10/10/2011

Kemanakah Komisi Penyiaran Indonesia?


Oleh Firdaus bin Musa
Sungguh  saat ini Indonesia telah menjadi lahan empuk untuk dijadikan syurganya pelabuhan syahwat, sebab tayangan sudah tidak terhitung lagi yang tidak mengumbar aurat. iklan, film luar negeri diputar sebagaimana layaknya bagai negeri yang tidak punya tatanan moral seperti film di global TV, SCTV, RCTI, Trans TV, trans 7,  dan amat disayangkan tidak ada pihak yang memproduseri  film dan yang memboking acara hiburan tersebut mendapat teguran dari komisi penyiaran, kemana sih komisi penyiaran , lihat tayangan inbox yang di SCTV, acara dahsyat di RCTI, Acara dering’s di trans tv,  artisnya tampil bukan mengandalkan suara, tapi menggadaikan tubuhnya, bagaimana tidak akan tercatat Indonesia sebagai negeri paling banyak terjadi pemerkosaan, yakni no 2 dua setelah rusia tingkat asia, kalau di tv tayangan telah menyuguhkan acara2 yang menimbulkan syahwat
Alasan tv swasta demi mengejar rating  yang rela menampilkan acara2 fulgar tidak bisa dibenarkan, baik kata2,  aksi pemainnya, maupun jalan cerita yang diambil, pantai Bali yang merupakan tempat  wisata yang identik pakaian telanjang tidak jarang dijadikan tempat syuting.
Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, bukankah ini akan melahirkan generasi cinta syahwat yang tak terkendali esoknya, bagaimana ini bisa dibiarkan, apa ini terkait adanya keuntungan bagi pejabat yang ada diatas, jangan sampai rencana pemboman yang teruntuk buat stasiun televise sampai terjadi untuk kedua kali, salahkah jika ada diantara individu yang merasa tidak senang dengan acara2 tersebut?  Ini juga mungkin alasan kenapa ada segelintir orang  yang tidak percaya dengan pemerintah sekarang , sebab kemaksiatan yang bisa dicegah oleh pemerintah dibiarkan bertebaran, akhirnya ambil tindakan sendiri, tidak peduli mengorbankan siapapun yang penting adanya target2 tertentu yang ia tuju, ini adalah pembawa kerusakan dan pembodohohan buat  masyarakat.

0 komentar: