7/08/2011

MENDONGKRAK POPULARITAS DENGAN MENINDAS


 Sungguh densus 88 dibawah komando amerika telah tampak dengan terang-terangan diperbudak kaum kafir amerika, sebab mereka menangkap yang statusnya masih terduka teroris bagaikan menangkap perampok atau pencuri, dan anehnya sajadahpun dijadikan barang bukti, dan berhati2lah wahai yang merasa muslim, bisa jadi jika kita punya sajadah sebagai muslim yang punya sajadah akan jadi tersangka teroris, sebelumnya teroris itu dicirikan, punya jenggot, pakai gamis, celana diatas mata kaki, dirumahnya ditemukan buku2 bacaan jihad, istrinya pakai jilbab dalam  dan baru-baru ini ditambah kategori yang dianggap teroris yakni guru ngaji, jual obat verbal (dari arab, contoh : siwak, sari kurma, dan lain-lain).
Ini semakin menguatkan keyakinan kita, perang terhadap teroris  tidak lagi perang terhadap kelompok tertentu (mujahidin) tetapi perang terhadap umat islam yang dianggap akan menghalangi perkemabngan ideology yang diemban amerika serikat dan sekutunya sekarang.
Amat disayangkan densus 88 yang notabennya juga muslim begitu mudah dihasut, menurut mereka yang disangka teroris tersebut adalah ancaman terhadap NKRI setelah diberi pengarahan oleh ..., maka hal ini akan memunculkan rasa kebencian yang sangat terhadap polisi bagi umat islam, sebab polisi dalam penangkapan maupun setelah proses penangkapan tidak memberikan keterangan dengan rinci dimana keterlibatan yang disangka teroris, bahkan pengacara muslim  tidak diberikan kesempatan untuk mewawancarai yang disangka teroris, banyak hal yang disembunyikan dalam penangkapan ini, ada juga yang sengaja digrebek lalu ditutup mukanya, lalu dibawa entah kemana? Banyak yang tersangka teroris tidak terdengar kabar beritanya, proses pemeriksaannya bagaimana? Dan dimana dipenjarakan, bahkan keluarganyapun tidak diperbolehkan bertemu, dimana keadilan hukum dinegara Indonesia ini, sungguh densus 88 telah berhasil diadu domba oleh amerika serta konco2nya yang punya kepentingan dibalik perang terhadap teroris.

0 komentar: