9/26/2011

benarkah pak?


kalau iya opini yang berkembang, bahwa target adanya bom di solo tepatnya di gereja telah diketahui sebelumnya oleh pihak kepolisian, namun sengaja dibiarkan dengan analisis dalam rangka mendapatkan anggaran yang lebih besar yang kemudian anggarannya di mainkan, kedua lantaran pihak yang jadi pengantin sebenarnya juga dalam target (DPO) namun akan lebih baik jika dikorbankan jadi tumbal pengantin oleh intelijen agar undang2 inteligen cepat disahkan, jika ada yang dapat info terbaru dibagi2 ya, ini hanya analisis kumpulan berita di detik com saya ambil dan muslim dayli

Fenomena dan Cara Mengatasi Membanggakan Diri (I'jaab bin-nafsi)

Pertama, menganggap diri suci.

Fenoma pertama dari sikap i'jaab bin-nafsi yakni jika orang selalu menganggap suci atau merasa memiliki harkat dan kedudukan yang tinggi. Orang-orang semacam itu seakan berpura-pura lupa terhadap firman Allah yang menyebutkan, " .. Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang Maha Mengetahui tentang orang yang bertaqwa". (QS : an-Najm : 32)
Kedua, sulit menerima nasihat.
Fenomena kedua, jika orang sulit menerima nasihat dari orang lain atau senantiasa menghindari nasihat. Padahal, Rasulullah pernah mengatakan bahwasanya tidak ada kebaikan sedikitpun pada suatu kaum jika mereka tidak saling menasihati dan enggan menerima nasihat.
Ketiga, senang mendengarkan cacat dan aib orang lain.
Fudhail bin Iyadh rahimamullah berkata : "Sesungguhnya di antara ciri-ciri orang munafik ialah mereka senang mendengarkan aib salah seorang temannya". (Kitab al-Awaa-iq)
Kiat dan Cara Mengatasi I'jaab Bin-Nafsi
Dengan mengetahui berbagai sebab yang mendorong sikap 'ujub tentunya kita akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasi dan mencabut akar penyakit ini. Berikut akan saya bentangkan beberapa kiat dan caranya.
Pertama, selalu mengingat hakikat jiwa manusia.
Orang-orang yang membanggakan diri seharusnya berusaha memahami bahwa jika bukan karena uluran rahmat Allah, sesungguhnya mereka itu tidak akan pernah menjad apa-apa. Mereka seharusnya ingat bahwa dirinya diciptakan dari tanah yang diinjak-injak oleh kaki, kemudian dari air mani, yang tabu untuk dilihat. Kemudian setelah meninggal dunia mereka akan dikembalikan lagi ke tanah menjadi sosok mayat yang busuk yang akan dijauhi oleh manusia-manusia yang masih hidup. JIka mampu merenungkan kenyataan itu dengan sebaik-baiknya, insya Allah akan mampu menolak kehadiran 'ujub' dalam hati kita.
Kedua, sesungguhnya nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah, baik terhadap manusia maupun terhadap makhluk-makhluk-Nya yang lain, sangatlah banyak.Sebagaimana firman-Nya : " .. Dan jika kalian hitung nikmat-nikmat Allah, niscaya tidak akan mampu menghitungnya .." (QS : Ibrahim :34). Dengan senantiasa merenungkan kenyataan tersebut kita akan selalu merasa lemah faqiir ((sangat membutuhkan) kemurahan Allah serta akan dapat menyucikan sekaligus membentengi rohani kita dair penyakit 'ujub ini.
Ketiga, men-tafakur-i datangnya kematian dan perjalanan setelahnya.
Dengan senantiasa men-tafakur-i bahwasayanya setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini mau tida mau akan menghadapi kematian sert perjalanan sesudahnya kematian tersebut, maka akan dapat mencabut akar sikap 'ujub dari dalam jiwa kita.
Keempat, senantiasa mengingat hakikat kehidupan dunia.
Orang yang 'ujub seharusnya menyadari bahwasanya kehidupan dunia ini diciptakan oleh Allah sebagai ladang akhirat bagi dirinya dan masa bagi dia untuk menempatinya sangatlah pendek, atau singkat saja. Sebaliknya, akhirat itu kekal, dan disanalah dia akan menetap untuk selama-lamanya. Jika terus-menerus direnungi atau di tafakur-i, kenyataan tersebut juga akan dapat menangkal kehadiran 'ujub di dalam hati kita sekaligus akan memicu semangat kita dalam melakukan pengabdian kepada-Nya.
Kelima, mengkaji ayat-ayat Ilahi serta Sunnah Rasulullah.
Di dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut terkandung penjelasan, keterangan, sekaligus tuntunan yang jelas dan tuntas mengenai bagaimana seharusnya akita berperilaku, sekaligus menangkal dan mengobati aneka penyakit hati yang kerap menggerogoti rohani kita, termasukdalam hal mengobati an menangkal penyakit 'ujub ini.
Keenam, menghadiri majelis ilmu
Dengan senantiasa menghadiri majelis-majelis ilmu, khususnyayang tema-temanyabanyak membahas masalah penyakit-penyakit hati dan cara mengatasinya, akan dapat membantu kita dalam membersihkan hati dan menjaganya dari terserang penyakit 'ujub.
Ketujuh, menjenguk mereka yang tengah menghadapi sakaratul maut serta ziaarah kubur.
Menjenguk orng-orang yang tengah menderita sakit, terlebih yang tengah menghadapi proses sakaratul maut, kemudian menyaksikan serta men-takafur-i bagaimana mereka akhirnya dimandikan, dibungkus kafan, dan dikubur, akan memberikan terapi yang cukup ampuh terhadap prilaku 'ujub ini. Begitu pula dengan sering melakukan ziarah kubur akan menggerakkan kedalaman hati seseorang dan mendukungnya untuk tiadk berlaku 'ujub atau penyakit-penyakit rohani.
Kedelapan, mencontoh kehidupan para ulama salaf.
Kita harus senantiasa mencontoh kehidupan para ulama salaf, khususnya cara-cara yang mereka lakukan untuk mengatasi sikap 'ujub yang muncul pada dirinya. Dengan mengetahui contoh-contoh dari mereka akan membawa kita kepada keinginan untuk meneladani dan ber-qudwah kepadanya. Atau paling tida berpaya untuk menyerupai dan meniru mereka dalam mencabut akar penyakit kita ini, serta menutup semua celah yang dapat menerumuskan diri ke dalam sikap 'ujub.
Kesembilan, berlatih menolaknya.
Kita harus senantiasa berlatih menolak atau membunuh sikap perilaku 'ujub yang kerap bersemayam dalam diri kita, kemudian meletakkannya pada tempat yang benar.Misalnya, dengan memaksakan diri untuk senantiasa berusaha menolong kawan yang tengah dilanda kesusahan atau orang-orang yang tengah didera penderitaan, seperti yang banyak digambarkan dalam kehidupan para ulama salaf.
Diriwayatkan bahwa saat Khalifa Umar ibn Khattab ra melakukan perjalanan ke negeri Syam, beliau harus melintasi sebuah sungai. Beliau kemudian turun dari keledainya dan melepas kedua sandalnya, lalu dipegangnya. Setelah itu beliau pun segera turun ke dalam sungai bersama keledainya. Melihat pemandangan seperti itu Abu Ubaidah berkata kepadanya, "Engkau telah berbuat sesuatu yang mengejutkan penduduk negeri ini, wahai Khalifah". Mendengar ucapan Abu Ubaidah seperti itu Khalifah Umar mengusap dadanya sambil berkata : "Kalau saja bukan engkau yang mengatakan hal itu, wahai Abu Ubaidah ..!" Beliau terdiam sejenak lalu berkata lagi, "Sungguh engkau dahulu adalah manusia yang paling tercela, kemudian memuliakanmu dengan Rasul-Nya . Jika engkau ingin mencari kemuliaan dari selain keduanya (Allah dan Rasul), maka niscaya Allah akan menghinakanmu kembali".
Kesepuluh, senantiasa bermuhasabah, sebelum mengerjakan sesuatu.
Dengan mendahulukan muhasabah atau melakukan introspeksi dan pertimbangan sebelum melakukan segala sesuatu, khususnya terhadap kemungkinan terjadinya 'ujub, akan dapat mengantisipasi serta meminimalkan berkembangnya penyakit ini serta akan mempermudah proses penyembuhan pernyakit rohani ini. Wallahu'alam. (sumber: era muslim)

9/19/2011

Muqadimah Untuk Pidato / Protokol

oleh Firdaus bin Musa

Alhamdulillahilladzi Khalaqal Mauta, Wal Hayaata, Liyabluwakum Ayyukum Ahsanu ‘Amala, Wahuwal ‘Aziizul Ghafuur, Asy Haduallaa Ilaa haillallah Wahdahula Syariikalahu, Wa Ash Haduanna Muhammadan ‘Abduhu Warasuluhu, Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad, Wa ‘Ala Ali Muhammad. (Muqadimah saat acara dikematian)
Segala puji bagi Allah yang telah menentukan Kehidupan dan Kematian, dan mengetahui siapa yang paling baik amal hamba-Nya, dan sungguh Dia maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Selawat dan salam untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW, dengan ucapan Allahumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa alihi Muhammad, yang kita hormati ustadz kita Bapak…….yang telah hadir ditengah kita bersama, seterusnya kepada ahli bait yang senantiasa sabar dalam menerima ujian ini, dan tidak lupa kepada seluruh jamaah yang hadir dalam acara ta’ziyah malam ini, umumnya kepada kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah SWT.
ATAU
Alhamdulillahilladzi Khalaqassamaawaati Wal Ardhi, wakhtilaafillaili wannahaari La aa yaatil li uulil Albaa ‘b, Asy Haduallaa Ilaahaillallah Wahdahula Syariikalahu, Wa Ash Haduanna Muhammadan ‘Abduhu Warasuluhu Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad, Wa ‘Ala Ali Muhammad.
Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang selalu mencurahkan nikmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul untuk mengikuti didikan shubuh pada pagi yang berbahagia ini, terutama nikmat Iman, Kesehatan dan Kesempatan.
 Selawat dan salam untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW dengan lafadz Allahumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘ala alihi Muhammad, yang sama kita hormati, Ibu ketua pendidikan, yang sama kita hormati, bapak kepala MDA, yang sama kita hormati bapak ibu majelis guru dan seterusnya kepada kakak-kakak dan teman-teman yang saya muliakan  serta kepada adik-adik yang saya sayangi, acara pertama pembukaan dari protokol yang sedang berlangsung acara yang kedua pembacaan kalam illahi oleh…dan terjemahan oleh…



9/16/2011

FIRDAUS BIN MUSA, RAHMAT HIDAYAT DAN ICOL DIANTO

Firdaus bin Musa, Motto : apapun karya yang lahir, jangan lepaskan dari standar cinta kepada allah swt, cinta itu suci, jangan nodai oleh dusta,  Tahu nggak ini siapa, ini jagonya berlayar didunia maya suka facebookan, kalau dia sih kosma abadi, doyan mie lagi, asal muara labuh lahir tanggal 02 Maret 1988.Icol dianto, eh ini nama atau istilah, jangan salah lho…ini nama kok, biar agak aneh namanya tapi huebat bisa tamat 3,5 tahun, dipanggil icol asal dari Sutra, Pessel, kalau ini orangnya gigih dan bernyali tinggi, kalau bicara sama dia jangan heran kena bentak, maksudnya suaranya yang lantang, Lahir 10 Maret 1987. Motto : jangan katakan tidak sebelum anda mencoba. Rahmat hidayat, panggilan ajo melekat buat dia, siapa yang tidak kenal gelar ini, dari gelar ini kita bisa menebak asalnya dari mana, ganteng punya ambisi jadi orang sukses dunia akhirat, dan istri inginnya sholehah, ada nggak yang mau daftar? Memangnya perlombaan ada pendaftaran segala Lahir 03 Maret 1989.

9/15/2011

POLITIK YUK...

Politik sendiri dalam kamus bahasa arab ialah siyasah, berasal dari kata sasa-yasusu, biasa diartikan: mengatur, mengendalikan, mengemudi. Terminologinya, politik ialah mengatur urusan umat. Bukannya mengatur urusan pejabat. Maka politik dalam Islam sesungguhnya mengutamakan kepentingan rakyat, baik muslim maupun non muslim. Perempuan harus menjadi kaum yang cerdas secara politik. Tidak lain dengan memperbaiki pemahamannya tentang Islam dan kemudian memperjuangkannya hingga dapat diterapkan dalam naungan Khilafah Islamiyyah, sistem pemerintahan yang telah teruji selama 12 abad lamanya mampu mensejahterakan tidak hanya perempuan, bahkan dunia. Ibnu Hazm mengatakan: "Nash yang shahih telah menyatakan, bahwa siapa saja yang memperolok-olok Allah setelah sampai kepadanya hujjah, maka ia telah kafir." Al Fishal (III/299). Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran) seandainya mereka sanggup. (QS al-Baqarah [2]: 217). (sumber http://www.facebook.com/group.php?gid=55405501263)




9/10/2011

MULAILAH DARI SEKARANG

OLEH FIRDAUS BIN MUSA

Sungguh tahun adalah kumpulan waktu dari bulan, sungguh sebulan disebut sebulan setelah berkumpul mingguan, dan mingguan itu adalah kumpulan hari, sedang hari adalah kumpuloan waktu jam, sedang jam kumpulan waktu menit, bukankah menit kumpulan waktu detik, artinya jika kita saat ini memulai dari yang terkecil, maka insya allah ia akan menjadi kumpulan yang terbesar, jadi jangan tunggu impian terbesar kita dimulai, saat kita sudah mempunyai modal besar pula, sekali-kali jangan

        KEMBANGKAN SAYAPMU, TEBARKAN HARUMMU, HILANGKAN KEANGKUHAN, DAN CARILAH TEMAN SEBANYAK MUNGKIN

9/04/2011

Kaca Yang Berdebu


 Album : Bahasa jiwa
 Munsyid : Maidany


 Ia ibarat kaca yang berdebu
 Jangan terlalu keras membersihkannya
 Nanti ia mudah retak dan pecah

 Ia ibarat kaca yang berdebu
 Jangan terlalu lembut membersihkannya
 Nanti ia mudah keruh dan ternoda

 Ia bagai permata keindahan
 Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
 Ia sehalus sutera di awan
 Jagalah hatinya dengan kesabaran

 Lemah-lembutlah kepadanya
 Namun jangan terlalu memanjakannya
 Tegurlah bila ia tersalah
 Namun janganlah lukai hatinya

 Bersabarlah bila menghadapinya
 Terimalah ia dengan keikhlasan
 Karena ia kaca yang berdebu
 Semoga kau temukan dirinya
 Bercahayakan iman