6/15/2016

Membaca Al-Quran di Gadget, Berpahalakah?

Penulis : Miftahul Ihsan Lc.

Assalamu’alaikum ustadz, saya sering menemukan orang membaca Al-Quran lewat gadget dan saya pernah mendengar bahwa membaca Al-Quran lewat gadget tidak mendapatkan pahala karena itu bukan Al-Quran yang sebenarnya. Terkait hal itu, mohon penjelasannya ustadz?
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh
Saudara penanya yang dirahmati Allah. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kita menyimak perkataan Imam Ibnu Abil Izz Al Hanafi di dalam Syarh Aqidah Thahawiyah. Beliau berkata, “Bahkan, Kalamullah (termasuk di dalamnya Al-Quran) adalah sesuatu yang dihafal di dalam dada, dibaca oleh lidah dan tertulis di dalam lembaran mushaf.” (Syarh Aqidah Thahawiyah 1/190)
Di dalam penjelasan di atas disebutkan bahwa Kalamullah itu adalah nama general (umum). Baik itu yang tertulis di mushaf, dibaca oleh lidah dan dihafal di dalam dada. Sehingga selama yang dibaca adalah ayat Al-Quran, baik itu yang ada di dalam mushaf, maupun yang ada di dalam ponsel android atau yang sejenisnya, maka yang dibaca itu tetaplah Al-Quran dan tetap mendapatkan pahala sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah SAW. Beliau bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ , وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ , وَلَامٌ حَرْفٌ , وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dikalikan 10 kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani)
Di dalam hadits di atas disebutkan bahwa membaca satu huruf dari kitab Allah mendapat satu kebaikan. Tidak ada syarat harus membaca dari mushaf. Untuk mendapatkan pahala membaca Al-Quran bisa dari hafalan, bisa dari mushaf dan bisa dari sarana lainnya.
Namun, jika yang ditanyakan manakah yang lebih afdhal (utama) dan mulia membaca Al-Quran lewat mushaf atau lewat gadget, maka kami menukil penjelasan dari syaikh Walid bin Rasyid As Su’aidan bahwa membaca lewat mushaf adalah lebih afdhal. Ada beberapa sebab kenapa membaca Al-Quran lewat mushaf lebih afdhal.
Keagungan Al-Quran di hati seorang muslim lebih tinggi daripada gadget. Kita bisa seenaknya melempar gadget, tapi apakah kita bisa seenaknya kita melempar mushaf? Kita bisa saja membiarkan saat anak kita bermain dengan gadget, tapi apa yang kita lakukan jika anak kita bermain-main dengan mushaf? Hal-hal ini membuktikan bahwa Al-Quran bagi seorang muslim lebih mulai dan agung dari gadget.
Membaca Al-Quran melalui mushaf cendrung tidak ada gangguannya ketimbang membaca Al-Quran via gadget. Saat seorang membaca Al-Quran lewat gadget, bisa saja baterainya habis, kadang malah ada pesan whatsapp yang masuk, email masuk, ada telepon masuk dan hal-hal lain yang dapat mengganggu seseorang membaca Al-Quran.
Saat membaca mushaf seseorang disyaratkan untuk bersuci terlebih dahulu. Sementara untuk memegang gadget (walaupun di dalamnya ada Al-Quran digital) tidak disyaratkan untuk bersuci. Sebagaimana diharamkan seseorang membawa mushaf ke dalam kamar mandi, akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi membawa gadget.
Pertimbangan-pertimbangan inilah yang menjadikan membaca Al-Quran lebih afdhal melalui mushaf ketimbang melalui gadget yang ada Al-Quran digital di dalamnya. Wallahu a’lam bissowab.

0 komentar: