9/09/2013
SEDIAKAN UANG SEBELUM BABUKO BASAMO?
24 Agustus 2011 pukul 22:37
Banyak
di antara kita sudah mengenal istilah sediakan payung sebelum hujan,
beranjak dari sana sayapun mengambil kalimat lain, tapi lebih kurang
sama maksudnya, sediakan uang sebelum berbuka bersama ( BUBAR), babuko
basamo sering menjadi ajang untuk menjalin silaturrahmi, sekaligus
saling berbagi, begitupun yang kami lakukan selaku mahasiswa semester
akhir, rencana berbuka bersamapun direncanakan disalah satu rumah makan
dikota padang, menjelang senja (06.00 wib) salah seorang yang
mengkoordinir acara berbuka bersamapun saya telpon lantaran saya tidak
tahu tempat babuko bersamanya, lalu dikatakan bahwa tempat berbuka
bersamanya di……..sesuai dengan perjanjian sayapun sudah sampai ditempat
yang dituju, setengah enam sudah berkumpul, padahal waktu itu hujan
turun dengan lebatnya, sayapun tetap untuk memenuhi momen-momen
berkumpul yang sudah lama tidak kami rasakan semenjak semester akhir
habis, agar tempat tidak dipakai semua orang lalu sayapun masuk dan
duduk terlebih dahulu.
Hari hujan, hppun habis bateray, keinginan
untuk mengontak teman tidak bisa, rencananya sih akan ditanya jadi atau
tidaknya berbuka bersama ?
Tunggu menunggu orangpun makin ramai,
teman-teman belum juga pada datang, mau keluar nanti diambil bangku sama
orang yang baru datang, tidak keluar malu duduk sendiri karena bangku
masih kosong samping kiri kanan, persangkaan orang sudah dipesan.
Rupanya
lebih kurang tujuh menit menjelang berbuka, saya berinisiatif saja
untuk memesan minuman sekaligus sepiring nasi, lantaran tidak datang
juga teman sudah satu jam lebih menunggu, saya pura-pura jadi anggota
keluarga lain, caranya duduk pada bangku yang dipesan satu keluarga yang
terdiri delapan orang, kebetulan ada dua bangku yang kosong, saat
datang penjaga rumah makan, makanan apa yang dipesan sayapun bilang,
samakan sajalah sama abang itu sambalnya (seolah-olah akrab dengan orang
disebelah saya), padahal saya kenal dia saja tidak?
Pada saat
saya makan bathin tidak tenang, sebab saya tidak mencek, cukup apa tidak
uang yang dibawa? Rypanya setelah diperiksa didalam tas ada uang
terselip . hatipun masih dag dig dug, karena merasa cukup apa tidak ya
uangnya?
Pengalaman dulu saat jalan-jalan kepayakumbuh ada
restoran menjelang padang panjang, saya berhenti makan dengan
teman-teman, ternyata dalam aturan restoran tersebut ialah, semua
masakan (sambal dan gulai) jenis apapun yang dibuat oleh pihak restoran
diantar kemeja makan, nanti mana yang diambil, itu saja yang dibayar,
walaupun yang diambil sedikit saja (sesendok kuah gulaisenyo) tetap
dibayar, saya dan teman-teman yang tidak tahu aturan tersebut, memakai
kebiasaan dirumah, yakni semua masakan yang ada didepan mata diambil
semua, walaupun hanya sedikit-sedikit (untuk menghemat bayaran).
Al-hasil banyak sambal yang tersisa dalam piring.
Eh ternyata saat
membayar kena masing-masing kami 72.000, wah busye…t, restoran apa
nih…!, babaiak sangkoselah kata salah seorang teman saya, mungkin dia
jarang dapat pelanggan, akhirnya kita dijebak (itu buruak sangko namonyo
mah frend sanggah ku dalam hati).
Teringat pengalaman tersebutlah
hati saya bertambah jadi tidak menentu saat makan, selesai makan saya
duduk sebentar lalu berangkat, rupanya setelah membayar makanan kekasir,
bayarannya tidak terlalu mahal seperti yang saya kira, untung saja ya
allah, kalau tidak cukup uang apa yang musti saya gadaikan?
Jadi saya kasih tahu pada teman-teman yang membaca tulisan saya ini
1. Saat mengadakan berbuka bersama pastikan dulu tempat
2. Pastikan Jam berapa berkumpul
3. Jangan lupa Membawa uang agak lebih.
4. Dan tanyakan harga dari yang kita pesan sebelum makan, jika tidak ingin terjebak pada peperangan bathin saat makan
Kebetulan saya saat berbuka tidak sempat lagi bertanya, lantaran saya sudah berada ditengah-tengah keluarga saya yang baru.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.54
0
komentar
CATATAB FACEBOOKKU
Penulis : Firdaus Bin Musa
MUHASABAH
11 September 2011 pukul 8:35
bayangkan
jika kita buta, pandangan gelap gulita, bayngkan jika kita tak mampu
mendengarkan suara, tak terdengar syahdunya alunan ayat-ayat suci-Nya,
bayangkan jika mulut tak mengeluarkan suara, orang sekitar akan mencari
teman yang bisa diajak bicara (tanpa menunggu isyarat yang rumit dari
kita), lalu tinggallah kita dalam kesendirian, bayangkan jika kita
lumpuh bisanya hanya bersimpuh atau mengeluh dikursi roda, bayangkan
jika kita buta, tuli, bisu, dan lumpuh...?maka syukurilah apa yang
sedang kita miliki, dengan menggunakannya sesuai dengan petunjuk sang
maha pencipta (allah swt).
PANTASKAH KITA DIPANGGIL TELAH SUCI KEMBALI?
29 Agustus 2011 pukul 7:53
siapakah
yang berhak menyatakan diri kita sudah suci atau belum? hanya allah
saja, sedang diri kita bisanya cuma menyadari pantaskah disebut sudah
suci, sedang amalan menuju kesucian belum kita lakukan sebanyak mungkin
karena allah, idul fitri tidak layak kita dapatkan sebagai hari
kemenangan jika kita saja tidak sepenuh hati berjihad melawan hawa
nafsyu sebelum ini, namun ini belum terlambat, mari kita isi hari idul
fitri, sekedar untuk mempertahankan pahala kita yang masih tersisa,
jangan datangi tempat maksiat, apalgi berbuat maksiat
INGAT...!!! shetan selama bulan telah diberi kesempatan untuk mengatur strategi bagaimana menjerumuskan kita kembali, jendral2 shetan sedang mempersiapkan pasukan yang tangguh untuk merusak kita, permainan dan pergi hura2 adalah media ampuh untuk menyedot dosa, sekaligus menghapus pahala kita, sekarang terserah kita mau atau tidak untuk tidak terjebak pada godaan2 ini, kita tidak tahu saat dan sedang mengapa kita mati, namun perlu di ingat alangkah ruginya kita, jika kita sedang berada ditempat maksiat, melakukan maksiat, inilah yang disebut mati su'ul khatimah, bukan berati kita tidak boleh mencari hiburan, namun ingat allah dan malaikatnya mengawasi kita, jangan lupa sholat, dan hemat saat jalan2, wassalam
INGAT...!!! shetan selama bulan telah diberi kesempatan untuk mengatur strategi bagaimana menjerumuskan kita kembali, jendral2 shetan sedang mempersiapkan pasukan yang tangguh untuk merusak kita, permainan dan pergi hura2 adalah media ampuh untuk menyedot dosa, sekaligus menghapus pahala kita, sekarang terserah kita mau atau tidak untuk tidak terjebak pada godaan2 ini, kita tidak tahu saat dan sedang mengapa kita mati, namun perlu di ingat alangkah ruginya kita, jika kita sedang berada ditempat maksiat, melakukan maksiat, inilah yang disebut mati su'ul khatimah, bukan berati kita tidak boleh mencari hiburan, namun ingat allah dan malaikatnya mengawasi kita, jangan lupa sholat, dan hemat saat jalan2, wassalam
APAKAH PUASA KITA PERALIHAN JADWAL MAKAN SAJA?
21 Agustus 2011 pukul 15:39
kesimpulan
yang tepat bila kita berhasil mengambil hikmah bahwa puasa mampu
memisahkan mana orang yang tamak dan hemat, orang rakus biasanya puasa
hanyalah perpindahan waktu makan saja, dari jam 08 pada jam setengah
lima pagi, dari jam 12 siang pada jam 06.30 sedang orang yang hemat
puasanya lebih berdampak pada pandainya mengatur keuangan didalam bulan
ramadhan dan diluar ramadhan, pertanyaannya jika umat islam lebih banyak
mengeluarkan uang dalam ramadhan untuk makanan saja apakah tergolong
orang yang rakus? jawab saja ya! wallahu'alamHati-hati dengan Sebuah istilah!!!
28 Agustus 2011 pukul 8:29
Terkadang
kita begitu mudah mencat sesama muslim dengan sebutan teroris, padahal
sebuah kata punya maksud dan tujuan, jika kata teroris di kempar
kesesama muslim, tepatkah? bisa ya? bisa tidak? namun kenapa kata
tersebut sering hanya ditujukan buat orang yang menginginkan perubahan
total dalam sistem aturan kehidupan bernegara? dan siapa semula pencetak
kata teroris? maka dia juga yang mengendalikannya sesuai dengan maksud
dan tujuannya, dan alangkah hinanya seorang muslim yang berani berkata
teroris, tanpa melihat alasan mereka berbuat, tanpa menanyakan apakah
benar ia pernah melakukan.
kita semua tentu tidak setuju dengan teror menteror, tapi kenyataanya jangankan orang lain, diri sendiri kita teror dengan memasukkan benda tak baikdalam tbuh (rokok), miras, dan sebagainya, kita senangnya menghardik adik, anak sendiri, kita sakiti orang sekitar dengan tindak kita, tanpa alasan yang benar ini adalah sebuah teror perasaan yang sangat lama diobati, makanya wajar jika teror menteror sering terjadi teror, karena sedari dini sudah diajarkan teror menteror (baca: tekanan bathin)
kita semua tentu tidak setuju dengan teror menteror, tapi kenyataanya jangankan orang lain, diri sendiri kita teror dengan memasukkan benda tak baikdalam tbuh (rokok), miras, dan sebagainya, kita senangnya menghardik adik, anak sendiri, kita sakiti orang sekitar dengan tindak kita, tanpa alasan yang benar ini adalah sebuah teror perasaan yang sangat lama diobati, makanya wajar jika teror menteror sering terjadi teror, karena sedari dini sudah diajarkan teror menteror (baca: tekanan bathin)
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.51
0
komentar
8/18/2013
8/12/2013
8/06/2013
FIRDAUS BIN MUSA BUKA BERSAMA DENGAN TEMAN KOMUNITAS 1434 H
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.19
0
komentar
8/05/2013
WAWANCARA DENGAN MANTAN PEMAKAI R DI STUDIO FAVORIT TV
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
00.50
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)






.jpg)
.jpg)
