9/18/2014

TULISAN FACEBOOK FIRDAUS BIN MUSA


Pemilihan langsung atau tidak, sama saja jika sistem demokrasi yg dipakai? menyebut2 atas nama rakyat, rakyat yg mana? mereka ingat rakyat saat dipilih saja , maka wajar jika rakyat bilang dari pada memiih mendingan kerja


Oleh : Firdaus Bin Musa

Dalam kajian Kitab kepartaian yg saya pelajari selama ini, jika ada partai yg tidak berlandaskan aqidah islam, cendrung persatuannya sifatnya parsial dan kepentingan, akan bagaimanakah jadinya nanti partai yg berkoalisi yg saat ini seolah solid padahal kesolidannya itu menjelang kepentingannya bersama itu terpenuhi, jika sudah terpenuhi dan merasa orang yg tadinya kawan tidak lagi membawa keuntungan untuk kelompoknya atau pribadi yg ada dalam partai, maka siap2 saling tendang dan saling memburuk2an, saya jadi ingat pesan Aa Gym, Jika seseorang suka membicarakan Aib temannya kepadamu, maka hal yg sama mungkin akan ia lakukan juga dibelakang kita, jika sekarang partai tsb menyerang lawan politiknya, maka hal yg sama akan terjadi pula jika koalisi sudah pecah, kita lihat saja skenario berikutnya


Terbukti dan tidak bisa dipungkiri lagi apa yg selama ini telah di ingatkan oleh Hizbuttahrir bahwa DPR dan DPRD tidak mewakili Rakyat, Hari ini pernyataan tsb malah kepala daerah terpilih yg mengungkapkan, makanya mereka menolak pilkada oleh DPR/DPRD, berulang kali Metro Tv mengungkapkan statmen tsb, masih percayakah dg sistem demokrasi yg membodohi dan hanya menguntungkan kelompok atau siapa saja yg bisa memiliki suara yg kuat (mayoritas) bukan kehendak Allah swt


Jika Fitrah Manusia dalam Hal Berkeyakinan sudah datang maka ia akan berkata" Ya Allah, Terima Kasih engkau telah Memberi Hidayah Padaku" tiada hal yang aku bahagiakan, melainkan aku mati setelah mendapat hidayah-Mu (Masuk Islam), dan tiada kenikmatan yang paling berharga, melainkan setelah Tegaknya Syari'ah islam dalam segala aspek kehidupan


SIBUK MEMPROMOSIKAN MINYAK HARUS NAIK, PADAHAL HARUSNYA MINYAK YG DIRAMPAS OLEH ASING ITU SEGERA DITARIK BIAR MINYAKNYA GAK MAHAL


Oleh : Firdaus Bin Musa


Dari dahulu kalaulah masyarakat memahami kenapa minyak pasti akan naik adalah ketahuilah bahwa minyak indonesia sekarang lebih 80 % dikuasai oleh swasta asing, kalaupun dikelola atas nama pertamina, itu sekedar nama, faktanya banyak saham pihak swasta disana (dalam pertamina), ditambah undang2 yg berlaku memihak kebebasan pihak swasta mengambil, tepatnya merampas sumber daya alam yg mengandung bahan bakar, dan lalu apa hubungannya kenaikan minyak, sebab rakyat indonesia merupakan konsumen terbesar bahan bakar minyak (BBM), sebelumnya harganya selalu ditekan oleh pemerintah indonesia dg memberikan subsidi akhirnya membuat swasta harus menjual minyak keluar indonesia yg harganya jauh lebih mahal, dengan dihapusnya subsidi dan akhirnya minyak naik, maka tidak perlu repot pihak swasta yg mengusai ladang minyak yg ada di indonesia menjual minyak keluar indonesia, kini akankah anda hanya cukup mengatakan " tidak apa2 minyak naik, asal stoknya ada" atau mengikuti saran politisi yg dibayar saat bicara di tv / tv, yg menganggap sudah wajar minyak naik, dari pada membeli partamax yg harganya 13.000

0 komentar: