9/09/2013

CATATAB FACEBOOKKU

 Penulis : Firdaus Bin Musa

MUHASABAH

11 September 2011 pukul 8:35
bayangkan jika kita buta, pandangan gelap gulita, bayngkan jika kita tak mampu mendengarkan suara, tak terdengar syahdunya alunan ayat-ayat suci-Nya, bayangkan jika mulut tak mengeluarkan suara, orang sekitar akan mencari teman yang bisa diajak bicara (tanpa menunggu isyarat yang rumit dari kita), lalu tinggallah kita dalam kesendirian, bayangkan jika kita lumpuh bisanya hanya bersimpuh atau mengeluh dikursi roda, bayangkan jika kita buta, tuli, bisu, dan lumpuh...?maka syukurilah apa yang sedang kita miliki, dengan menggunakannya sesuai dengan petunjuk sang maha pencipta (allah swt).

PANTASKAH KITA DIPANGGIL TELAH SUCI KEMBALI?

29 Agustus 2011 pukul 7:53
siapakah yang berhak menyatakan diri kita sudah suci atau belum? hanya allah saja, sedang diri kita bisanya cuma menyadari pantaskah disebut sudah suci, sedang amalan menuju kesucian belum kita lakukan sebanyak mungkin karena allah, idul fitri tidak layak kita dapatkan sebagai hari kemenangan jika kita saja tidak sepenuh hati berjihad melawan hawa nafsyu sebelum ini, namun ini belum terlambat, mari kita isi hari idul fitri, sekedar untuk mempertahankan pahala kita yang masih tersisa, jangan datangi tempat maksiat, apalgi berbuat maksiat
INGAT...!!! shetan selama bulan telah diberi kesempatan untuk mengatur strategi bagaimana menjerumuskan kita kembali, jendral2 shetan sedang mempersiapkan pasukan yang tangguh untuk merusak kita, permainan dan pergi hura2 adalah media ampuh untuk menyedot dosa, sekaligus menghapus pahala kita, sekarang terserah  kita mau atau tidak untuk tidak terjebak pada godaan2 ini, kita tidak tahu saat dan sedang mengapa kita mati, namun perlu di ingat alangkah ruginya kita, jika kita sedang berada ditempat maksiat, melakukan maksiat, inilah yang disebut mati su'ul khatimah, bukan berati kita tidak boleh mencari hiburan, namun ingat allah dan malaikatnya mengawasi kita, jangan lupa sholat, dan hemat saat jalan2, wassalam

APAKAH PUASA KITA PERALIHAN JADWAL MAKAN SAJA?

21 Agustus 2011 pukul 15:39
kesimpulan yang tepat bila kita berhasil mengambil hikmah bahwa puasa mampu memisahkan mana orang yang tamak dan hemat, orang rakus biasanya puasa hanyalah perpindahan waktu makan saja, dari jam 08 pada jam setengah lima pagi, dari jam 12 siang pada jam 06.30 sedang orang yang hemat puasanya lebih berdampak pada pandainya mengatur keuangan didalam bulan ramadhan dan diluar ramadhan, pertanyaannya jika umat islam lebih banyak mengeluarkan uang dalam ramadhan untuk makanan saja apakah tergolong orang yang rakus? jawab saja ya! wallahu'alam

Hati-hati dengan Sebuah istilah!!!

28 Agustus 2011 pukul 8:29
Terkadang kita begitu mudah mencat sesama muslim dengan sebutan teroris, padahal sebuah kata punya maksud dan tujuan, jika kata teroris di kempar kesesama muslim, tepatkah? bisa ya? bisa tidak? namun kenapa kata tersebut sering hanya ditujukan buat orang yang menginginkan perubahan total dalam sistem aturan kehidupan bernegara? dan siapa semula pencetak kata teroris? maka dia juga yang mengendalikannya sesuai dengan maksud dan tujuannya, dan alangkah hinanya seorang muslim yang berani berkata teroris, tanpa melihat alasan mereka berbuat, tanpa menanyakan apakah benar ia pernah melakukan.
kita semua tentu tidak setuju dengan teror menteror, tapi kenyataanya jangankan orang lain, diri sendiri kita teror dengan memasukkan benda tak baikdalam tbuh (rokok), miras, dan sebagainya, kita senangnya menghardik adik, anak sendiri, kita sakiti orang sekitar dengan tindak kita, tanpa alasan yang benar ini adalah sebuah teror perasaan yang sangat lama diobati, makanya wajar jika teror menteror sering terjadi teror, karena sedari dini sudah diajarkan teror menteror (baca: tekanan bathin)

0 komentar: