3/20/2012

AWAS HIV AIDS MENULAR MELALUI BERTATO

Penulis : Firdaus bin Musa
HUMAS SENADA (sekolah pena dakwah)
Saat aku membaca sebuah cerita manusia bertato yang mati, kematiannya ditempat yang sama, terjadinya setiap kali hujan turun, pada kejadian itu ada seorang pelacur yang selalu mengamati setiap manusia bertato itu mati, dalam pengamatannya ia mendapat beberapa kesimpulan, diantaranya kebanyakan manusia bertato mati ia selalu diperlakukan seperti layaknya  tikus mati, kedua setiap tato yang dibuat oleh manusia bertato tersebut tidak semua tatonya yang tidak punya makna, dalam cerita tersebut disebutkan bahwa tato tersebut banyak berisi  orang yang disayang, seperti sebuah kalimat “aku sayang mama” Neng I love you” dan gambar-gambar binatang.
Berdasarkan cerita diatas, sayapun mengembangkan menjadi analisis tertentu, sehingga layak apa yang saya kembangkan ini mudah-mudahan bermanfaat buat pembaca, Bagiku bertato memang tak terbesik sebelumnya dibenak, sebab bertato itu melambangkan orang yang telah pernah dipenjara, begitu ayahku bilang dahulu, jadi orang bertato identik preman, yang suka memalak, yang suka ugal-ugalan dan meresahkan masyarakat, jadi wajar jika saat ia mati, banyak masyarakat yang tidak memperdulikannya, istilah dalam cerita yang saya baca matinya diperlakukan bagai “mati tikus” dari sisi agama islam, islam sangat melarang bertato, sebagaimana hadits rasulullah mengatakan “orang yang menato dan yang meminta ditato itu tempatnya dineraka “, jadi kenapa masyarakat tidak mempedulikan yang mati bertato alasannya jelas untuk membedakan mana yang patut dihargai dan mana yang tidak, namun lain halnya jika dihadapkan pada pemikir tanpa batas (liberalism), mereka akan mengatakan, itu telah melanggar hak seseorang, ini tidak boleh dibiarkan, jadi wajar juga jika banyak preman bertato yang makin eksis sekarang, ada yang jadi bodyguard orang-orang terhormat, ada yang jadi pegawai bahkan ada yang jadi kepala pimpinan daerah.
Disamping itu, tato yang dibuat oleh orang yang bertato tersebut cendrung memuat kata-kata manis untuk orang yang tersayang, ini adalah sebuah pelampiasan dengan tidak benar, dengan cara demikian berarti dengan sadar menzhalimi diri, disamping itu ini adalah dampak lemahnya pengetahuan terhadap remaja saat ia harusnya masih perlu memperoleh pengetahuan terkait bertato, jangan kita menganggap memiliki tato yang banyak lalu orang akan memuji dan menganggap kita adalah orang yang paling ditakuti, tidak jarang preman mati diujung pisau, dari itu jauh-jauh hari sebaiknya jangan Menato tubuh juga, agar berkurang sentiment buruk dimasa depan buat kita, namun marilah kita Menata Diri, agar orang disekitar kita senang dengan penampilan kita, lagi pula sekarang banyak para pencari karyawan menetapkan syarat karyawan tersebut tidak bertato.
Bertatonya generasin saat ini, tidak lepas dari pengaruh idola mereka yang tampil dilayar televise, ini akan menjadi ancaman besar untuk masa akan dating, karena sudah menganggap yang jelek tidak lagi jelek, sebagai generasi yang masih labil cara berfikirnya, mestinya berbagai pihak dari sekarang telah mencegah kebiasaan ini, diantaranya ialah dengan menyediakan lapangan kerja, bisa jadi mentato adalah pelampiasan para pentato untuk mengeluarkan bakatnya, dengan disediakan lapngan kerja akan mengurangi ancaman terhadap generasi muda sekaligus mereka memperoleh rezki halal, seorang ibu bapak jangan menganggapsepele pekerjaan mentato ini, dari efeknya diketahui bahwa akan berakibat rusak kulit dan jaringan tubuh, lantaran alat yang dipakai tidak steril, zat yang dimasukkan tidak sesuai dengan  kebutuhan tubuh, jika ini tetap didiamkan, maka kerusakan moral dan ancaman untuk generasi masa depan kita akan makin menumpuk, kemungkinan menjadi penyebab menyebarnya penyakit HIV dan AIDS bisa juga melalui kebiasaan mentato, karena pentatao biasanya tidak melihat kebersihan alatnya, kebanyakan yang ikut bertato orang yang biasa bergumul dengan dunia malam.
Senada adalah kelompok karya tulis menulis dalam melawan tulisan dan artikel yang tidak islami, dan menyebar  indahnya pesan-pesan islam, yang berciri khasnya, banyak menyorot tentang politik dan pemikiran yang akan merusak generasi muda, di sumbar telah hadir dengan ketua abrian al-kaf, lihat di face book, khusus untukj nisa’ atau wanita dicari link yang dikhususkan buat wanita pula, pusat senada di yogyakarta

GUSAR MEMANG , JIKA DITANYA…
1.             Kapan kamu Wisuda?
2.             Capeklah buek  skripsi tu lai, jan lamo-lamo bana? Bosan urang mancaliak beko
3.             Ko lah taba sunguik ma kawan, kajadi mahasiswa abadi kok disiko?
4.             sudah berapa bab kawan?
5.             Kenapa lama sekali tamatnya?
6.             Tamat kuliah kamangapo karajo ang lai?
7.             Jangan sampai selesai wisuda menambah angka pengangguran?
8.             Jadi selama ini apa saja yang kamu bisa selama kuliah?
9.             Lah barapo ayat dan hadits nan ang dapek samanjak kuliah, kalau tigo ampek buahse, tu manga se ang dari partamo kuliah?
10.         Kalau ka samose kapandaian ang jo urang nan indak kuliah, ancak jan ang kuliah lai, manandeh-nandehan pitih urang tuo angse ma…, apo ang kuliah pai manggadang-gadangkan badanse, ancak pai kasawah ado juo nan kadidapek an.
11.         Iko alah disakolahkan tinggi-tinggi ndak pandai mambaleh jaso dan guno, jan kaurang kampuang, ka urang tuose ndak pandai saketek alahe do.
12.         Apo ang ku ka jadi gharin  salamoe?
13.         Kenapa kamu  tidak ada bedanya dengan mahasiswa umum lainnya?
14.         Sekarang boleh jadi orang tuamu masih bisa kirim uang sekali sebulan, besok bisa jadi kamu yang musti mengirim uang untuk orang tua, kalau tidak kapan kamu akan membalas jasa orang tuamu?
15.         Dasar anak tidak tahu di untung, orang tua susah dikampung, kamu malah asik disini pacaran, berleha-leha, banyak tidur, dan pergi jalan-jalan kesana kemari.
16.         Coba halalkan uang orang tuamu dengan kuliah yang serius (Frof. Dr. Awiskarni M.Ag)
17.         jo apo anak urang ka diagiah nasi yuang? Ndak amuah jo kasiak do.
18.         Kenapa kamu tidak pernah berubah dari dulu?
19.         Maso Ampek tahun kuliah ceramah ciek ndak bisa?

0 komentar: