3/06/2012
AKU TERTEKAN DENGAN KALIMAT DOSEN PEMBIMBINGKU
oleh Firdaus Bin Musa
Hari
ini aku berkisah tentang masalahku yang beberapa bulan menghantuiku, dimana aku
layaknya mahasiswa akan mengakhiri masa kuliah di sebuah perguruan tinggi di
kota padang, hal itu ditandai dengan sebuah catatan akhir yang disebut dengan
skripsi, masalah timbul disaat aku berhadapan dengan dosen pembimbing, aku tak
tahu masalah itu muncul karena pribadiku sendiri atau karena dari dosen
pembimbingku,selam aku bimbingan yang aku rasakan dari hari kehari adalah rasa
tertekan karena tidak dihargainya sebuah pekerjaanku yang siang malam aku garap
dengan pikiran yang terkadang buntu, akan tetapi ternyata aku ditekan dengan
sebuah kalimat yang bagiku sangat menyayat dan melemahkan semangat juangku,
kalimatnya berbunyi “ melihat skripsi anda pusing saya, cobalah ulangi lagi”
beliaupun memberikan saran, saran tersebut terasa sangat berat bagiku, karena
bertolak belakang dengan dosen pembimbing keduaku, akupun seolah harus memulai
dari awal dan itu aku jalani lebih kurang enam kali, sampai aku nyaris putus
asa, padahal menurutku harusnya dosen pembimbingku mengarahkan aku agar tetap
dalam pembahasan ( tambal sulam) bukan bongkar pasang yang membuat aku
kerepotan seperti ini, meskipun aku telah selesai bimbingan hatiku masih
terkungkung dengan kata-kata terakhir pembimbingku” sebenarnya (saya) masih
berat memberikan tanda tangan persetujuan pembimbing, karena melihat isi
skripsi anda, hal itu aku dapatkan sehari jadwal agenda akan habis, aku merasa
tertekan, merasa tidak percaya diri, merasa ambruk dan ingin rasanya lari dari belenggu perasaan yang melilitku.
Berbabagai
macam cara aku lakukan agar hilang rasa was-was yang berkecamuk dalam dadaku
ini tidak bisa juga hilang, mulai dari pergi jalan-jalan, kumpul dengan teman2,
curhat lewat facebook, berbagi cerita dengan teman2 masih juga tidak hilang,
sungguh semangatku aku down…down…dan
down…
Kini
Barulah aku menyadari sungguh sebuah karya yang berhasil di raih tak dihargai
akan membuat orang malas untuk bangkit dalam berkarya, sungguh bila kebodohan
dan ketidak mampuan seseorang tidak diberikan motivasi agar tetap menatap masa
dengan hati yang plong akan berakibat fatal, pembaca yang budiman ini sungguh
kisah nyataku selama akhir kuliah, aku tak dapat ceritakan lebih mendalam lagi,
karena saking beratnya dadaku saat ini, bagai di himpit oleh beban yang
beratnya berukuran ton, ya Allah hanya padamu hamba berserah diri sepenuhnya
agar hilang gundah gulana, resah dan gelisah yang menimpa hamba, hamba mohon
agar dosen hamba tersebut diberikan petunjukmu, agar terbuka mata hatinya untuk
memberi maaf hamba yang telah salah menilainya, kalau itu sebuah kesalahan yang
berasal dari hamba, namun berilah hamba petunjuk jika kesalahan itu karena
hamba yang berfikir tidak terhadap dosen tersebut.
Rabbanaa dzalamnaa anusanaa,
wainlam taghfirlanaa, watahamna lanaa, kunannaa minal khasiriin.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar