Islam Rahmatan Lil'alamin, Hanya bisa terwujud jika daulah khilafah tegak"


"Membedah istilah "TUKANG KOMPOR"

Oleh : Firdaus Bin Musa

Ketika kita dibilang tukang kompor, Ups jangan sedih dulu, sudahkah kita membedah bahasa tukang kompor? Bisa jadi maksudnya tukang penjualnya, memperbaikinya, tukang produksinya dll. Memang kita akui dilapangan makna "TUKANG KOMPOR" bermakna tukang memanasi suasana, lebih dominan kearah negatif, namun saya mencoba menetralkan bahasa "TUKANG KOMPOR", anggaplah misalnya memanasi suasana maknanya, bkankah bisa diarahkan kepada maksud pada kemulian, sama halnya istilah "Mengajak", bisa mengajak pada yg baik, pun bisa mengajak pada yang buruk, begitu pula mengompori bisa diarahkan pada yang mulia apalagi pada yg hina dina (seperti fakta banyak terjadi saat ini), ulama bisa menjadi corong dalam mengomandoi umat agar mau ikut dalam medan jihad, yang tentunya sejalan dengan ilmu jihad itu sendiri, bukan jihad yg ditunggangi (dimanfaatkan) oleh musuh2 islam, sebagaimana amerika memanfaatkan pasukan taliban dahulu untuk memerangi rusia, maka ilmu yg mendalam dan mumpuni musti dimiliki oleh ulama dalam memahamkan tentara2 Allah yang smngat jihadnya masih berkobar, bgitulah perjuangan penegakan daulah khilafah meski di ejek dg istilah tukang kompor tidak masalah, selama Tolak ukur kita Islam kita tetap istiqamah dalam menjalani proses yg sdang dan akan kita jalani. Wassalam

Kalimat bersayap

Oleh : Firdaaus Bin Musa 

Kalimat bersayap, kata2 itu hanya dipakai oleh orang yg hatinya belum 100 % yakin akan apa yg ia ucapkan, takut org tersinggung padahal akan tatap ada org yg tersinggung, namun tdak bagi muslim yg hidup matinya mngejar ridho Allah, slagi ia mnyampaikan perintah dan larangan Allah, ia akan tetap teguh mnyampaikan "kepahitan" bagi org tertentu saat menerimaanya, sbb kebiasaan buruk memang fitrahnya akan berbenturan dg kebaikan, karna itu sperti apapun kita baiknya menyampaikan kebenara akan selalu buruk dikacamata manusia, mari kta maksimalkan kejar kebaikan tanpa melupakan intropeksi diri

Saat akar dan daun menjadi guru, kata akar akulah yg paling berjasa, shg sipohon bisa berdiri kokoh dan dpandang perkasa, Ñamun apa kata daun, oh tidak? Kamu yg tersembunyi tidak akan berarti apa2 kalau bukan lantaran ta'jubnya orang melihat rimbùnnya aku, lantas dg terus membanggakan membanggakan diri kita akan dimuliakan manusia dan pencipta kita? Sungguh kmulian itu akan kita dapatkan bila mana kitapun telah lebih dulu memuliakan yg pantas dimuliakan Yakninya "Allah, nabi Muhammad, Kitab sucimu, Ibu bàpakmu, dll. (Tausiyah Imanku)

Disaat orang mengatakan "ingat ibumu" apa respon hati kecilmu, biasa2 saja, langsung membayangkan raut wajah yg telah kita susahkan atau bahkan yang muncul kebencian yg besar, yang tak bisa dibendung itu jugalah yg menjadi sebab tersimpan dendam kusumat, sekarang bayangkanlah seolah2 anda yg berada diposisi dia? Apa anda rela menjadi musuh anak2mu

Bagaimana kalau yang kita takutkan akan terjadi juga meskipun kita mencari beribu alasan untuk menunda / mengatakan nanti juga bisa, lebih baik sudah merasakan kesusahan dari pada nanti, disaat dimana orang sudah melewati skalipun itu kepahitannya tak dapat dijelaskan, namun yg pasti ia sudah menang dibandingkan dengan orang yang masih berlagak kuat, tapi sesungguhnya ia lemah dan lemah (by: tausiah imanku)


Mengukur Kesopanan

Oleh : Firdaus Bin Musa

Mengukur ksopanan bisa dari hal2 kecil, sopir oto kajamban dibelakang Oto, makan sambia tagak dan. Main jangkau2se, tangan sadang barimah atau tangan sdg mamacik, iko diambiak, iko jangkau, inilah kecek rang minang ndak bataratik, tapi kalau tidak sopan kpd pencipta dsb apa ya?

Komentar
Ahmad Ijau Ko kato kato nasehat mamak baaru mak ko mak?
Ibnu Munir Malin Sati bgitulah kira2 mad.
Ahmad Ijau Hahah,..
Mintak doanyo capek nyusul mak
Ibnu Munir Malin Sati Mak doakan ndak lama setelah wisuda S2
Ahmad Ijau Nio nyo sabalun wisuda mak
Hermanto Piliang Klo nggak bisa dbina dbinasakan aja,

Hidayah itu bisa dilihat tandanya, jika ada yg "merasa" lalu iapun meyakinkan diri untuk berubah kearah yg ia merasa, terima kasih teman2 yg telah menghadiri dan mendoakan pernikahan saya, smoga setelah berbagai kemudahan kita dapatkan semuanya setelah ini, tentunya lebih2 jika daulah khillafah yang dijajikan Allah dan khabar gembira sdah saatnya Allah munculkan melalui usaha kita.

Komentar
Murdiansyaheko Putra bato us, baralek ndk ma agiah tahu
Suryadi Azhar Barakallah tadz, kok gak ada ngundang ni
Rahmad Putra Semoga menjadi kelrg samawa...
Amìin.
Muhammad Isa Barakallahu lakuma wabaraka 'alaikuma wajama'a bainakuma fil khair ..
Semoga Menjadi Keluarga Yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah. Amiinnn
Zikri Al-Faruqi Barakallah ust, semoga SAMARA..amin
Muniifah tanpa pak firdaus gak bisa belajar
Ibnu Munir Malin Sati sabar, insyaa Allah, seminggu lagi bapak ngajar kembali
Ibnu Munir Malin Sati
Tulis balasan...
Darisal Semoga bahagia fir...
Ndak undang2 do yo...
Ibnu Munir Malin Sati Maaf. kawan2 baraleknyo bagaikan petus lagi meletus-letus, awalnya jadwalnya tgl 25 Nov 2016, karna nikahnya dikantor KUA dipercepat tgl 07 Nov 2016, skenario sutradara bana nan lah ndak sesuai penulis. mohon doanya saja agar mawaddah warahmah wassalaam
Darisal Iyo..kapatang tu kak ndas dikua agiah tau...yo lah fir semoga menjadi keluarga yang di berkahi Allah...aminnn
Usman Haeqal Barakallahu lakuma wabaraka 'alaikuma wajama'a bainakuma fil khair,
Dimaz Ajja Selamat eoo kwnd...
Smga SAMAWA..
Aminn..
Ahmat Atiat Barakallah bg.
Sabwandra Barakallah ibnu munirr...
Yodi Pradana Barakallah bang daus..
Abu Hamzah Al Khair Barakallahu laka wabaraka 'alaika wajamaa bainakuma fii khair. smg menjadi keluarga samara ust.

Menjadi bagian dari penyeru, untuk menuju terwuujudnya Islam Rahmatan Lil'alamin (I.R.A) bukan masalah minat atau tidak minat, bukan masalah suka atau tidak suka, bukan masalah mungkin dan tak mungkin, apalagi masalah dapat hidayah dan belum dapat hidayah tapi ini masalah rendahnya kwalitas keyakinan kita,sbab keyakinanlah sumber segala penentu seorang muslim melakukan,dalam hal ini tentu keyakinan akan janji Allah SWT dan khabar rasulullah SAW

Ternyata kita ini berada dalam lingkaran kemungkinan, kmungkinan yg banyak orang yg meragukan (karna tak pasti), tapi kmungkinan ini pasti, kmungkinan masuk syurga atau neraka? Itu tergantung. Amal kita di dunia, keberadaan kita di dunia menentukan kita antara dua pilihan syurga / neraka? Sejalan dg ajaran islam syurga di depan. Menyimpang dari islam neraka masih muat.