9/01/2012

Aplikasi Ibadah Ramadhan Ba’da Ramadhan


 Ustadz Edison M .Ag

Bulan Ramadhan telah berlalu, entah kita yang meninggalkan Ramadhan atau Ramadhan yang meninggalkan kita, namun yang jelas bagi seorang muslim, jika hati telah terpaut dengan akhirat (beriman hari akhirat) maka sangat sedih hatinya tatkala Ramadhan telah pergi dan khawatir tidak dipertemukan dibulan Ramadhan berikutnya.
Bagaimana tidak, sebab dibulan Ramadhanlah ramal sholeh yang pahalanya berlipat ganda, kalaupun ada dibulan lain, hanyalah pada tempat, waktu dan hari-hari tertentu. Bagi orang yang benar-benar menghidupkan Ramadhan yang berlalu, maka setidaknya ada beberapa hal yang akan terjadi pada dirinya
Istiqamah dengan ibadah, Tanggal satu syawal yang lalu merupakan hari kemenangan bagi muslim yang berpuasa, menang melawan hawa nafsyu (dari keinginan-keinginan, baik keinginan yang telah dihalalkan (hubungan suami istri di siang hari) maupun keinginan yang terlarang (bermubadzir saat berbuka), tapi perlu diingat sesungguhnya selepas Ramadhan, tepatnya mulai bulan syawal, syetan juga merasakan sebuah kemenangan, karena ia sudah terbebas dari belenggu-belenggu yang selama Ramadhan menyulitkan ia menggoda manusia, lantaran manusia mengosongkan perutnya (perut muslim yang kosong /sedang puasa akan sulit digoda oleh syetan, sebab syetan lebih suka pada orang kekenyangan, apalagi tidak menyebut nama Allah sebelum makan)
Nah bagi muslim yang benar-benar mempertahankan nuansa Ramadhan, ia akan tetap istiqamah beribadah, amalan sunat akan ia kerjakan, apalagi amalan wajib, tentu tidak akan ia biarkan tercecer (terlupakan)
Selain istiqamah dalam beribadah, seorang muslim yang menghidupkan Ramadhan, ia akan mempunyai jiwa sosial dan disiplin yang tinggi, karena selama Ramadhan ia di didik dan dilatih untuk displin dan berjiwa sosial, contoh nyata adalah dengan memberikan pebukaan orang berbuka sekaligus membayar zakat.
Menjadi insan yang jujur, puasa juga mengajarkan kita menjadi manusia yang jujur, sebab orang yang berpuasa ia bisa saja mengelabuhi manusia denga berpura-pura, tapi lantaran ia beriman akan adanya Allah yang maha melihat serta malaikat yang mengawasinya maka dengan kesadaran itulah ia tidak mau membatalkan puasanya, begitupun setelah Ramadhan ia akan tetap jujur, karena allah dan malaikat tidak hanya disaat bulan Ramadhan memperhatikan manusia.
Sungguh tidaklah bagi seorang muslim meyakini, bahwa Allah dan malaikat-Nya hanya ditakuti disaat dimesjid saja, tidak pula Allah swt mengatur kehidupan manusia hanya terkait ibadah yang dilaksanakan dimesjid saja, namun muslim yang benar ia berkeyakinan bahwa allah swt yang maha melihat ia senantiasa mengetahui apa yang dilakukan manusia, walaupun dtempat yang kelam, dibawah batu yang hitam, dan manusia tersebut hitam pula


0 komentar: