10/02/2016
Kita itu atau Itu kita?
Oleh ; Firdaus Bin Musa
Sejauh
mata memandang, sjauh tangan menjangkau. Ada tidak org membahas kata
"kita"? Kata kita dipahami slama ini adalah ungkapaan yg menunjukkan
untuk lebih dari satu individu, baik individu tsb sdang berdamai atau
sedang bermusuhan, namun kata "kita" lebih cendrung berkonotasi kpd
orang yg sdg akrab, baik akrab untuk seketika atau akrab yg tlah lama,
namun ada yg menarik sya angkat dari makna kata " kita", itupun jika
anda setuju dg jalan fikiran saya, saya
lebih stuju makna kita ditujukan untuk mengantarkan pda khidupan yg
terbaik, suatu contoh misalnya yuk kita ngaji, maksud dari yg mngajak
agar ada yang mau ngaji, ngaji yg dimaksud bukan sekedar belajar baca
Al-Qur'an, tapi bgaimana belajar islam dan mendakwahkannya, kata kita
juga bisa diarahkan pada yg negatif, yuk kita "zina", kata kita memang
tampak netral tergantung pilihan kata pendampingnya yg mengikuti atau yg
menyusul, namun yg perlu di ingat, sesungguhnya tidak ada sebuah kata
yg keluar dari seorg mukmin, melainkan ia akan berupaya mndatangkan
kbaikan buat dirinya dan orang lain, Kbaikan yg di maksud jelas yg
mndatangkan pahala, bkan malah mendatangkan dosa, baik buat dirinya
maupun bgi orang lain, balik kejudul tulisan ini "kita itu atau itu
kita" judul ini ada/muncul tentu, punya alasan trsendiri, alasannya
karna tidak adanya saling mngoreksi diri dalam stiap kegagalan yg
dilakukan aktivitas bersama, sringkali ksalahan ditimpkan pada individu
sja bila mana ada kgagalan dalam kerja tim, pdahal jika di dalami akan
ktemu bahwa se salah2 orang lain, patut lbih disalahkan lgi orang yg
membiarkan org lain dalam kesalahan, karna bgaimanapun akan sulit kita
menemukan org mnyadari dirinya salah kalau blum ada orang lain yg
mnyatakan dirinya salah, karna itu menyampaikan ksalahan org lain perlu,
namun, Jauh lebih penting bgaimna cara mnyampaikan ksalahan orng lain
dg cara bjaksana, sbb jika yg kita sampaikan benar tapi caranya
mnyakitkan yg trjadi hnyalah permusuhan, kcuali yg mnerima ajakan itu
memang sdah menolak kbenaran lntaran hatinya sudah keras, itu kasus
lain. Namun yg jelas kita tdak boleh men genalisir bahwa islam identik
dg orang islam, nggak nyambung, yg ingin sya sampaikan adalah " bagi
seorg muslim apa yg ia sampaikan pastikan mnjadikan yg diajak mnjadi
selamat, maka itulah harapan kata "kita", kedua, jngan sampai sdikitpun
kita lelah dlam mnyampaikan kbenaran ksiapapun, skalipun kita dicat
tidak elok oleh mereka, sebab bgi Allah yg dinilai itu adalah proses
kita mngarahkan pada jalan-Nya, smg tulisan ini bisa bermanfaat,
wassalam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
20.38
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar