skip to main |
skip to sidebar
Oleh : Firdaus Bin Musa
Bagi sebagian orang tentu tidak menerima apa yang ingin saya utarakan
berikut ini, dengan Judul " Produk Pemikiran Muslim cita rasa
Kapitalisme ", Maksud dari kalimat diatas adalah, betapa banyak karya
muslim dalam hal pemikiran, tapi kebanyakan karya tersebut tidak lain
hanya sekedar memenuhi tugas dan beban dari suatu ketetapan akademik,
bukan di dasari kecintaan dan kepedulian terhadap pemikiran islam,
biasanya pemikiran muslim yang benar-benar lahir dari aqidah islam yang
mengunjam buahnya benar-benar menusuk ketulang-tulang
sum-sum akal umat islam, cirinya membangkitkan, menggelorakan,
menggerakkan yang membacanya, dan yang pastinya membuat pembaca
benar-benar memiliki ilmu setelah membacanya, hal ini bagi saya dimulai
dari sudut pandang mana pemikir muslim memulainya, jika ia berharap
dapat limpahan uang, maka dipastikan roh ilmu itupun tidak menyengat
siapa yang membacanya, bahkan tidak dilirik orang, namun jika di dasari
ikhlas karena Allah, Allah akan menuntun manusia untuk membcanya dan
tentunya memilikinya, shg jika dilihat dari sisi aqidah, akan banyak
penulis tersebut mendapatkan pahala berlimpah, lantaran Allah datangkan
hidayah melalui tulisan-tulisan
bernas yang ditulis oleh hamba yang ikhlas membela Agama-Nya, Karena
itu kaitkan ruh (penghambaan kita kepada sang khaliq) sebelum menulis,
shg Allah limpahkan ide2 cemerlang untuk menyengat siapapun kejalan
Allah, Bukan berarti saya mengatakan, bahwa saya sudah lebih baik, tapi
hanya mengungkapkan betapa sebuah karya yang dibarengi keterikatan
aqidah benar-benar merubah prilaku individu.
Jangan sampai
motivasi tertinggi kita melahirkan karya demi setumpuk uang, kita tentu
tidak memungkiri yang satu itu sebagai bagian dari hasil yang didapat
setelah menulis, Anggaplah itu bonus Allah yang secuil Allah berikan
pada kita dan tentu tidak mungkin karya yang bernilai disisi Allah itu,
isinya menjauhkan manusia dari Penciptanya. jika kita masih muslim
sentuhlah karya apapun dengan memasukkan cahaya islam di dalamnya,
sebagaimana saya terpesona dengan karya2 novel Habiburrahman El-Syiraze /
Kang Abik
0 komentar:
Posting Komentar