Penulis : Miftahul Ihsan Lc.
Assalamu’alaikum
ustadz, saya sering menemukan orang membaca Al-Quran lewat gadget dan
saya pernah mendengar bahwa membaca Al-Quran lewat gadget tidak
mendapatkan pahala karena itu bukan Al-Quran yang sebenarnya. Terkait
hal itu, mohon penjelasannya ustadz?
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh
Saudara penanya yang dirahmati Allah. Sebelum menjawab pertanyaan di
atas, ada baiknya kita menyimak perkataan Imam Ibnu Abil Izz Al Hanafi
di dalam Syarh Aqidah Thahawiyah. Beliau berkata, “Bahkan, Kalamullah
(termasuk di dalamnya Al-Quran) adalah sesuatu yang dihafal di dalam
dada, dibaca oleh lidah dan tertulis di dalam lembaran mushaf.” (Syarh
Aqidah Thahawiyah 1/190)
Di dalam penjelasan di atas disebutkan
bahwa Kalamullah itu adalah nama general (umum). Baik itu yang tertulis
di mushaf, dibaca oleh lidah dan dihafal di dalam dada. Sehingga selama
yang dibaca adalah ayat Al-Quran, baik itu yang ada di dalam mushaf,
maupun yang ada di dalam ponsel android atau yang sejenisnya, maka yang
dibaca itu tetaplah Al-Quran dan tetap mendapatkan pahala sebagaimana
yang dijanjikan Rasulullah SAW. Beliau bersabda :
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ,
لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ , وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ , وَلَامٌ حَرْفٌ ,
وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab
Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan
dikalikan 10 kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu
huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf dan mim satu huruf.”
(HR At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani)
Di dalam hadits di
atas disebutkan bahwa membaca satu huruf dari kitab Allah mendapat satu
kebaikan. Tidak ada syarat harus membaca dari mushaf. Untuk mendapatkan
pahala membaca Al-Quran bisa dari hafalan, bisa dari mushaf dan bisa
dari sarana lainnya.
Namun, jika yang ditanyakan manakah yang
lebih afdhal (utama) dan mulia membaca Al-Quran lewat mushaf atau lewat
gadget, maka kami menukil penjelasan dari syaikh Walid bin Rasyid As
Su’aidan bahwa membaca lewat mushaf adalah lebih afdhal. Ada beberapa
sebab kenapa membaca Al-Quran lewat mushaf lebih afdhal.
Keagungan Al-Quran di hati seorang muslim lebih tinggi daripada gadget.
Kita bisa seenaknya melempar gadget, tapi apakah kita bisa seenaknya
kita melempar mushaf? Kita bisa saja membiarkan saat anak kita bermain
dengan gadget, tapi apa yang kita lakukan jika anak kita bermain-main
dengan mushaf? Hal-hal ini membuktikan bahwa Al-Quran bagi seorang
muslim lebih mulai dan agung dari gadget.
Membaca Al-Quran
melalui mushaf cendrung tidak ada gangguannya ketimbang membaca Al-Quran
via gadget. Saat seorang membaca Al-Quran lewat gadget, bisa saja
baterainya habis, kadang malah ada pesan whatsapp yang masuk, email
masuk, ada telepon masuk dan hal-hal lain yang dapat mengganggu
seseorang membaca Al-Quran.
Saat membaca mushaf seseorang
disyaratkan untuk bersuci terlebih dahulu. Sementara untuk memegang
gadget (walaupun di dalamnya ada Al-Quran digital) tidak disyaratkan
untuk bersuci. Sebagaimana diharamkan seseorang membawa mushaf ke dalam
kamar mandi, akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi membawa gadget.
Pertimbangan-pertimbangan inilah yang menjadikan membaca Al-Quran lebih
afdhal melalui mushaf ketimbang melalui gadget yang ada Al-Quran
digital di dalamnya. Wallahu a’lam bissowab.
0 komentar:
Posting Komentar