3/06/2012

AGAR DIRI TAK MAU BERSURUT, WALAU SETAPAK


Oleh : firdaus bin musa (anggota senada sumbar)

Tergadai dalam amunisi waktu, begitulah orang yang tak bisa memanfaatkannya kesempatn tuk yang berarti, akhirnya batu menggelinding menabraknya berulang-ulang, namun hanya beranggap, barangkali aku sedang diuji, disini sulitnya bagi sebagian orang antara sedang diuji atau malah sedang ditegur agar tidak mengulang kelalaian dan kekeliruan, ucapan anda boleh saja berbuat, bersuara, dan berdakwah menurut anda, tapi apakah sudah benar langkah anda, kata2 yang berharap orang yang ia sapa agar mundur setapak demi setapak, namun tidak pemuda ideologis namanya kalau hanya dengan nasihat yang akan menggoyahkan langkahnya lalu ia akan menghentikan perjuangannya yang sulit dicari rujukan sbelumnya (kecuali rasulullah saw), tentu bukan itu yang menyurutkan semangatnya, ia hanya sedih saja, begitu mudahnya seorang pemuda tangguh lari dari perjuangan yang insya allah tidak ada cela dan cacat tuk menabur keragu2an dalam menoreh sejarah perdaban yang sedang dinanti dan dijanjikan oleh sang maha pencipta.
Lalu, kuhanyutkan sisa2 kata cacat yang masih menyelip dimemori keragu2an, ucapan saudaraku itu berusaha menjebakku, pandanganku, melangkah dan mengayunkan tangan lebih jauh semakin aku raih, tatapan kosong kini telah aku isi dengan suara berpadu ayat dan hadist yang aku hafal dan aku dengar dari guruku, semoga ini akan terus aku upayakan dan aku perjuangkan, wallahu 'alam bisshawab

0 komentar: