2/16/2013
BUKANNYA AKU TAK MAMPU
Penulis : Safar
Azhar
Hari ini aku
mencoba meratapi diriku yang selalu terkungkung dengan perasaan yang memikat
pikiranku, Aku meratapi diri bukannya aku banyak kesalahan ma orang lain, tapi
aku saja yang merasa bersalah pada diriku sendiri, karena diriku merasa tak
mampu hidup berobah deperti mereka-mereka
disana yang punya hidup mewah…
Setiap saat
pikiran dan nafsuku selalu… saja berantam, itu munkin ada hal-hal yang
mengganjal pada diriku, yaitu tentang
bagaimana cara hidupku bisa berobah seperti orang-orang kaya raya yang hidupnya
serba mewah, Apa lagi di akhir-akhir
tahun yang lalu semua keluargaku selalu jadi pusat cemoohan dan
sebagai konsep fitnahan bagi semua masyarakat, karena nasib keluaragaku
yang serba kekurangan dan juga lemah dalam memenuhi hidup kami!
Pernah suatu
ketika, Pada tahun 2008 yang lalu, Kakaku baru tamat dari sekolah MAN kota
solok, disaat itu ntah semangat apa yang datang pada diri kakakku, setelah
selesai sekolah di MAN kota solok katanya dia mau nyambung kuliah ke IAIN
PADANG,tanpa memikirkan situasi dan kondisi dirumah beliau tak segan-segan
melafaskan kata-kata pada ibuku,bu…aku nyambung pendidikan ke bangku kuliah yea
bu…?
Trus ibuku
tanpa ada rasa gemetar, beliau langsung Tanya balik dengan rasa penuh harapan
dan semangat agar anaknya tidak kecewa
dengan ke adaan ekonomi.
Ha kamu
serius nich nak mau kuliah…sambil tersenyum dan
semangat untuk mendorong anaknya agar ibu tidak menampakkan rasa kecewa
dengan kelemahan pada ekonomi yang sebenarnya. Iyea bu…aku mau kuliah…karena
aku merasa gak puas dengan ilmu yang aku dapat disolok bu…dan aku ingin mimbah ilmu
lagi ke padang bu…
Terus kamu
kuliahnya dimana nak, dan kapan kamu ingin mendaftar kuliahnya… Ibuku terus
memberikan dorongan semangat pada anaknya, agar anaknya tidak kecewa dan patah
semangat dengan ke adaan tenaga yang dimiliki ibu dan juga dengan ke adaan
ekonomi yang boleh dikatakan sangat minus untuk membiayai kuliah kakakku.
Aku mau kuliah di IAIN IMAM BONJOL PANG bu….!
Wajah
kakakku kelihatan penuh berseri dengan harapan dia bisa kuliah dan
cita-citanyapun bisa tercapai sebagai mana ia idam-idamkan dari kecil. Kemudian
ibuku kembali tersenyum dan mengusap kepala anaknya yang tersayang, Itu sangat baik bagimu nak , ibu
sangat senang kalau nak masih ada semangat untuk kuliah, dan ibu berharap kamu
sabar dulu yea…karena ibu harus berusaha dulu keladang untuk mencari uang
tambahan biaya kuliah kamu nak…
Sekarang ibu
sudah punya uang sedikit…dari penerimaan simpanan permingguan…Ibu mau nambah
uang lagi nak…karena ibu rasa gak munkin uang itu cukup untuk biaya kuliahmu
saja nak… Lagi pula kamu juga butuh uang ongkos dan belanja dijalannya khan… hehe… Kelihatan ibu
pada hari itu begitu semangat untuk mendorong anaknya agar tetap berjuang dengan harapan anaknya senang dan
bisa kuliah dipadang.
Pada hari paginya, siap subuh ibu begitu semangat
menyiapkan alat perlengkapan untuk di bawa keladang,beliu menyiapkan
sabit,cangkul,karung,pisau dan juga nasi. Setelah perlengkapan sudah cukup
untuk dibawa keladang, ibu langsung melangkahkan kaki dengan membaca basmallah,
penuh pengharapan rezki mudah dan terlindung
dalam perjalanan,kira-kira hari masih pagi yaitu sekitar jam 5.30
suasana hari masih agak gelap-gelap.
Diposting oleh FIRDAUS BIN MUSA di 19.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar