2/09/2015
" KELUARGA SAMARAID"
Oleh Firdaus Bin Musa
Saat mendapat kajian
Keluarga SAMARAID " Sakinah Mawaddah Warahmah dan Ideologis" dari
ustadz Abu Zaid, ada Renungan dan Intropeksi bagi saya dan umumnya setiap
muslim yg inysa Allah mau saya bagi, siapapun mereka? jika berkaca kepada
keluarga rasulullah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat, Sesungguhnya Rasulullah
dan Sahabat adalah contoh keluarga yg SAMARAID, Beliau membangun keluarga
samaraid dan tetap jadi pejuang, pejuang yang dimaksud adalah pengemban dakwah,
maka patut direnungkan sudahkah kita membina keluarga sekaligus pejuang dakwah,
kajian ini memang menggelitik jiwa saya selaku muslim yang masih belum
berhadapan dengan situasi demikian, walau demikian saya tetap mencoba berbagi
semoga yg telah menjalani dan yg akan menjalani mahligai rumah tangga kembali
mengevaluasi rumah tangganya, Menurut beliau (Abu Zaid ) Keluarga Samaraid itu
defenisinya bagaimana membina keluarga dengan Normal, Normal bagi seorang
muslim tolak ukurnya jelas, yakni sesuai yang Allah perintahkan, karena tidak
mungkin seorang muslim akan tenang sementara ia melepaskan diri aturan yang
menciptakanya, apakah bentuk perintah Allah itu? Suami Istri Saling
berlomba-lomba menunaikan kewajiban bukan menuntut Hak, Bagi suami menafkahi
dengan rezki yang halal sedang si istri bagaimana rumah yang sekarang nggak ada
tangganya lagi bisa menjadi taman bagi suami dan anak, saat suami berlelah
susah diluar rumah teringat rumah yang menyenangkan, karenanya bangunlah rumah
tangga ataz azas Aqidah islam bukan atas azas permusuhan, karena itu hebatkan
pondasi keluarga dengan mengadakan aktivitas yg sifatnya Jamaah, misal sholat
jemaah dan hafalan ayat dengan target dll. intinya Keluarga SAMARAID berusaha
KEWAJIBAN Dakwah internal dan Eksternal jalan, jangan sampai lantaran telah
berrumah tangga dakwah makin berkurang semangat, dengan alasan mencari nafkah,
jika boleh saya menarik kesimpulan maksud ini : seorang pengemban dakwah harus
berfikir panjang dalam memahami tugas dan kewajibannya, sebab itu ia tidak
berhenti mencari perbekalan, diantaranya adalah " ILMU" Wassalam
Diposting oleh FIRDAUS BIN MUSA di 19.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar