11/27/2016

*RETORIKA SUBJEKTIVISME NUSRON WAHID*

Adnin Armas
Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV ONE, Hari Selasa, 11 Oktober 2016 membahas tema "Setelah Ahok Minta Maaf."

Seperti biasanya, ILC menampilkan berbagai narasumber pro kontra dan berbagai pihak lain yang terkait dengan persoalan yang sedang hangat dibahas. Banyak hal penting bisa menjadi catatan dalam acara ILC tersebut. Namun, saya ingin fokus kepada pikiran Nusron Wahid (NW) karena gagasan subjektivisme (‘indiyyah) tampak begitu jelas dalam ungkapan kata katanya.

Dalam pandangan NW, orang yang mengucapkan yang paling tahu tentang maksud yang diungkapkannya.Implisit di dalam pernyataan itu, bagi NW, kebenaran adalah menurut masing masing. Dalam konteks al-Qur’an, Hanya Allah yang paling tahu maksud yang dikandung di dalam al-Qur’an. NW menegaskan dengan penuh percaya diri, Multi Tafsir adalah keharusan yang harus dipertahankan.
Jika pemikiran Nusron Wahid diterapkan dalam memahami ajaran Islam, maka tidak ada pemahaman yang objektif bisa diraih karena kebenaran tergantung kepada masing masing orang. Pemikiran NW ahistoris dan tidak realistis. Saat TV ONE mengundangnya untuk hadir sebagai narasumber untuk hadir di acara ILC, Selasa, jam 19.30 tanggal 11 Oktober 2016, NW hadir. Para narasumber lainnya juga hadir. NW dan semua narasumber bisa memahami jika acaranya Hari Selasa, bukan Hari Rabu. Semua memahami, acaranya tanggal 11 Oktober, bukan Selasa tanggal 18 Oktober.

Semua memahami bukan tahun depan, tapi tahun ini. Semua memahami lokasinya di Studio TV ONE, bukan di Studio RCTI. Fenomena ini menunjukkan NW dan narasumber lainnya tidak menafsirkan undangan TV ONE menurut masing masing. Jika ditafsirkan menurut masing masing dan Hanya Allah paling tahu, maka acara ILC tidak akan pernah dihadiri oleh para narasumber dari beragam unsur.
Sama halnya, jika agama ditafsirkan menurut masing masing dan Hanya Allah yang Tahu¸ umat Islam akan berhaji menurut masing masing.Namun, kenyataannya NW tetap berhaji ke Mekkah. Ratusan juta umat Islam sejak zaman Nabi hingga Akhir Zaman sudah, sedang dan akan selalu tetap berhaji ke Mekkah.

Ini menunjukkan gagasan subjektivismeyang dikemukakan NW adalah utopia, ahistoris dan tidak realistis. Sama halnya, umat Islam setiap hari melakukan shalat. Tidak ada satupun makmum membelakangi Imam.
Termasuk NW juga tidak membelakangi imam. Tidak bisa masing masing menafsirkan menurut masing masing. Jika shalat menurut masing masing, maka tidak akan pernah ada shalat berjamaah.
Banyak contoh lain bisa disebutkan untuk menunjukkan tidak logis, ahistoris dan tidak realistisnya pendapat NW dalam memahami Islam. Jika pikiran NW diikuti, dan sesungguhnya tidak akan pernah diikuti, karena kebenaran menurut masing masing, maka tiada pemahaman yang terjadi, apalagi kesepakatan dalam beragama, bernegara dan dalam kehidupan. Konsekwensi pikiran NW adalah umat Islam sepanjang zaman hidup dalam fatamorgana kebenaran.

Umat Islam akan terombang ambing dalam pemahaman ajaran Islam. Kebenaran dalam pandangan NW hanya berlaku menurut diri masing masing. Artinya, pikiran NW menjustifikasi segala bentuk kesesatan dan penyimpangan karena tidak pernah ada kebenaran objektif.


5 Komentar
Komentar
Muhammad Isa MOHON MAAF BROTHER..
....
CUBALAH MEMBAGIKAN HAL2 YANG MEMPERKUAT AKIDAH , KARENA BANYAK DI ANTARA SAHABAT DI FACEBOOK YANG BUTUH MELURUSKAN AKIDAH.

...
TAPI KALO MASALAH POLITIK
TAK BANYAK YANG MENGERTI.

KARENA BISA MERUSAK PIKIRAN
BILA TIDAK BIJAK MENANGGAPINYA.

MENURUT PANDANGAN SAYA SEKARANG
ORANG KAFIR TELAH MENGADU BANYAK UMMAT ISLAM BAHKAN ULAMA , DENGAN 1 ORANG YANG BERBUAT..

SEHINGGA TERPECAH DAN MEREKA MULAI MENYUSUN STRATEGI YANG BERIKUTNYA..

WASPADALAH , JANGANLAH KITA MEMBAGIKAN INFO YANG TAK SANGGUP SEBAGIAN ORANG BERFIKIR BIJAK.. KARENA BANYAK DIANTARA KITA YG MASIH BELUM KOKOH AKHIDAH..

IBARATKAN MADU 1 KG YG DI TETESKAN RACUN.
RUSAK MADU SEMUANYA..

.. MAAF BROTHER SAYA HANYA MENGINGATKAN..
KALO SALAH SAYA MOHON MAAF.. 

MASIH BANYAK HAL2 POSITIF YANG BISA DIBAGIKAN..

TEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA..

JIKA TANAMAN PADI YA DI SAWAH.
JIKA TANAMAN KELAPA YA DI TANAH KERING /DI TEMPAT YG SEHARUSNYA.
DLL.

MARI MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA.

SALAM SUKSES BROTER..


Ibnu Munir Malin Sati Pemikiran umat islam itu sejalan dg fakta, maksudnya umat islam harus bisa mengghukumi fakta, kalau ini yg terjadi apa solusinya dan bgaimana harusnya, karena itu sya tdak mencukupkan membagi konten tertentu, selama itu masalah yg terkait ajaran islam, agar umat islam mengetahui bhw agamanya dilecehkan, agar keyakinannya makin terlihat (abu2 atau tidak)
Muhammad Isa Betul kawan...
Tapi Apakah semua sahabat fb bisa berfikir seperti kawan..


Apakah semua teman2 kita di fb paham akar masalahnya..

Apakah pikiran mereka tidak akan rusak..

Menurut saya akan lebih baik.
Membagikan hal2 ringan saja, untuk memperkuat keimanan dan keislaman..

Apabila kebaikan banyak di bagikan pasti pikiran akan semakin baik..

AKHIDAH AKAN SEMAKIN LURUS..

CONTOH :

BAGAIMANA IBADAH YANG BAIK.
MEMAKAN MAKANAN HALAL DAN BAIK.
BERPAKAIAN YANG BAIK
INTINYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN SEHARI- HARI..
.....

KARENA TAK SEMUA TEMAN di FB bisa MEMBERIKAN SOLUSI YG BAIK MASALAH POLITIK SAAT INI.. TERMASUK SAYA.. 

SEDANGKAN MASALAH AKIDAH , AKHLAK, ILMU, DAN IMAN MASIH KURANG BROTHER..
Ibnu Munir Malin Sati
Tulis balasan...
Ibnu Munir Malin Sati saya tdak mau ajaran islam itu dikotak2kan, mengkotak2kan belajar islam jika ayat belum turun semua ya iayalah, namun saat ini ajaran islam telah sampai semua, bukankah islam sudah sempurna, lagi pula dalam islam tugas dan kwajiban negaralah untuk memenuhi pendidikan dan tsaqafah umat islam bukan kewajiban kita secara individu, sbb kapasitas kita hanya untuk diri kita dan org yg kita anggap bisa menjangkaunya (keluarga) dan itu yg tidak ada saat ini, sbb negeri ini dipimpin oleh pemimpin sekuler dan sistemnya sekuler (bukan negara daulah khilafah), diskusi ini tidak akan berujung, jika negara sendiri tidak ambil bagian sdg kita sibuk memulai dari aqidah2, rasulullah sendiri secara manusia mana bisa beliau mendakwah islam shg pemeluknya banyak, itulah periode mekkah namun setelah islam menjadi sistem sebuah negara, kemana2 islam tersebar, akan sulit memahami maksud penjelasan saya, kalau kita tidak memulai dari kajian peraturan hidup dalam islam (kitab hizbuttahrir)
Icol Dianto saya nonton juga waktu itu ustad daus, kata NW itu, yang tahu maksud Allah, dalam hal ini QS. Al-Maidah: 51, adalah hanya Allah. konsekuensi dari ucapannya ini adalah ingkar sunnah, karena ada sunnah Rasul itu yang merinci al-Quran. kalaulah ia bisa digolongkan ingkar sunnah, maka tiada heran ulama pun akan diingarinya.......... lalu, distorsi sejarah oleh Hamka Haq, yang menyebut umat Islam di masa Nabi SAW dipimpin oleh orang kafir, yaitu kafir Quraisy selama 13 tahun di Makkah. Distorsi lagi, Umat Islam nyaman dibawah kepemimpinan Quraisy, yaitu seperti nyamannya Rasul dibawah perlindungan Abu Thalib, paman Nabi Saw, ini sungguh distorsi sejarah sekali.........
Nurul Mustaniroh Al Mumtazah namanya ahli tafsir ngawur melarang orang lain punya penafsiran

0 komentar: