7/13/2011

KALAU TAHU BEGINI… AKU BANGGA JADI MUSLIM RADIKAL


            Radikal berasal dari bahasa latin "Radix" yang artinya akar (pohon). kata radikal diartikan sebagai Pemahaman yang mengakar. Orang yang Radikal (Radical, adjektif) sebenarnya adalah orang yang memahami sampai keakar-akarnya.dan karena itu mereka memegang teguh sebuah prinsip dibandingkan orang yang tidak mengerti sampai keakarnya.
            Setiap orang haruslah dihimbau untuk menjadi orang yang radikal. untuk memahami suatu permasalahan sampai keakarnya atau tahu ilmunya sampai keakar-akarnya. orang yang diradikal (Tidak tahu sampai keakar-akarnya) acenderung sebagi orang yang Asal bunyi.
            Pemahaman politik yang salahlah yang menjadikan kata radikal mengandung makna negatif seperti sekarang.makna radikal di masyarakat lebih identik dengan kekerasan, orang yang selalu menentang pemerintah atau golongan garis keras.
Diradikalisasi pada Umat Islam
            suatu bentuk diradikalisasi yang dilakukan oleh zionis yaitu menghilangkan pemahaman-pemahaman atas agamanya samapi keakar-akarnya. bukti nyata diradikal yang di alami oleh umat muslim yaitu hilangnya keyakinan ketuhanan dan masyarakat muslim beranggapan agama hanyalah urusan ibadah salain itu agama tidak mengajarkan. dengan sedikitnya pemahaman tentang agama mereka (zionis) dengan mudah mempengaruhinya untuk membenci agamanya atau ajaran-ajaran tertentu yang tidak ia ketahui.

Radikalisme.

            Secara bahasa pengertian radikalisme, adalah satu paham aliran yang menghendaki perubahan secara drastis (Kamus Besar Bahasa Indonesia Ikhtiar Baru :l995) dalam penjelasan lebih lanjut, aliran paham politik dimaksud menghendaki pengikutnya perubahan yang ekstrem sesuai dengan pengejawantahan paham mereka anut
Bagaimana sie kesan or citra yang ditangkap orang pada umumnya saat denger kata muslim radikal or fundamentalis?? . Banyak orang memiliki kesan umum, bahwa Muslim fundamentalis atau Muslim radikal atau Muslim garis keras (hard-liner)-begitu biasa mereka menyebut kelompok Islam yang lantang menyerukan penerapan syariah-adalah orang yang berwajah garang, tidak argumentatif, doktriner, bodoh dan tidak bisa diajak dialog. Singkatnya, di mata mereka, wajah Muslim fundamentalis itu sangat buruk dan menakutkan. Karena itu, tidak semua orang memiliki kekuatan hati untuk datang bertemu dengan para “ekstremis” itu.
           
Apa sih Radikal and Fundamentalis itu ??

            Radikal secara kebahasaan (lughawi) berarti “akar”, atau “sesuatu yang mendasar”.  Radikalisme berarti berfikir secara mendalam dalam menelusuri suatu akar masalah. So pengertian radikal sebenarnya merujuk pada sesuatu yang positif (radic = akar), yaitu sesuatu yang mendasar (dalam terminologi Islam bisa berarti tauhid = dasar Islam),  Jadi idealnya justru dalam mempelajari Islam, pemikiran radikal ini diperlukan agar kita dapat memahami hakekat dan kebenaran keIslaman kita, apakah Islam yang kita pelajari sudah sesuai atau tidak dengan tuntunan Rasulullah,
            Sedangkan fundamental secara lughawi berarti “pokok, asas”. Di dalam Ushul Fiqih, asas atau pokok agama Islam yang utama adalah Al Qur’an dan As Sunnah. Selain ditunjang oleh adanya Ijma’ dan Qiyas.
So Apa hubungan Radikal dan Fundamental?
            Suatu proses untuk memahami sebuah hakekat dan kebenaran Islam tidak lepas dari sebuah asas atau pokok (fundamental), seperti misalnya di dalam menjalankan rukun Islam yang lima, syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji, sangat diperlukan asas yang pokok dan benar agar ketika menjalankan proses rukun tersebut tidak bertentangan dengan kaidah pokok tersebut, dalam hal ini tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Di dalam mengucapkan syahadat, diperlukan dasar tentang bagaimana syahadat yang benar, atau ketika sholat, diperlukan kaidah pedoman tentang bagaimana sholat yang benar, dan lain sebagainya.
            Masalahnya sekarang penyebutan radikal ini sering dimunculkan saat terjadi risiko tindak kekerasan atas kiprah kelompok islam ini, sehingga jika terjadi berulang-ulang kemudian citra buruklah yang menempel pada kelompok tersebut dan saat kita mendengar nama islam radikal or fundamentalis, yanga ada malah rasa takut.
            Demikianlah citra yang telah terlanjur melekat pada kelompok Islam yang disebut fundamentalis. Pencitraan semacam ini tentu tidak lahir dengan sendirinya. Ia merupakan hasil dari sebuah kerja panjang yang sistematis oleh media massa yang saat ini memang didominasi oleh media Barat. Pencitraan semacam ini jelas sangat merugikan karena orang bisa menjadi mis-leading (keliru) dalam menilai. Kalau sudah keliru, sebagus apa pun yang dibawa atau disampaikan akan tetap cenderung ditolak oleh khalayak.
            Mengapa mereka disebut radikal?  Dalam Islam Radikal, Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia (Teraju, Ju1i 2002), Khamami Zada-dengan memakai kerangka teori Horace M. Kallen-mencirikan Islam radikal dengan empat hal yaitu :
  •  
    • Pertama, mereka memperjuangkan Islam secara kaffah (totalitas); syariat Islam sebagai hukum negara, Islam sebagai dasar negara, sekaligus Islam sebagai sistem politik sehingga bukan demokrasi yang menjadi sistem politik nasional.
    • Kedua, mereka mendasarkan praktik keagamaannya pada orientasi masa lalu.
    • Ketiga, mereka sangat memusuhi Barat dengan segala produk peradabannya, seperti sekularisasi dan modernisasi.
    • Keempat, perlawanannya dengan gerakan liberalisme Islam yang tengah berkembang di kalangan Muslim Indonesia.
            So dengan ciri2 itu, apa yang salah dengan islam radikal or fundamentalis, Salahkah memperjuangkan totalitas Islam? Salahkah berorientasi pada ajaran masa lalu (jaman Nabi SAW’ dan khulafaurrasyidah)? Salahkah melawan pemikiran sekularisme dan liberalisme yang dikembangkan oleh dunia Barat dengan mengemukakan ajaran Islam yang orisinil?
            So sama sekali ga ada kan hubungan mesra kan antara radikalisme -fundamentalisme islam dengan anarkisme, Islam itu agama damai dan rahmat, namun jangan lupa kekerasan pun dibolehkan asal sesuai dengan tuntunan syariat. So menjadi fundamentalis dan radikalis dalam berislam harusnya menjadi kemestian kan :)
Fundamentalis and radikal, siapa takut??? 
Note: Kebenaran datangnya dari Alloh dan kekhilafan/kejahilan datang dari diri saya sendiri. wallahu alam sumber. http://nenyok.wordpress.com dan  http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=182872611736474



0 komentar: