7/20/2011

“KEMBALILAH KEPADA FUNGISIMU WAHAI ULAMA”

 

Oleh : Firdaus bin Musa

Nahdatul Ulama yang berarti kebangkitan ulama, tidak lagi sesuai dengan visi dan  misi ulama seperti yang diharapkan, adanya konfrensi yang dilakukan  lapangan gelora bung karno Jakarta, tidak lain menyaingi konfrensi yang diadakan oleh ormas islam yang senantiasa menyuarakan syari’at islam secara global, keyakinan ini timbul dengan adanya sikap simpatisan Nahdatul Ulama yang merobek beberapa famplet di dikampus-kampus yang ada dipulau jawa, hal ini didasarkan tidak lain karena sudah terkontaminasi oleh pemikiran nasionalisme yang telah menjerat  beberapa simpatisan ormas Nahdatul ulama.
Amat disayangkan, jika yang saya dapatkan info ini benar adanya, padahal ulama yang benar-benar paham dengan islam ia akan meletakkan ilmunya sebagai hakim, bukan pembela kepentingan kaum kuffar.
Sebelumnya sudah banyak anggota Nahdatul ulama yang telah terasuki Virus Liberal yang disusupkan oleh pengusung HAM, Pluralism Agama, dan bolehnya Nikah Sejenis. Fakta juga menjelaskan bahwa adanya anggota Nahdatul Ulama yang gencarnya ia merasuki anggota lain untuk mengikuti pendapatnya (Abdurrahman wahid dan ulil absar abdalla), seandainya ulil dan konco-konconya telah menguasai tubuh organisasi NU tentu dapat dipastikan , perjuangan ulama tidak lagi murni dalam pembelaan terhadap islam.
Dengan adanya peringatan ulang tahun ormas NU ke-85 ketua Panitia yang mengadakan acara peringatan ormas  NU tersebut begitu semangat memberi statmen saat di liput tv one, bahwa Indonesia bukan Negara agama, bukan Negara islam, bukan Negara Kristen, dan bukan pula Negara hindu, Indonesia adalah Negara rakyat Indonesia.
Dengan ilmunya yang dangkal (sama dengan penulis) terhadap islam dan sejarah islam, begitu lantang dan beraninya ia membawa-bawa pendiri Nahdatul Ulama sebagai ikon yang telah merestui bahwa Indonesia adalah Negara Nasionalisme.
Kejumudan dalam berfikir segelintir umat islam, tidak lah begitu berarti dengan keistiqamahan ormas pejuang Syari’ah islam secara kaffah, pada umat yang masih bisa melihat islam secara jernih dan kaffah marilah kita jeli dan hati-hati menyerap informasi.

0 komentar: