8/01/2011

IMAM SHOLAT KOK LAMA SIH


Imam Sholat kok lama Sih!!!

                           Assalamu’alaikum wb, Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT, Buya HAMKA pernah berkata, ilmu itu ibarat kuda liar, maka pengikatnya adalah ditulis (diamalkan), jadi disini kami akan berupaya menyuguhkan ilmu dengan tulisan memakai  yang bahasa ringan, guna untuk menambah wawasan keislaman kita, walaupun semulanya kami pesimis, dengan adanya pandangan bahwa minat masyarakat Indonesia masih minim untuk diajak membaca, tapi kami menjadi optimis ketika Firman Allah swt (Qs. Al-Alaq Ayat 1-5) yang menyerukan agar kita senantiasa membaca, membaca yang tidak sekedar membaca, tapi benar-benar dibaca, dipahami,  diamalkan. salah satu yang akan membangkitkan manusia dari keterbelakangan adalah dengan banyak membaca, membaca yang tersurat dan yang tersirat, maka kami berharap serta berdo’a kepada allah swt, agar apa yang ditangan kaum muslimin memang mencerahkan, dan menyejukkan hati. Kami menyajikan bacaan ini seperti alur cerita, namun insya Allah tidak keluar dari pesan-pesan islami ....Alhaqqu Minrabbbika, Falatakunanna Minalmumtariin
                                                    

Bulan Ramadhan sudah menghampiriku, ia singgah menyapa aku dengan salam, namun sebaliknya aku sudah menyapanya jauh sebelum kedatangannya seraya berucap padanya
“Marhaban Ya  Ramadhan… Marhaban  Ya Ramadhan…(Selamat datang ya  Ramadhan)” Kerinduanku dengan kedatangannya sungguh bersangatan, bagaikan sang istri menunggu sang suami dari rantau yang telah lama pergi, bagaikan sang ibu berharap anaknya pulang kampung, walaupun hanya membawa badan, bagaikan seorang anak gadis menunggu sang pujaan hati akan melamarnya.
Alhamdulillah dari kemaren akupun sudah selesai minta maaf sama Ayah, Ibu , Kakak dan adik-adikku, Guru, Tetangga dan  teman-teman yang selama ini aku kenal dalam pergaulan

Malamnya, dirikupun sudah beramai-ramai  sama teman-teman untuk pergi kemesjid, bagiku kemesjid bukanlah hanya sekedar mencari suasana baru,  sekedar ikut-ikutan, atau hanya untuk curhat pada tuhan ketika masalah telah menimpaku, tapi mesjid adalah singgasana yang mulia untuk selalu bertafakur dan mencari kedamaian hati baik diwaktu lapang maupun dalam kesusahan, dan ini aku lakukan bukan pula karena adanya paksaaan, karena takut cemoohan orang, ini memang ikhlas dalam pengabdianku sama tuhanku.
Mumpung Allah masih melimpahkan aku kesehatan, sebab tidak dapatku bayangkan jika aku  seperti orang yang meraung, merintih, dan  mengaduh-aduh dirumah sakit, tentu aku tidak akan bisa menikmati tarwih berjamaah, akupun masih bisa merasakan nikmatnya sehat, anggota tubuhku lengkap tanpa cela, jiwaku tenang tanpa gundah gulana, andaikan aku seperti saudaraku yang ada dikasur derita yang sambil merintih, meraung, dan mengaduh-aduh, tidak akan kulihat senyum saudara seimanku, aku berharap malam pertama Ramadhan ini bukan, malam terakhir bagiku, sebab aku tak tahu, pulang dari sini, besok pagi, atau menjelang berbuka besok nafasku telah tiada, Ya Allah biarkan lah hambamu membekali diri dengan amalan yang engkau perintahkan.

Sholat tarwih malam ini bagiku sungguh menyengkan selain pahala dan silaturrahmi terjalin, akupun mendapat pengalaman baru,  selesai sholat tarwih ada diantara temanku yang berkelakar, woi angek rasonyo didalam mesjid ndak, tiba-tiba ada pula temanku yang lain menyela”  yo angek rasonyo, tapi batambah angek hati dek imam lambek bana bawoan sholatnyo,  alah lambek, ayatnyo panjang-panjang lo lai, yang lainpun berseru iyo mah, ancak apak tu lai yang jadi imam, karena merasa terpanggil oleh imanku, akupun menghampiri mereka sambil mengatakan” kawan-kawanku yang baik, katanya tadi merasa panas, jangan-jangan panas disebabkan karena shetan yang dalam diri candaku, ia merasa tersakiti kali, sebab shetan paling takut sama-sama ayat yang dibaca seseorang, tersakiti kenapa Tanya salah seorang dari mereka, bukankah shetan itu sudah dibelenggu dimalam bulan ramadhan, yang Aku pahami dari hadits shetan selama bulan ramadhan dibelenggu, bukan dibelenggu sama halnya manusia, seperti dibelenggu dengan rantai, namun dibelenggu oleh raga kita yang sedang berpuasa, orang yang berpuasa sulit untuk digoda oleh shetan, sebab perut mereka kosong, hati mereka terjaga, lidah mereka terpelihara, kalau sudah demikian sulit bagi shetan untuk mencari media agar masuk dalam diri manusia, jadi itu yang terbelenggu.
Tapi akupun tidak memungkiri bahwa imam juga ada yang Ria dalam sholatnya, ia baca ayat panjang, dengan suara dibuat semerdhu mungkin (konser dong!), tujuannya agar dipuji, dianggap banyak hafal ayat, pokoknya tidak ikhlas deh, sebaliknya islam juga melarang cepat-cepat baca ayat, dan melakukan aktivitas apapun sebab cepat-cepat / tergesa-gesa itu hasilnya tidak baik, hal itu kerjanya shetan, kecuali tergesa-gesa dalam tiga hal, seorang yang hendak bersedekah, segerakan sedekahnya (sebab kita tidak tahu kapan akan meninggal), seseorang yang berhutang, hendaklah percepat membayarnya (jangan biarkan diminta dulu, nanti berat hati orang untuk mengutangi lagi), seorang anak gadis atau bujangan, maka sesegera mungkin untuk mencarikan jodohnya (agar tidak terjebak pada perzinahan)
Lain kali coba sering-seringlah datang kemesjid agar ndak gelisah mendengar ayat-ayat al-qur’an bilang temanku satu lagi, ndak takana kaji ustadz  coy…orang yang beriman itu apabila mendengar ayat al-qur’an dibacakan orang lain maka ia akan dapat pahala, serta bertambah ke imanannya, ini ndak malah merasa panas, berarti…?
Akupun terus berbagi ilmu dengan mereka sambil melangkah menuju tempat perkumpulan kami.
Teman-teman, jangan mengira imam yang cepat-cepat itu tidak salah, salah juga kok, salahnya dimana? Tanya temanku Salahnya ya saat membaca, sering salah-salah, dan rasa riapun terkadang ada sama dia, sama halnya dengan imam yang pelan-pelan bacanya dengan mengedepankan pujian, lalu kalau menurutmu seharusnya bagaimana harusnya imam itu, akupun menjawab, setahu saya imam itu mustinya” … Bersambung

Dibalik tokoh mulia, ada wanita mulia itulah ia Ibu dan Istri, Maka jadilah kita Ibu dan Istri yang mulia dimata anak-anak, dan suami, dengan melaksanakan hak dan kewajiban semaksimal mungkin, Jangan terjebak dengan program kesetaraan Jender, yang akhirnya malah membuat kerancuan dalam rumah tangga, dan tidak terciptanya kasih sayang dalam keluarga kita




0 komentar: