9/29/2017

Pasrah ataukah berfikir konyol?

Oleh : Firdaus Bin Musa
Kalau bisa jangan demolah
Bukankah itu perbuatan sia-sia
Menghabiskan uang lebih baik digunakan untuk beli kebutuhan
Bukankah sudah berapa kali aksi tapi tak ada tanggapan
Ibaratnya, anjing menggonggong kafilah berlalu
Buat apa coba, demo lagi, demo lagi.
Apalagi demo tidak ada sunnahnya
Semua ini terjadi karna kaum muslimin tidak memahami tauhid dg benar
Semua ini sudah takdir
Begitu indah dan syahdunya nasihat diatas
Tapi sudah tahukah kita?
Bagaimana jadinya kalau dipasangkan dg kalimat diatas, siapa saja mendiamkan kemungkaran, dia umat islam yg paling lemah imannya, bagi sya bersuara lantang dan menampakkan diri tidak diam adalah bukti iman kita masih ada
Pertanyaannya? Apakah harus dg demo
Ya tidak juga, tapi salahkah? Sekarang coba jawab, bagaimana caranya agar umat islam tidak diam dg tindakan semena2 penguasa?
Apakah dg menanamkan tauhid selesai perkara?
Tauhid itu butuh pembuktian, bukti itu tentu tidak ada pelanggaran syara' di dalamnya, apakah demo melanggar syara'? Bagi sya selama tidak bercampur laki2 dan perempuan, tidak anarkis serta membuka aib individu tidak masalah, namun jika info itu sesuatu yg berkaitan dg kepentingan publik harus dibongkar
Tujuannya, agar masyarakat tidak anggap manusia bathil itu pantas dipuja, agar yg salah tidak dianggap abu2, intinya mengingatkan umat agar waspada pada manusia yg memimpin mereka
Jika dibiarkan berlanjut akan menambah penderitaan bagi mereka
Mengingatkan mereka
Bahwa tidak cuukup ganti pemimpin tapi juga harus dibarengi ganti sistem, karna sebaik apapun pemimpin akan tercela kebijakannya, sbb musti menjalankan aturan yg telah ada, aturan yg tidak bisa diganggu gugat oleh pribadinya, itulah undang2 dasar hari ini

8/27/2017

Iklan Rumah Belajar Mumtaz

Ingin yang terbaik untuk putra putri anda???????
Anak susah belajar?
Anak susah memahami?
Kini hadir "Rumah Belajar Mumtaz"
Menawarkan program ramah anak... tak hanya pintar intelektual tapi juga cerdas spiritual...
Dapatkan juga promo-promo menarik.  

sumber : https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1567506493270501&set=a.1080573721963783.1073741825.100000334952591&type=3 


8/22/2017

JADI MUSLIM ITU YANG PENTING BERGERAK

Oleh : Firdaus Bin Musa

Kita tentu pernah mendengar kisah maryam dalam al-qur'an, saat ia terusir karna difitnah hamil tanpa suami, akhirnya ia pergi kesuatu daerah yg jauh dari penduduk, kelaparan dan kehausanpun menimpa dia, datanglah perintah dri Allah agar ia menggoyangkan batang korma yg kekar, bagaimana mungkin mampu, wanita hamil, lelah, lapar dan batang korma yg besar bisa terguncang, disini ada pesan Allah bahwa Allah menghendaki agar seorang hamba yg penting bergerak, untuk hasil Allah yg mendatangkan, begitu juga kisah siti hajar bundanya nabi ismail, saat ia diasingkan dikota mekkah yg gersang, tapi karena keyakinannya atas perintah Allah, iapun tetap bolak balik kepayahan antara bukit syafa dan marwa, namun dimanakah air itu memancar? Di dekat kaki ismail yg mungil, disana juga ada pesan Allah agar kita berusaha hingga nampak disisi Allah lelah dan letih (diakhir kemampuan maksimal), disinilah kita memahami, kita tidaklah mampu mendatangkan keajaiban, namun Allah bisa mewujudkan keajaiban itu asal kita benar2 melangkah dijalan-Nya dan istiqamah.

Hutang Negara : Hubungan dengan kita.

Oleh : Firdaus Bin Musa


Banyak diantara kita yg tidak memahami, jika negara berhutang tidak berakibat pada kita (mulai rakyat kecil - mahasiswa), jika berhutang tentu harus bayar, bayarnya bisa langsung bisa juga tidak langsung, dengan langsung bayarnya pakai uang, uangnya dari pajak yg dipungut, jika kurang maka dinaikkan pajak kalau tidak ditambah wilayah yg kena pajak, misalnya sekarang menjual nasi goreng dan lontong belum ada pajaknya, besok agar hutang bisa diangsur, yaa diperluas wilayah pendapatan pajak(rencana ini sudah dimulai dengan pembacaan program jokowi beberapa hari yang lalu), pembayaran yg secara tidak langsung, dengan dibolehkan investor yg dipakai uangnya untuk dihutang dibiarkan leluasa menguasai apa saja yg bisa dijadikan ladang uang, sekalipun itu kepemilikan umum yg harusnya dikelola negara dan diserahkan kepada rakyat, tapi musti dikuasai oleh investor dan dimasukkan kekantong pribadi pengusaha, maka wajar negara kerepotan (mengandalkan pajak) untuk anggaran pendapatan belanja negara (APBN), sebab sumber pendapatan selain pajak dikuasai oleh swasta, lebih parah lagi subsidi dicabut sehingga masyarakat makin hidup dalam penderitaan, penderitaan akan terus berlanjut dengan dihadirkannya program yg menguntungkan pihak swasta semacam BPJS, dll. Program ini sebenarnya, program swasta yg dipaksakan untuk mencekik rakyat melalui dilegalkannya oleh penguasa (penguasa menjual tanggung jawabnya), kini fakta2 menyesakkan dada terus saja menimpa kita, bagaimana laut kita yg sudah pada dijadikan daratan (direklamasi) kemudian dijual kepihak yg berkeinginan indonesia siap diserang dari berbagai sisi, kita tentu patut waspada jika pantai yg direklamasi akan dijadikan tempat basis penyerangan (membiarkan narkoba lalu lalang dijual dalam skala jumlah besar), kehadiran investor dalam tatanan undang2 yg carut marut lebih baik dihentikan segera, agar penderitaan tidak makin bertambah.