6/05/2011

PERHIASAN TERMURAH


13/01/2010 M


Oleh Firdaus bin Musa

Air laut warnanya biru memikat setiap orang yang memandang, sekalipun warnanya yang semula kita anggap biru cumalah tipuan belaka, penghias terian gelombang yang menghempas karang, gelombang yang tiada bosan menerjang dan menendang, begitu juga dirimu wahai badai pemuas nafsu lelaki bejat lagi jahat (perempuan sek komersial yang buat sial bagi kami), , daya tarikmu sungguh luar biasa, tapi ku tahu berapalah harga jual tubuhmu yang penuh keringat dosa-dosa nista, tidak lebih dari seonggok koin yang dikumpulkan pemulung yang pemalas, hidupmu terombang-ambing bak ombak, kesenanganmu itu penuh kepura-puraan, kesenangan semu yang kau peroleh, tak lebih dari itu kau pantas memejamkan mata sembari berfikir dan merenung siapa saja yang telah kau angkut kepenjara maksiat, siapa saja yang telah kau taburi benih-benih virus hiv dan aids, siapa saja yang telah kau pikat dengan tubuh jalangmu, sehingga rumah tangga yang dulunya tentram kau buat berantakan, masa depan kawula muda yang seharusnya indah kau buat jadi suram, orang tua yang awalnya sibuk berzikir kau buat khawatir, petugas kepolisian yang rutinitasnya lebih penting dari mengurusmu, kini tersita waktunya untuk mengejar, menangkap, dan membasmimu, kau bahaya, kau tercela, cat hitam buatmu, panggilan terburuk buatmu, sebelum kebencian berlarut-larut datang, segera kau hentikan kebiasaanmu, bertobatlah dan mohon ampunlah, jangan kau beralasan karena himpitan ekonomi, pertanyaannya? Wanita lain kenapa tidak seperti dirimu, kamu berbuat tidak lain hanyalah memperturutkan nafsu duniamu, ketahuilah dirimu akan gelisah dan gundah selama tidak kau jauhkan tempat dimana sekarang kau berada, bukankah dulu engkau orang yang tahu akan kehisupan dunia bahwa dunia ini hanyalah tenpat permainan, dan senda gurau
Aku tahu bukan salahmu semuanya, ku juga benci dan murka pada lelaki yang memakai jasamu dan tidak kalah marah aku adalah pada orang tuamu yang tidak bertangggung jawab dalam mendidik anak, kenapateganya dia melacurkan dirimu pada kubangan dosa, yang berlumpur lagi nista.
Saranku padamu, bukankah kamu sudah dewasa, bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk, mana yang membawa ketenangan mana yang tidak, apakah kamu akan terus menjamah setiap tangan lelaki dengan kehormatanmu yang masih tersisa dihadapan tuhanmu, jika bertobat padanya, tinggalkan dan jauhilah segera, ada yang bisa kamu kerjan, dan ada yang akan menentramkan hatimu, tinggal lagi kamu mau berbeerat hati untuk meninggalkan lembah maksiat tersebut.

0 komentar: