5/02/2012

MERAMU KERANGKA BERFIKIR JUMUD PENONTON BOLA


                                        Oleh : Firdaus Bin Musa

Sudah lumrah terjadi dan sulit di atasi, bahwa banyak saat ini seorang muslim begitu mudah menganggap bahwa apa yang banyak ia lihat itulah kebenaran, apa yang banyak dilakukan orang itu adalah perbuatan baik, apa yang banyak ia lihat itu adalah sebuah yang dibolehkan, padahal  seorang muslim hendaknya senantiasa  melihat  lingkungan dengan islam, sehingga ia akan berfikir, bahwa sesuatu yang saya lihat dan banyak dilakukan orang belum tentu boleh dan baik menurut Islam.
Ya itulah sebuah problema kehidupan yang hari terjadi ditengah kehidupan muslim yang tidak diatur dengan syari’ah islam, kebenaran berbalut dengan kedustaan, kedustaan sesuatu yang diyakini kebenaran, yang anehnya lagi kebenaran ayat-ayat tuhan diragukan, seolah mereka lebih hebat dari sang pencipta-Nya.
Terus terang walau catatan dosaku bertumpuk dalam diary malaikat, namun  masih tersisa benih ilmu yang aku peroleh saat diskusi dimeja kuliah dan siraman rohani ustadzku.
Miris memang hati ini, saat pemuda gagah perkasa siang malam ia habiskan harinya untuk menyaksikan yang namanya pertandingan bola, bahkan ia abai terhadap tanggung jawabnya yang lebih besar yakni mengetahui islam yang agung kemudian mendakwahkannya.
Paling tidak ada beberapa yang memotivasinya ia melakukan hal demikian
Pertama,ia telah terpedaya dengan sajian berita pemain bola, yang mendapat gaji milyaran rupiah sekali bertanding maupun sekali kontrak.
Orang seperti ini adalah korban dari material, ia menganggap bahwa orang yang hebat menjadi pemain bola, akan cepat kaya raya, banyak orang yang ngefens, banyak orang yang akan memuji, banyak wanita cantik yang akan mengantri dan lain-lain.
Padahal dibalik itu sebagai muslim ia musti meyakini bahwa apa yang ia lakukan tidak akan mengantarkan pada kebaikan akhirat, ini tidaklain hanyalah akan menjatuhkan ia kelembah kebinasaan dan penyesalan yang mendalam.
Kedua, karena pengaruh dalam sebuah pergaulan, saat bertemu dengan teman2, ia merasa bangga jika mengetahui siapa yang buat gol, berapa yang ia cetak, tiap kali pertandingan, inilah kenapa penonton bola merasa kurang jika tidak menonton bola tiap hari, malam dan waktu, padahal ini merupakan sebuah permainan shetan durjana.
Ketiga, bagi para penjudi, apapun bisa jadi bahan taruhan termasuk permainan bola, merekamenonton bola, untuk bertaruh siapa yang akan mencetak pertama, siapa yang akan menang, jika terterka oleh salah satu dari mereka siapa yang menang sesuai dengan apa yang ia sepakati,maka yang kalah musti membayar, ini lagi2 merupakan jebakan shetan terlaknat, serta sejalan dengan visi dan misi yahudi yakni tidak mengeluarkan umat islam dari islamnya, tapi bagaimana umat islam abai terhadap agamanya,kalau sudah demikian, maka tidak perlu repot lagi mereka untuk merusak islam, karena dengan sendirinya islam akan terlupakan dari pemeluknya, hingga pemeluknya benci dengan agama mereka sendiri karena terlalu mencegal kebebasannya.
Sungguh apa yang dipaparkan diatas sebuah jalan hidup yang rusak dan akan merusak dengan jangka waktu yang panjang, dan ini berimbas terhadap tidak harmonisnya rumah tangga, bagaimana tidak? sebab suami telah abai terhadap nafkah lahir maupun bathin, anak2pun terancam berhenti sekolah, sebab tidak ada yang akan mencari nafkah.
Sebelum jauh melangkah mari kita renungkan setiap waktu yang kita pakai, Apakah sudah baik dan sejalan dengan perintah Allah SWT?
Islamtidak melarang melakukan dan menonton bola, tapi jangan sampai banyak kewajiban dan hak terhadapallah dan orang lain yang dilanggar atau ditinggalkan, maka perlu atur waktu dan

0 komentar: