5/23/2011

JANGAN CEPAT MENGAMBIL KESIMPULAN



Pernahkah anda dalam kehidupan sosial salah paham, barang kali rata-rata kita pernah mengalami salah paham tersebut, hal itu bermula dari kurang dan minimnya kita menguasai suatu masalah sehingga salah paham kita menyikapinya, atau barang kali kita mempunyai kebiasaan cepat mengambil kesimpulan hal itu akan membuat kita mengalami yang namanya salah paham, untuk itu tanamkan dari sekarang bahwa saya tidak akan cepat mengambil kesimpulan sebelum menanyakan kepada sumber yang telah menebarkan info utamanya, pembaca salah pahamnya kita hendaknya jangan malu minta maaf setelah kita mengetaui yang sebenarnya, jika tidak cepat minta maaf kita akan dianggap bagian masyarakat yang akan disingkirkan, masalahnya jika dibiarkan berlarut-larut akan menumbuhkan imeg bahwa kita adalah orang yang mudah tersinggung, makanya jika tidak ingin kita dibenci ditengah masyarakat bagusnya jangan membuat hal-hal yang akan memicu sangkaan bagi orang lain, ada pengalaman menarik dari salah paham yang barangkali juga pernah pembaca alami, atau gampir mirip-mirip kejadiannya, ditempat tinggal saya (mesjid) pengurus berencana akan mengadakan rapat pembubaran pengurus lama tepatnya pada tanggal 18 Mei 2011, karena rapatnya mendadak ,maka suratpun dibuat sehari menjelang rapat dan waktu penyebarannya hanya waktu magrib, karena itu surat saya selaku panitia waktu itu tidak sempat membuat nama masing-masing jamaah yang akan diberikan undangan, selesai saya mengimami sholat magrib langsung saja surat undangan saya lipat dan berikan pada setiap jamaah yang selesai sholat, karena saya sendirian yang memberikan maka untuk bagian jamaah yang perempuan saya minta tolong pada salah seorang jamaah (masih bagian anggota pengurus mesjid) ketika saya telah kembali pada lokasi jamaah yang laki-laki tiba terdengar suara ribut dibelakang, rupanya ada salah seorang jamaah perempuan yang mengatakan” oh untuak urang tertentuse surek tu yoh, iyolah kok baitu piliah-piliah urangnyo” ucapan tersebut keluar dari mulutnya sambil menggerutu keluar dari ruangan mesjid, rupanya jamaah tersebut salah paham tentang pemberian surat tersebut, sebab surat tersebut tidak memakai nama pada siapa surat ditujukan, hal itu membuat saya tersenyum kecil, karena ketergesa-gesaan saya membuat suasana menjadi gaduh”
Pengalaman saya tentang salah pahamnnya salah seorang jamaah karena tidak dicantumkan namanya ia  beranggapan bahwa ia termasuk dari sekian jamaah tetap yang tidak dibawa serta untuk rapat lantaran surat yang dikasih padanya tidak ada nama,nya padahal semua jamaah mendapatkan surat tidak memakai nama semuanya karena cepat mengambil kesimpulan akhirnya iapun dengan perasaan kesal pergi keluar mesjid, jadi pembaca jangan mudah salah paham dan berburuk sangka, mudah2n cuplikan pengalaman saya ini bisa diambil pelajaran wassalam.

0 komentar: