9/15/2016

KATA-KATA KU ITIKAD KU

Oleh : Firdaus Bin Musa
 
Sesungguhnya Allah tak akan mempersulit hambanya yg tetap dalam syariatnya, adanya kekurangan itu keniscayaan bgitupun ada kalanya kelebihan, apakah kita mengira bhw org yg dilimpahkan banyak harta itu bahagia? Jawabannya iya, jika kita mlihat dari luar, namun blum tentu bgi yg mrasakan lngsung, seorg hamba dituntut usaha maksimal msalah hasil itu urusan Allah, kita memang btuh yg namanya mteri, bukankah kita dihadapkan dg sistem yg suasana pkerjaannya musti berhadapan dg yg di larang ? Untuk mnjemput rezki halal kita musti sling bersinergi, memahami dan sabar, memang saling memahami dan sabar tdak menghlangkan rasa lapar, tidak mnjadikan orang yg butuh materi terslesaikan maslahnya, tpi akan memuliakan kita, ingatlah bagaimana ali dan fatimah untuk pasangan yg tak berharta, pun jadilah kita kelak bagai usman bin affan, jika dikaruniai harta lebih, berlomba2 menaburkan hartanya dijalan islam.
berskap lemah itu manusiawi, tapi pasrah sblum melakukan, bukankah rabb kita mempertanyakan keimanan kita ntar? sdah ckup bagi kita untuk ragu2, karena keraguan jugalah yg menybabkan kita kehlangan ksempatan meraih pahala lebih banyak, lgi pla keraguan2 pun sngaja dihembuskan syetan, cpat atau lambat ksusahan itu akan kita tmui juga, dngan siapapun dan oleh siapapun, hnya sja lbih beruntung yg tlah banyak melwatinya dan ia sudah terbebas untuk sesaat, tpi tidak bgi yg ragu2 memulai, ia masih tegak ditempat sdg orang sudah berlari jauh, sya bkanlah pmbicara ulung, tpi mersa malu bicara syariat jika yg sparoh agama tdak kita laksaanakan sgera

0 komentar: