Siapa
yg mati2an membela calon presiden 1 atau 2, hanyalah akan merugikan
dirinya, rugi dari segi aqidah dan kebijakan yg terjadi nanti, sebab
mereka yg dibela ndak mikirin kita, setelah mereka terpilih undang2 yg
mereka jalankan undang2 yg telah ada, mereka hanya pelaksana, coba lihat
undang2 hari ini, menguntungkan pengusaha dan kaum kapitalis, yg
notabennya segala kebijakan dipengaruhi mereka, siapa
itu kaum kapitalisme (pengusaha) seperti ARB , klo pihak jokowi
misalnya ketua ikatan pengusaha bapak...pokoknya kbijakan mereka
tersandung pengusaha2 besar, maka rakyat akan jadi tumbal, coba lihat
hutang mningkat, BBM kan naik, uang sekolah akan mahal, klopun murah
kwalitasnya rendah, lantaran negara kalah saing dg pihak swasta dalam
menyedia an infra struktur sekolah, akhirnya pemerintah menyerahkan
tanggung jawabnya ke pihak swasta, baik pendidikan, kesehatan, yg kan
terjadi adalah pihak swasta tentu akan mencari ke untungan, maka jadilah
sekolah seperti persaingan bisnis (berdagang), kesehatan masyarakat
jadi ladang bisnis, seperti BPJS merupakan produk penghianatan negara,
sebab kewajiban negara terhadap rakyat agar menyediakan pelayanan
gratis, berpindah menjadi kewajiban rakyat, lihatlah sekarang dipaksa dg
membayar premi 25 ribu perorang, bayangkan jika dalam satu keluarga
terdapat lebih dari 5 orang, siapa dibelakang rencana itu, tak lain kaum
kapitalis (pengusaha), mana tanggung jawab negara lagi, ditambah lagi
untuk mendapatkan uang masuk rakyat kecil dipaksa bayar pajak, jika dulu
ada pajak bumi dan bangunan nanti hal terkecil akan ada pajaknya, misal
pajak lapau (warung dll), semuanya dipukul rata (#Krmd)
JANGAN HANYA SEKEDAR RITUAL
26 Juli 2014
Hari
Raya identik hari kemenangan, Kemenangan dari Apa? Bicara kemenangan
biasanya Ibarat Lomba, Ada yg diperebutkan, Ada Wasit yg menentukan
pihak yg menang dan mana yg kalah, dan ada Hadiah dari kemenangan,
Sebagai muslim yg berpuasa tentu ia telah merasakan kemenangan dari
godaan2 hawa Nafsyu dan godaan2 lain, Lalu siapa yg berhak menentukan
kemenangan kita, tidak Lain Allah SWT, kita hanya bisa
mengukur diri berhak tidak jadi pemenang atau sebaliknya pemenang yg
dimenang2kan agar terlihat tak kalah, selanjutnya Hadiahnya Apa? Di sisi
Allah hadiahnya adalah Pahala dengan prediket Taqwa yg Pada akhir
kehidupan (Akhirat) Akan diberikan tempat termulia (Syurga), namun hari
ini kita bisa melihat dengan tolak ukur kaca manusia dahulu indikatornya
ialah dengan adanya peningkatan setelah Ramadhan Ini, peningkatan dari
segala hal kearah yg lebih baik dan terbaik, Semoga kita dipertemukan
dengan Ramadhan Berikutnya serta disempatkan puasa dg menghidupkan
malamnya. By Firdaus Bin Musa
GENERASI PENGEMIS BERTEBARAN DIKOTA PADANG
28 Juli 2014
Hal yg membuat Hati miris dari Budaya Padang (Sumbar), Khususnya Anak2
adalah kebiasaan Mengemis dari rumah kerumah, dengan bergerombolan, Yg
disebut dengan Istilah manambang, Mereka kira narik Angkot pakai2 kata
manambang, kalau narik angkot sopir minta bayar wajar saja, karena
penumpangnya memakai jasa mobilnya, ini tidak ada apa2 jasanya minta2
layaknya pengemis, inilah generasi pamalak? generasi ngompas, generasi
preman, kalau nggak dikasih di bilang pelit, nggak tahu keadaan ekonomi
carut marut, Ya Allah sadarkanlah mereka dari sifat pengemis,jg yg tua
beranggapan ini hal yg sepele, dan keluar kalimat "Namanya juga Anak2"
ini pernyataan menyesatkan
0 komentar:
Posting Komentar