7/20/2011

"ANAK ASSET BERHARGA, JAGA DAN BIMBINGLAH"


OLEH : FIRDAUS BIN MUSA

1.             Anak adalah asset yang sangat berharga untuk dunia dan akhirat, ketika asset itu di jaga dan dibimbing dengan baik maka kelak ia akan membawa kebahagian dunia akhirat, diantara bimbingan itu adalah membiasakannya bangun sebelum shubuh, dan tidak membiarkan ia tidur larut malam, apalagi membiarkan ia hura-hura diluar rumah.
2.             Agar anak kita ingin baik maka Berikanlah anak kita contoh tauladan yang baik pula, mana mungkin anak akan baik jika orang tuanya sendiri selalu dilihatnya tidak baik (tidak bisa dicontoh) ibarat pepatah “Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Batangnya”
3.             Berikanlah nafkah yang halal buat mereka, baik halal zatnya, cara memperolehnya, dan halal penyajiannya Contoh halal zatnya memberikan Nasi, Daging Ayam, dan lain-lain, sebaliknya yang haram zatnya Babi, Memberikan Miras (Lihat Qs. Al-Maidah : Ayat 3), dan lain-lain
Contoh halal cara memperolehnya seorang bapak janganlah menipu, mencuri, dan mengurangi timbangan demi memperoleh keuntungan, yang hasilnya kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal itu dilarang sangat oleh agama kita, secara tidak langsung berdampak pada kesucian anak dan kelurga.
Halal cara penyajiannya, suatu contoh misalnya seorang ibu memasak sambal ikan, ketika ikan tersebut telah selesai dimasak, lalu ibu membagi tiga bagian, buat anak yang baru kelas dua SD satu bagian, buat dia sendiri dan untuk sibapak yang sedang kerja disawah, karena anaknya cepat pulang dari sekolah, maka si anakpun terlebih dahulu makan, namun ketika ia sedang makan sambalnya duluan habis ketimbang nasinya, lalu si anak minta tambah lagi sama si ibu, lalu si ibu bilang tidak ada lagi, padahal masih ada di dalam lemari bagian sibapak, tiba-tiba anaknya menangis sejadi-jadinya, karena tidak dikasih sambalnya, karena kasihnya yang sepanjang jalan iapun tak tega, akhirnya bagian si bapakpun dikasih…yang divonis bukan makanannya yang haram, tapi kedustaan si ibu, yang tadinya bilang tidak ada, tapi nyatanya tetap dikasih hal ini mengajarkan anak berdusta ini adalah haram cara penyajiannya, sedangkan dalam riwayat dijelaskan, seorang yang punya anjing kemudian memanggilnya dengan imbalan makanan, padahal tidak ada sebenarnya, maka hal itu juga dikatakan kedustaan, apalagi sama anak kita, sungguh islam sangat indah, telah mengajarkan semuanya, tinggal lagi kita mengamalkan dalam prakteknya.

0 komentar: