4/15/2016
NAMA-NAMA RUMAH MAKAN PADANG YANG ANEH HINGGA BICARA PENTINGNYA KHILAFAH
Rumah
makan mintuo, Rumah Makan Selayang Pandang, Rumah Makan Sederhana, Rumah Makan
bundo Kanduang / Mama.
Saudaraku
pernah melihat dan singgah dirumah makan yang telah penulis sebutkan diatas,
yuk kita cukil hingga kita temukan kenapa namanya tidak sesuai realita dan
fakta. Terus terang penulis tidak mewawancarai langsung pemberi nama rumah
makan tersebut, namun fakta dilapangan penulis dapat dari ucapan-ucapan teman
dan fakta yang penulis saksikan dan rasakan sendiri secara langsung. Bahkan ditambah
di depan rumah makan tersebut tulisan-tulisan, hari ini bayar besok gratis,
besok datang lagi, tulisan masih sama, hari ini bayar besok gratis, jadi kapan
gratisnya, kalau kita tanya? Sebab besoknya nggak ada batas yang jelas...!!! Mikir...!!!
Tulisan
ini bukan bermaksud mencemarkan rumah makan tersebut, ini hanya sekedar contoh
untuk menjelaskan istilah / nama kenapa tidak sesuai dengan fakta (yang
diharapkan pembaca), maka kita perlu dan penting mengambil maksud tersirat dari
nama-mana rumah makan diatas.
Rumah
Makan Mintuo, Rumah makan orang tua Perempuan dari istri, dibenak penulis jika
itu rumah makan mertua harusnya tentu gratis dan tidak perlu bayar ketika kita
makan, apalagi Cuma sekali-kali singgah disana, paling tidak murah harganya
kalau bicara bisnis namun faktanya siapapun yang makan pasti bayar dengan harga
mahel... , Ada lagi rumah makan SELAYANG PANDANG, bagaimana orang akan singgah
makan disana, jika hanya dilihat sebentar / selayang pandang saja, Rumah makan
sederhana, kalau memang sederhana apanya yang sederhana, tempatnya, harganya
atau orang yang menjualnya sederhana, kalau tempatnya kayaknya nggak sih, kalau
orangnya sederhana ? tapi kalau harganya sederhana, ah itu nggak benar,
buktinya harganya nggak jauh beda dengan rumah makan yang lain, ada lagi merek
rumah makan dengan nama, rumah makan bundo kanduang, masa iya. Rumah makan
namanya rumah makan bundo kanduang, tapi nggak gratis alias musti bayar juga
sama bundo kanduang, kalau ditilik dengan seksama nama tersebut dikasih tidak
lebih asal-asalan.
Mungkin
pembaca ada yang akan komentar , Buat apa bahas nama rumah makan, kayak nggak
ada saja yang bisa ditulis dan dibahas, penulis mencoba mengajak pembaca
berfikir yang dimulai dari yang sederhana, agar tidak menjadikan sebuah istilah
atau nama yang kadang katanya sederhana, tapi nggak ngerti lebih jauh dibalik
istilah tersebut, setidaknya nama rumah makan yang pernah penulis jumpai
tersebut dan telah ditulis diatas, ada beberapa hal yang bisa kita tarik
kesimpulannya. Pertama nama rumah makan tersebut mengandung sensasi dan
penasaran, kedua. Nama rumah makan tersebut mewakili unsur istilah daerah
tertentu, seperti kata mintuo dan kanduang yang merupakan bahasa minang, ketiga,
Nama rumah makan tersebut pasti mempunyai latar belakang dan memiliki maksud
tersirat, seperti rumah makan mintuo, bisa jadi mintuonya telah berjasa
padanya, agarmertuanya makin sayang akhirnya dibuatlah namanya, cari perhatian
mertua ceritanya nih ye...begitupun nama rumah makan bundo kanduang, kata-kata
kanduang bermakna betapa sayangnya si anak kepada si ibu, sebab ia bisa saja memakai
kata papa, orang tua dsb, tapi kenapa bundo atau mama.
Ke
empat, nama rumah makan tersebut menjadi brand agar orang yang makan disana
ingat tempat dimana ia pernah singgah makan dan merasakan masakan tertentu,
atau merasa di bodohi, sebab ada fakta, kalau beli perbungkus dan tiap hari
beli kesana tidak begitu mahal harganya, tapi ketika kita berhenti rombongan
dan sekali makan disana dimahali-mahalin. Setidaknya itulah sedikit ocehan penulis
yang bisa dicongkel dari nama rumah makan, kayaknya nggak penting2 amat
ya...!!! oh nggak apa-apa itu baru pembukaan kok, baca terus biar pembaca tahu
kemana pemikirannya ingin penulis aduk-aduk.
Istilah
atau nama terkadang tidak jadi bahan pemikiran bagi sebagian kalangan, padahal
dibalik istilah tersebut kita akan mengetahui apa dibalik istilah tersebut,
misal istilah khilafah dan khalifah.
Dalam
islam istilah khilafah adalah sebuah bentuk negara yang di dalamnya terkait dan
terikat sistem islam, yang mana jika seseorang mengucapkan khilafah, berarti
negaranya menerapkan syariat islam yang berawal dari aqidah islam, sedang
khalifah adalah sebutan bagi uang memimpin, sebagaimana sebuah negara dalam sistem
demokrasi yang menyebut istilah presiden sebagai kepala negaranya. Hal itu
jugalah yang musti dipahami oleh seluruh umat manusia terutama yang bergama
islam, bahwa bicara khilafah, berarti berbicara bagaimana umat islam hidup
dalam aturan islam dalam berbagai aspek, baik aturan politik, pendidikan, pergaulan,
kesehatan, perdagangan, dan cemua-cemuanya deh...!!!
Maka
jangan buruk sangka dulu ketika ada ormas seperti hizbuttahrir membuat di
spanduk kalimat “ Palestina dibombardir, Solusinya Khilafah “ Rasulullah dihina
Solusinya Khilafah “ BBM Naik Solusinya Khilafah, Kemiskinan Meningkat, Karena
tidak adanya khilafah “ Penguasa Kafir memimpin karena Sistem negaranya tidak
khilafah” Bencana terjadi karena tidak adanya khilafah, Sekarang Coba maknai atau
ganti khilafah “ DITERAPKANNYA SYARIAT ISLAM SECARA KAFFAH DALAM SEBUAH NEGARA “ lalu gabungkan dengan kalimat spanduk selain
kata khilafah, sebagai contoh misalnya Rasulullah dihina solusinya
diterapkannya syariat islam secara kaffah, maksudnya apa? Bukankah dalam
syariat islam siapa saja yang menghina Rasulullah, maka akan dihukum mati atau
diperangi jika itu sebuah negara diluar khilafah yang membiarkannya seperti
yang terjadi diperancis.
Contoh
lagi misalnya, BBM Naik solusinya diterapkannya syariat islam secara
menyeluruh, Bukankah dalam islam minyak dan kepemilikan umum lainnya haram diperjual
belikan dan ia wajib dikelola sepenuhnya oleh negara, tidak boleh diserahkan
kepada swasta domestik (lokal) apalagi swasta asing, serta dikembalikan
kerakyat untuk dinikmati, jadi intinya jangan menganggap remeh sebuah istilah
sebelum mengetahui maksud keseluruhannya.
Ketahuilah
saudaraku, musuh islam saat ini telah mengkotak-kotakkan kita dengan dengan
istilah-istilah yang sengaja mereka rancang, misal istilah muslim fundamental
dan muslim Liberal, Muslim tradisional, Terorisme, Islam Nusantara, jihad itu
jahat karena dianggap membunuh tanpa belas kasihan, padahal bukan seperti itu
pengertiannya
Semua
istilah diatas merupakan diantara istilah yang sengaja dibuat untuk merusak
ajaran islam dan mengelompokkan muslim menurut barat, agar mereka bisa dengan
mudah menjadikan muslim mana yang dianggap berkiblat / bonekanya dan mana yang
dianggap tidak mau menjadi budaknya, semoga paham apa yang penulis buat ini,
dengan harapan, mari kita menjadi muslim yang cerdas dan memperjuangkan
khilafah demi menyongsong khabar gembira Rasulullah, bahwa dunia ini kembali
dikuasai umat islam dibawah khilafah yang bermanhaj Rasulullah Saw sampai kota
roma bisa direbut oleh pasukan terbaik
nanti, siapakah dia, bisa saja kita, keturuanan kita atau orang yang melalui mulut
kita, ternyata merekalah yang merebut kota Roma.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
16.01
0
komentar
Berita monumen Merpati Perdamaian Kota Padang

Peresmian monumen berlambang burung
merpati yang terbuat dari Origami itu ditandai dengan penekanan tombol dan
penandatanganan monumen oleh Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana
TNI Ade Supandi dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
"Dengan nama Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya nyatakan monumen Merpati Perdamaian diresmikan," kata Presiden
Jokowi.
Di tempat yang sama, Kasal Laksamana
TNI Ade Supandi menambahkan, makna dari monumen Merpati Perdamaian yang di
bawahnya menggambarkan bola dunia, bahwa perdamaian tidak hanya terjadi di
Indonesia, melainkan di seluruh dunia.
"Semua negara menginginkan
perdamaian. Oleh karena itu, kita galang dalam latihan bersama sesama angkatan
laut," kata Ade Supandi.
Merpati dikenal tidak agresif dan
tidak pernah membunuh untuk mendapatkan makanan.
Dalam mitologi Yunani merpati menjadi simbol cinta. Burung ini sering digambarkan bersama Aphrodite, sang dewi cinta, beterbangan di sekitarnya atau sedang beristirahat di tangannya.
Dalam mitologi Yunani merpati menjadi simbol cinta. Burung ini sering digambarkan bersama Aphrodite, sang dewi cinta, beterbangan di sekitarnya atau sedang beristirahat di tangannya.
Wujud bangunan setinggi delapan
meter ini dirancang menyerupai lipatan kertas origami untuk melambangkan bahwa
perdamaian itu sangat rentan. Jika terlalu banyak pihak berkepentingan untuk
mengganggunya, maka perdamaian akan rapuh laksana sehelai kertas.
Dengan kata lain, keberlangsungan
perdamaian berada pada para pemangkunya, yakni bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Semakin peduli antarsesama, semakin tumbuh dan berkembang perdamaian dalam jiwa
setiap bangsa.
Peresmian itu merupakan rangkaian
kegiatan latihan militer angkatan laut Internasional dalam penanganan bencana
yang bertajuk Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-2 Tahun 2016 di
Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumbar. (*) Editor :
Joko Nugroho
Inilah
Komentar Para Tokoh Menilai Keberadaan Simbol Tugu Perdamaian Kota Padang

muslimin berkubur di perantauan
rantai kampungnya terputus sudah mana bujang salamaik
Itulah sebait kata penuh makna dari Yudilfan Habib
Dt Monti Tokoh Luhak Limo Puluah yang merasa gundah dan risau hatinya terhadap
pembangunan Tugu Perdamaian di pantai Muaro Lasak Kota Padang Sumatra Barat.
Tokoh LSM Luhak Limo Puluah tersebut merasa gerah
dan risau hatinya dengan berdirinya sebuah tugu yang bernama prasasti
perdamaian dengan simbol burung merpati hadir di ranah Minang yang bersendikan
syara’ Syara Basandi Kitabullah.
“Tidak ada dalam ranji atau kajian historis di
ranah Minang ini merpati adalah simbol dari adat serta budaya ranah Minang”
tandasnya. Untuk itu dirinya sangat menyesalkan atas kejadian ini.
Apalagi menurutnya Kota Padang dipimpin oleh kader
yang mengaku berdakwah, namun simbol yang bukan budaya dan peradaban Islam
serta Minang terpampang sangat jelas pada hari ini tuturnya tegas.
Sementara hal yang sama juga di utarakan oleh ustad
Ibnu Aqil D. Ghani, tokoh Paga Nagari itu didalam akun sosmednya mengatakan
bahwa simbol burung Merpati bukanlah simbol dari budaya ranah Minang yang
mayoritas berlafaskan Islam.
Akan tetapi menurutnya lagi burung Merpati itu
adalah simbol atau lambang tertentu dari agama lain yang tidak ada sangkut
pautnya dengan ranah Minang seperti kicuanya di jejaring sosial.
Senada dengan para tokoh diatas, Arnovi salah satu
pemerhati budaya sosial masyarakat juga menilai bahwa kurang pantas rasanya
bila simbol Merpati di jadikan sebagai simbol perdamaian di Sumatra Barat yang
mayoritas masyarakatnya adalah Islam.
Sebab dalam kaedah kearifan lokal hendaknya ciri
serta budaya daerah setempat yang harus ditonjolkan seperti simbol patung
Garuda Wisnu Kencana di pulau Bali atau gambar Salib Yesus di Manokwari Papua,
begitu pula di Ranah Minang ini hendaknya haruslah sesuai dengan ciri
kebudayaan serta simbol agama yang di anut masyarakat mayoritas katanya
mengakhiri pembicaraan.
Monumen
Merpati Perdamaian di Kota Padang, Minangkabau Takicuah di Nan Tarang,
Ketahuilah, Merpati Simbol Program Kristenisasi
By tabayyunnews
BANYAK masyarakat muslim memakai lambang merpati putih
sebagai simbol perdamaian. Tidak jarang dalam acara deklarasi perdamaian,
burung merpati putih sengaja diterbangkan sebagai bagian dari simbolisasi perdamaian.
Padahal simbol merpati putih sangat terkait dengan konsep ajaran agama Kristen.
Dalam
tulisannya, Penuntun Simbol-simbol Ibadah Kristen: Sebuah Ensiklopedi
Dasar, Markus Hildebrandt menyatakan bahwa simbol Burung merpati dalam
tradisi Kristen dipahami sebagai simbol kehadiran Roh Kudus yang mengingatkan
kita pada peristiwa baptisan Yesus oleh Yohanis Pembaptis (Mat 3:16 bdk Mrk,
Luk dan Yoh)
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu
itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya. (Matius 3: 16)
Seekor burung merpati dengan sebuah ranting zaitun juga telah
menjadi simbol universal untuk perdamaian dan mengingatkan pada kisah Nuh (Kej
8:11), di mana sehelai daun zaitun menjadi tanda bahwa air bah telah surut dan
simbol untuk perjanjian Allah dengan umat manusia dan segala ciptaan-nya.
“Menjelang
waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada
paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh,
bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.” (Kejadian
8: 11)
Tidak hanya
itu saja, orang Kristen dan Katolik saat menikah di gereja pun menggunakan
simbol merpati putih. Hal itu dimaksudkan agar kebersamaan pasangan tersebut
dapat terjalin langgeng dan awet selamanya seperti sepasang burung merpati.
Mereka juga menggunakan simbol merpati putih karena burung merpati adalah
burung yang selalu setia dan tidak pernah ingkar janji terhadap pasangannya.
Lagi-lagi opini ini berkembang ketika Tuhan Yesus diurapi
oleh Roh Kudus di sungai Yordan, maka Roh Kudus datang seperti burung merpati.
Roh Kudus kemudian mengurapi Yesus, ia datang sebagai burung merpati yang
menandakan bahwa dalam diri Yesus tidak ada satupun yang perlu dibakar atau
disucikan, sebab Yesus sebagai Anak Allah kudus tanpa cela.
Sifat-sifat
merpati yang tulus, penuh kasih, lemah-lembut, tidak membalas, tidak menyakiti,
selalu berdamai, inilah yang kemudian dinisbatkan pada Yesus Kristus. Karena
itu, Roh Kudus dilambangkan sebagai burung merpati.’
Theolog protestan, Paul Tillich, misalnya yang menjadi
peletak dasar kajian Simbol mengatakan bahwa simbol adalah konsep yang tersirat
dalam sebuah perspektif keagamaan. Seperti dikutip F.W. Dillistone, dalam
bukunya Daya Kekuatan Simbol (Yogyakarta: Kanisius 2002),
Tillich mendefinisikan: “Simbol keagamaan dibedakan dari simbol-simbol
yang lain oleh kenyataan bahwa simbol keagamaan merupakan representasi dari
sesuatu yang sama sekali ada di luar bidang konseptual; simbol keagamaan menunjuk
kepada realitas tertinggi yang tersirat dalam tindak keagamaan, kepada apa yang
menyangkut diri kita pada akhirnya”.
Maka itu, kita sebagai umat muslim harus senantiasa
menghindari sebuah sikap penyepelean terhadap masalah simbol-simbol kafir yang
terkait dengan keimanan. Sebab kita diharamkan untuk mengikuti konsep dan millah mereka
dalam mengambil sebuah sudut pandang.“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum
maka dia termasuk golongan mereka.” (HR Abu Daud, dan At-Thabrani
dalam Al-Awsath, dari Hudzaifah, berderajat hasan). Allahua’lam.
Monumen
Merpati Perdamaian di Kota Padang, Minangkabau Takicuah di Nan Tarang,
Ketahuilah, Merpati Simbol Program Kristenisasi
Berikut komentar netizen menanggapi dibangunnya Monumen
Merpati Perdamaian tersebut :
Baca lebih lengkap : https://www.facebook.com/humaskotapadang/photos/a.765119976831498.1073741827.765113463498816/1182631625080329/?type=3&theater
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
11.28
0
komentar
4/14/2016
Pemulung Cs Pengemban dakwah Muda
Oleh : Firdaus Bin Musa
Ia musti merangkak mengais sampah, gelap dan dinginnya udara malam
dibiarkan menusuk pori-porinya, barangkali lumut dan lumpur yang tebal
telah menjadikan kulitnya tertutup sehingga lumpur juga menjadikan ia
bisa berkawan dinginnya malam dan hisapan nyamuk, itulah sepenggal
'itibar yg bisa saya sajikan saat melihat pengumpul barang2 bekas
ditumpukan sampah, lain pemulung lain pula pengemban dakwah muda,
kantuknya ia bagi dengan agenda dakwah. tidak apa ia disebut bak "
kelelawar " bahkan melebihi, siang mencari rezki dan menyebar ide-ide
cemerlang, malampun musti mengatur strategi agar esoknya ide bak air bah
bisa pula menyebar dengan jalan lain, sebab ia meyakini tidak ada
peradaban bisa dicapai hanya dengan berpangku tangan dan menjadi
penonton, peradaban itu di peroleh dengan bergerilya, cela dan caci itu
sajian ternikmat demi syurga yang pasti teruntuk jika penciptnya ridho,
keruh dan dengkur yang bergelombang pantang baginya dibiarkan
melenakannya demi gemilang perdaban islam, cukuplah gelapnya malam saksi
akan impian besarnya, impian yang tidak hanya sekedar hayal dan
dongeng, tapi benar-benar sesuatu yang membuat dia tetap satu cita-cita
besar, yakni jadikan Islam sebagai Tolak ukur semua persoalan, itulah ia
pemuda yang berifikir " Barangkali Kebaikan yang kulakukan saat ini,
merupakan ladang pahalaku yang terakkhir "
Saya mengakui peran NU dibidang pendidikan Pesantren, mampu menghasilkan
santri yang banyak mengenal dasar islam dan ajaran islam shg mereka
yang lahir dari pesantren banyak yang istiqamah dengan islam, di sisi
lain ada kelompok dan beberapa orang yang mengatas namakan NU Tapi
perangainya seolah tidak mencerminkan Anggota NU, Sya menyebutnya
Kelompok Liberal yang telah merongrong Ormas NU, Amat disayangkan mareka
orang yang diberi tempat pula di NU, Adakah yang bisa menyingkirkan
duri2 cita-cita ulama terdahulu itu, shg NU Benar2 balik pada tujuan
mulia yakni tegaknya islam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.44
0
komentar
Dahsyatnya Buku " Api Tauhid "
Oleh : Firdaus Bin Musa
Siapa yang suka dengan karya novel Habiburrahman El Shirazy, maka Novel
yang berjudul " Api Tauhid" akan menjadikan anda menjadi muslim yang
tangguh, terutama bagi anda yang ambil posisi sebagai penyampai risalah
rasulullah (dakwah), sebab dalam novel tersebut ada sosok yang sengaja
diungkap. Ia lah seorang yang ulama figuran dizaman itu, ulama yg
mengetahui di detik-detik robohnya daulah khilafah, walau ia sempat
berucap politik bagaikan sesuatu yang buruk dimatanya, tapi kalimat
tersebut hanya sebagai bentuk dari kecemasannya melihat politik dizaman
itu, layaknya kita dizaman ini, yang melihat umat islam makin jauh dari
islam disebabkan menganut sistem politik sekuler, akhirnya banyak kaum
muslimin meletakkan politik seperti najis yang harus dijauhi, padahal ia
merupakan hal pokok yang menjadikan islam benar2 terjaga dan
terpelihara, politik yang kita benci malah sesuatu yang amat hebat bila
kita selami, makin anda tidak mau ambil bagian dalam politik islam
(dalam barisan pejuang daulah khilafah), maka musuh kita makin senang,
sebab ia masih punya kesempatran menguasai seimber daya alam yang ada
dinegeri kaum muslimin, sekaligus memperbudak orang2 islam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.41
0
komentar
Siapa yang suka dengan karya novel Habiburrahman El Shirazy, maka Novel
yang berjudul " Api Tauhid" akan menjadikan anda menjadi muslim yang
tangguh, terutama bagi anda yang ambil posisi sebagai penyampai risalah
rasulullah (dakwah), sebab dalam novel tersebut ada sosok yang sengaja
diungkap. Ia lah seorang yang ulama figuran dizaman itu, ulama yg
mengetahui di detik-detik robohnya daulah khilafah, walau ia sempat
berucap politik bagaikan sesuatu yang buruk dimatanya, tapi kalimat
tersebut hanya sebagai bentuk dari kecemasannya melihat politik dizaman
itu, layaknya kita dizaman ini, yang melihat umat islam makin jauh dari
islam disebabkan menganut sistem politik sekuler, akhirnya banyak kaum
muslimin meletakkan politik seperti najis yang harus dijauhi, padahal ia
merupakan hal pokok yang menjadikan islam benar2 terjaga dan
terpelihara, politik yang kita benci malah sesuatu yang amat hebat bila
kita selami, makin anda tidak mau ambil bagian dalam politik islam
(dalam barisan pejuang daulah khilafah), maka musuh kita makin senang,
sebab ia masih punya kesempatran menguasai seimber daya alam yang ada
dinegeri kaum muslimin, sekaligus memperbudak orang2 islam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.41
0
komentar
Siapa yang suka dengan karya novel Habiburrahman El Shirazy, maka Novel
yang berjudul " Api Tauhid" akan menjadikan anda menjadi muslim yang
tangguh, terutama bagi anda yang ambil posisi sebagai penyampai risalah
rasulullah (dakwah), sebab dalam novel tersebut ada sosok yang sengaja
diungkap. Ia lah seorang yang ulama figuran dizaman itu, ulama yg
mengetahui di detik-detik robohnya daulah khilafah, walau ia sempat
berucap politik bagaikan sesuatu yang buruk dimatanya, tapi kalimat
tersebut hanya sebagai bentuk dari kecemasannya melihat politik dizaman
itu, layaknya kita dizaman ini, yang melihat umat islam makin jauh dari
islam disebabkan menganut sistem politik sekuler, akhirnya banyak kaum
muslimin meletakkan politik seperti najis yang harus dijauhi, padahal ia
merupakan hal pokok yang menjadikan islam benar2 terjaga dan
terpelihara, politik yang kita benci malah sesuatu yang amat hebat bila
kita selami, makin anda tidak mau ambil bagian dalam politik islam
(dalam barisan pejuang daulah khilafah), maka musuh kita makin senang,
sebab ia masih punya kesempatran menguasai seimber daya alam yang ada
dinegeri kaum muslimin, sekaligus memperbudak orang2 islam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.40
0
komentar
Produk Pemikiran Muslim cita rasa Kapitalisme
Oleh : Firdaus Bin Musa
Bagi sebagian orang tentu tidak menerima apa yang ingin saya utarakan berikut ini, dengan Judul " Produk Pemikiran Muslim cita rasa Kapitalisme ", Maksud dari kalimat diatas adalah, betapa banyak karya muslim dalam hal pemikiran, tapi kebanyakan karya tersebut tidak lain hanya sekedar memenuhi tugas dan beban dari suatu ketetapan akademik, bukan di dasari kecintaan dan kepedulian terhadap pemikiran islam, biasanya pemikiran muslim yang benar-benar lahir dari aqidah islam yang mengunjam buahnya benar-benar menusuk ketulang-tulang
Jangan sampai motivasi tertinggi kita melahirkan karya demi setumpuk uang, kita tentu tidak memungkiri yang satu itu sebagai bagian dari hasil yang didapat setelah menulis, Anggaplah itu bonus Allah yang secuil Allah berikan pada kita dan tentu tidak mungkin karya yang bernilai disisi Allah itu, isinya menjauhkan manusia dari Penciptanya. jika kita masih muslim sentuhlah karya apapun dengan memasukkan cahaya islam di dalamnya, sebagaimana saya terpesona dengan karya2 novel Habiburrahman El-Syiraze / Kang Abik
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.39
0
komentar
“MENGAJAR BERBASIS AQIDAH”
Oleh
: Firdaus Bin Musa
Tatkala kita
mengajarkan seseorang Anak fokus STANDARNYA AQIDAH, maka akan banyak
kehebatan lagi menakjubkan yang kita rasakan usai mengajar, mudah2an contoh ini
tepat saya kemukakan.
Pada
suatu saat kita mengajarkan kepada peserta didik tentang pentingnya berbuat
baik kepada orang tua, pertanyaan yang musti kita mulai adalah, kenapa kita
perlu berbakti kepada orang tua? Mereka akan menjawab, karena orang tualah yang
melahirkan kita, karena orang tualah yang mencari nafkah kita, karena orang
tualah yang merawat kita, karena orang tualah yang menyayangi kita?
Sebelum
kita jawab, kemukakan alasan berikut, jika alasan kita berbakti kepada orang
tua adalah karena dia yang melahirkan, lalu bagaimana dengan bapak yang tidak
melahirkan.
Kalau alasan dia karena orang tua yang mencari
nafkah bagaimana dengan orang tua yang telah meninggal saat kita belum lahir,
bukankah bentuk berbakti kepada orang tua dalam islam tidak hanya saat ia
hidup?
Kalau
alasan karena orang tua yang merawat dan menyayangi kita, lalu bagaimana dengan
orang tua yang saat kita kecil diantar ke panti asuhan, lalu kita sebagaimana
anak, lantas tidak berbakti kepadanya, Bagitupun kalau dia bilang karena orang
tua yang merawat, lalu saat orang tua tidak lagi merawat kita, akankah kita
menunjukkan permusuhan dengan dia?
Jawabannya yang tepat,
jika dikaitkan dengan aqidah adalah “ KARENA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA ADALAH
PERINTAH ALLAH “ Baik orang tua menunaikan kewajibannya kepada kita atau tidak,
karena perintah ALLAH agar berbuat baik padanya maka laksanakan, Baik dibenci
atau dicela, baik dipuji dan ditentang orang tua, selama itu perintah Allah maka
tetap laksanakan, Sebab bicara Aqidah, ketaatan kita kepada Allah diatas
segala-galanya, jika ada indikasi bahwa orang tua mengajak mengingkari perintah
Allah maka jangan taati, tapi tetap dengan cara baik pengingkarannya, karena
itu masih juga perintah Allah, kita bisa merujuk kisah nabi Ibrahim yang dengan
santunnya menasihati Ayahnya karena membuat patung sekaligus menyembahnya.
Karena ada kalanya orang tua menyuruh
kita berbohong karena itu bertetntangan perintah Allah, maka tolaklah dengan
baik. Jika itu masalah berbakti kepada orang tua.
Sekarang perkara taat terhadap ajaran
islam, mula2 tanyakan, Siapa yang pernah dengar suara azan? Mereka akan
menjawab, saya buk, saya pak? Lalu tanyakan kembali, siapa yang menyuruh muazin
tersebut azan, pengurus mesjid pak / Buk, Lalu tanya lagi, siapa yang menyuruh
pengurus mesjid agar yang mengumandangkan azan tersebut azan diwaktu yang
tertentu, mereka dengan sendirinya akan terdiam (menjawab dalam hati) atau
menjawab Allah, Segeralah kita tambahkan, sesungguhnya muazin tersebut azan
karena atas perintah Allah, sebab ia azan musti di waktu yang ditetapkan Allah,
dengan bacaan yang ditetapkan Allah, apa ada orang azan jam satu malam dimesjid,
kalaupun ada pasti ustadz yang tadinya lagi tidur dan terbangun langsung lihat
jam, karena jam menunjukkan sudah pukul lima lalu langsung azan, padahal jamnya
mati, intinya semua yang yang kita lakukan dan tinggalkan atas perintah Allah,
maka disanalah yang kita kerjakan dan tinggalkan bernilai pahala.
Saya kebetulan saat ini mengajar
disalah satu sekolah menengah kejuruan (SMK), Mengajar terkait bagaimana
mengambil Video, Mengedit Video dan Mempromosikan Video, Diawal-awal saya
mengajar, saya memberikan latar belakang pendidikan saya dan memaklumi setiap
yang ajarkan nanti terkait dengan islam (ajaran islam), Karena bagi saya (waktu
itu kata saya diganti Bapak), apa yang bapak buat jangan sampai tidak
mendatangkan pahala.
Jika nanti bapak mengajarkan kalian
bagaimana cara pengambilan video, mengedit video dan mempromosikan video, maka
hal yang musti di ingat adalah, tidak boleh videonya berisi conten yang
mendatangkan dosa, sebutlah misal mengambil video orang yang lagi dikamar
mandi, apalagi disebarkan di you tobe, dari pemahaman bapak sebagai muslim
setelah belajar islam, ada beberapa amalan (pekerjaan) yang bisa mendatangkan
pahala yang mengalir, misalnya shadaqah jariah (sedekah dalam bentuk benda yang
tahan lama), amal jariyah (seperti berkarya sesuatu yang bisa dinikmati orang
banyak) misal kalaulah yang menemukan bola lampu ini adalah orang muslim
dahulunya, sungguh banyak pahala yang ia dapat sebab melalui penemuannyalah
bola lampu hari ini dinikmati banyak orang, Berukutnya adalah ilmu yang
bermanfaat seperti saya mengajarkan kalian ilmu tentang cara pengambilan video,
mengedit video dan mempromosikan video, jika karya yang kalian buat itu
mendatangkan kebaikan bagi banyak orang, maka akan banyak pahala yang kita
peroleh, sebaliknya jika karya yang kalian buat menjadikan orang tersesat, maka
sebanyak itulah dosa yang musti kita pikul, mareka akan menjawab, bagaimana
kalau yang kita buat baik dan niatnya juga untuk kebaikan, karya yang akan
mendatangkan dosa itu jelas2 mengantarkan dosa, jika karya memberikan dua
pilihan (bisa untuk kebaikan dan kejahatan) maka kita kembalikan kepada
pemahaman iman kepada qadha dan qadar, sesungguhnya benda yang Allah berikan
pilihan untuk menggunakannya, maka itu dosa / pahala bagi yang menggunakannya,
jika digunakan untuk kebaikan maka pahala, jika digunakan untuk kejahatan maka
dosa.
Begitu
pula berbicara adanya siswa yang kita didik dia suka Mencerca, merendahkan,
menghina, memberi gelar buruk kepada teman-temannya, maka ajukan pertanyaan
kemereka, sekarang bapak / ibu tanya, apakah saat kawan kamu sebelum lahir dia
pernah ikut serta dalam proses bentuk fisiknya seperti sekarang, misalnya
hidungnya pesek, kakinya pendek dll, tidak bukan? Artinya jika kita menghina
ciptaan allah, baik ia binatang, tumbuhan apalagi ia manusia (makhluk allah )sama
dengan mencerca Pencipta, semoga bermanfaat wassalam
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
02.35
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)