2/16/2011

NASRULLAH AKANKAH DATANG?


16/ Februari 2011

Assalamu’alaikum wb, pembaca yng budiman dan selalu setia membaca tulisan sok kritis ini yang mudah-mudahan kami berharap bermanfaat bagi pembaca dan bisa pula disampaikan pada orang yang ada disekitar anda, kali ini khusus kami mengingatkan pengemban dakwah agar jangan terperosot dalam kedustaan macam apapun ketika menjadi pengemban dakwah.
Ada banyak hal dalam kedustaan yang akan dihadapi oleh pengemban dakwah, diantaranya adalah membuat-buat alasan dusta ketika tidak hadir dalam rapat untuk mengangkat suatu kegiatan atau acara.
Tidak mau memenuhi kewajiban administrasi dalam mendukung terus dan berkembangnya dakwah (membayar iuran ) dengan membuat alasan belum ada uang, padahal untuk membeli pulsa, dan kebutuhan yang tidak terlalu penting kita bisa mengusahakan mendapatkannya.
Tidak mencari target atau kontakan dengan maksimal, kalaupun diperoleh hanya sebatas teman2 dekat yang tanpa dikontakpun ia akan bisa ikut kalau pandai cara mendakwahinya, namun yang sangat disayangkan adalah adanya tanda tangan palsu dalam memperoleh dukungan ulama, ustadz, ataupun tokoh, saya yakin hanya segelintir orang yang berbuat demikian tapi saya khawatir dikarenakan segelintir orang ini nasrullah tidak datang dan cacatnya harqah yang sedang di jalani.
Itu mungkin segelintir dusta yang pernah dialami oleh pengemban dakwah, cepat dan segera bertaubat agar pertolongan allah segera datang.
Beranjak dari masalah dusta saya juga mengajak mari taati semua kebijakan yang telah ditentukan oleh haraqah, ketika kebijakan yang pengemban dakwah rasakan terasa seperti dipaksakan sebenarnya disitu terdapat hikmah yang benar-benar agung kemudiannya.
Jangan terlibat dalam pergaulan yang bebas antara lawan jenis (pacaran) , sebab dalam haraqah kita dituntun demikian, jika masih juga segeralah tinggalkan, niscaya ini jugalah yang menjadi bahan celaaan kenapa dakwah kita lambat berkembang ditengah masyarakat.
Perlihatkanlah diri kita pengemban dakwah, yang berbeda dengan yang lain, diantara ciri-cirinya ialah
Istiqamah dalam mengedepankan ide2, metode, dan berakhlakul karimah. Jujur serta peduli terhadap sesama, tidak lalai terhadap kewajiban, seperti sholat tepat waktu, dan tidak menghindar-hindar dari amanah.
Murah senyum, serta sabar dalam mengahdapi tantangan dan rintangan, anggap celaan adalah limpahan pahala yang mengalir deras seperti air bah ke deposito buku catatan amal yang ada diakhirat sana.
Menganggap amalan sunnah (puasa senin kamis, sholat dhuha, tahajud, baca al-qur’an, dan sedekah) bagaikan air penyejuk yang sangat kita butuhkan dikala kita dipadang pasir, kita tidak tahu dengan amalan yang manan kita akan masuk syurga, bisa saja allah menempatkan serta memberikan rahmatnya dikarena kita sering melakukan amalan sunnah.
Ikhlas dalam beramal, secuilpun jangan ada rasa ria dihati biar secara fisik orang menilai kita ria tapi secaraa bathin allah menilai kita pengemban dakwah yang ikhlas, dibuktikan dengan tidak mengharapkan imbalan apapun dalam berdakwah, malah kita berkorban untuk dakwah.
Wahai pengemban dakwah, tidakkah kita meihat saat ini telah nampak bahwa perjuangan kita sudah mulai muncul tanda-tanda akan berhasil sampai tujuan, tinggal lagi kita jangan melumuri dengan kemaksiatan sekecil apapun, salam dari sahabat harqah

0 komentar: