Oleh : Firdaus Bin Musa
Minggu 07 Juni 2015 yang lalu saya sempat kebukit tinggi, disana saya
singgah dikebun binatang, Masing2 kandang saya jelajahi satu persatu,
tampaklah Kijang 2 Ekor, Gajah yang terikat rantai satu dan satu lagi
dijadikan tunggangan sirkus, kemudian burung kakak tua, Burung Merak,
Orang Utan yg memanjat, Siamang, Beruang, buaya dll.
Ada rasa iba dan sedih melihat binatang yang dirantai dan
terperangkap, kalau saya pakai istilah " tidak ada prikebinatangan,
rasanya, rasanya kurang tepat" Sudahlah dirantai tambah pula dikurung,
Ya begitulah Binatang Liar, gak mau nurut diikat, dikurung dan dirantai,
untuk memuaskan mata manusia, sebenarnya saya orang yang tidak mau
menyamakan atau mengumpamakan binatang dengan manusia sebab bagaimanapun
manusia jauh lebih hebat dibanding binatang yg tidak berakal.
Ya
begitulah sekilas saya lihat manusia yg katanya melindungi binatang
langka, tapi malah menyiksa, ternyata sistem kapitalisme tidak hanya
menyusahkan manusia, binatangpun kena imbasnya, yakni dijadikan
komoditas untuk meraup keuntungan tanpa merasa kasihan, Ah lo begok,
kebinatang lu mikir gitu, Kira2 itu kalimat yg cocok klo jika saya
tidak memakai perasaan.
Itu binatang liar lo....bagaimana jadinya
jika yg liar itu manusia,yang gak mau diatur dan memperjuangkan
tegaknya turan yang telah menciptakannya, Apa nggak lebih jelek dari
"Sia Ama Ang" Ups Maaf jika salah tempat Bahasanya
0 komentar:
Posting Komentar