4/02/2011

Kejujuran yang tergadaikan


oleh firdaus bin musa
Banyak orang yang mengakui bahwa kebenaran ia sudah tahu, yang baik ia juga telah tahu, dan antara yang salah dan yang benar sudah bisa ia membedakan akan tetapi dengan sengaja ia menginjak-nginjak kebenaran dengan... menutup-nutupinya bahwa seolah ia tidak mengetahui yang salah dan yang benar.
Namun bagi yang punya keyakinan kepada allah swt bathinnya tidak akan tenang dan senang jika masih bergumul dengan maksiat padahal ia tahu yang ia lakukan adalah sebuah kemaksiatan seperti contoh adalah seorang pencuri ia tahu mencuri itu tidak baik, tapi ia masih saja melakukan pencurian ketika ditangkap aparat kepolisian ia beralasan demi ekonomi, padahal sebenarnya kalau ia berusaha ia bisa saja tidak melakukan aktivitas pencurian ia tetap hidup, contoh lain seorang pelacur yang dengan se enakya mengatakan bahwa ia melakukan perzinaan demi memenuhi kebutuhan perut padahal ia tahu bahwa zina suatu yang dilarang, namun ia berkilah bahwa apa yang ia lakukan demi memenuhi himpitan ekonomi padahal masih ada jalan lain untuk memperoleh rezki yang halal lagi, apakah mereka ini dibutakan oleh uang, diperbudak oleh nafsyu, dijerat oleh shetan, hanya mereka yang bisa menyadari diri pribadi sebab ia karuniai akal untuk bisa membedakan mana jalan allah swt, dan mana jalan yang dibencinya, jika dilihat dari faktanya mereka lebih suka menjual harga diri demi memperoleh seonggok kertas , dan ditutupi dengan kebohongan padahal sebenarnya ada jalan lain untuk mencari nafkah dengan cara lain, kembali kita sesama muslim mengingatkan agar jangan terperosot kejurang tersebut, sebab bagaimanapun keadaan kita allah tetap menuntut pada kita setiap perbuatan yang kita lakukan, baik karena tuntutan ekonomi maupun karena alasan lain yang tidak sya’I, dan kewajiban bagi orang yang punya materi lebih (uang) untuk memberikan bantuan kepada orang yang sedang merintih kelaparan jika anda diam sama halnya anda membiarkan adik kandung, ayah, atau ibu anda kelaparan, dimana letak belas kasihan dan hati nurani anda, serta dimana engkau taruh keyakinan kepada allah swt

0 komentar: