8/31/2015
Mau Jadi Korban Kapitalisme?
Oleh : Firdaus Bin Musa
Saudara / i ku Pernah Melihat seorang Ibu, Gadis Remaja atau bahkan
Anak2 yg menjadi Pekerja Keras, Bahkan Mengalahkan Sang Lelaki, Narasi
yg kita dapatkan di TV Saat ditayangkan adalah " Wanita Tangguh, Wanita
Hebat. Maaf Kalau saya berpandangan Lain, Karena saya punya sudut
pandang terssendiri, Saya Ganti judulnya " Budak Kapitalisme atau Korban
Kapitalisme", Karena sistem demokrasi kapitalismelah yg menuntut wanita
agar seperti ini. Orang yg hidupnnya hanya Mencari Harta, Tahta jauh
dari Penciptanya, itu juga KORBAN KAPITALISME
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.43
0
komentar
" ORANG INDONESIA tidak lagi Pekerja Paksa"
Oleh : Firdaus Bin Musa
Berbicara Tenaga kerja Asing yg Jumlahnya Ribuan datang ke indonesia, Bagi saya Itu sesuatu yang Bagus.....???
Perlu dipahami Fakta, Bahwa dalam Sistem kapitalisme seperti yg dianut
indonesia saat ini, negara lain bebas untuk menanam modal di indonesia
yang sering disebut investasi, Bicara investasi yg sangat menjanjikan
adalah dibidang Kebutuhan umum, Seperti Jalan Raya, Rumah Sakit,
Listrik, dll. Sebab itu kebutuhan orang banyak, Yg
ingin saya sampaikan adalah, jika yg investasi adalah orang china,
jepang dan Hongkong tentu pekerjanya gak maulah orang indonesia, Sebab
yg investasi siapa? yg punya dana siapa> yg ngemis2 datang ke negara
lain agar investasi siapa?
Itu jugalah kenapa pemerintah indonesia mempermudah investor asing
masuk, Agar yg punya banyak duit mau memperkaya diri di indonesia,
sekalipun menggadaikan indonesia dan Mengorbankan Rakyatnya secara step
by step, Dulu bukankah orang indonesia nggak mau menjadi pekerja paksa
Jepang dan Belanda, Lalu ngapain Ribut? Bukankah itu Bagus?
Ups
tungguh dulu, Jangan Sinis, saya tahu anda mengira saya setuju, oh tentu
tidak, sebab bagi saya datangnya pekerja asing ke indonesia mentang2 ia
menjadi investor di indonesia, ini makin memperburuk indonesia dimata
dunia, Bicara indonesia, saya berbicara umat islam.
Jika
demikian, Apa yg akan terjadi dalam jangka panjang, Lambat laun
fasilitas umum yg dalam islam haram dijadikan ladang bisnis, akan
menyengsarakan umat islam, sebab setiap pemakaiannya musti bayar dulu
baru bisa dinikmati, misal pembangunan jalan, Lihat saja jalan TOL,
Apakah itu yg akan kita inginkan, tentu tidak, Lihat Rumah sakit yg
harusnya tanggung jawab Pemerintah untuk menggariskan berobat, malah
membiarkan rakyatnya mencari rumah sakit dan biaya sendiri dalam
pengobatan, Kesimpulan yang ingin saya beritahukan adalah.......Sudahlah
pekerjanya Bukan Umat Islam ditambah lagi kelak setiap dinikmati harus
bayar.
Itulah kenapa pentingnya Institusi ALTERNATIF Untuk
mencampakkan sistem demokrasi kapitalisme ini, yg setiap kebijakannya
hanya menyengsarakan rakyat, Hanya menguntungkan orang yang berani
meminjam uang dengan jumlah banyak di mesin penyedot uang (Bank) demi
mengharapkan untung sekalipun harus merugikan orang banyak, tidak
masalah, Itulah jika Pebisnis sudah berkuasa. (Penguasa dan Penguasa)
bersekutu mengorbankan rakyatnya
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.39
0
komentar
Apa Itu Tolak Ukur
Oleh : Firdaus Bin Musa
Tolak Ukur dan Standar, Ucapan yg mustinya sering kita pakai saat akan
melakukan dan setelah melakukan aktivitas apapun, Beramal Muamalah,
Beramal Ibadah Mahdah, Maupun Mencapai target duniawi, Jika Ucapan ini
sering kita pakai, tentu setiap Apa yg kita lakukan punya titik dimana
kita merasa puas dan kapan merasa belum puas, Dimana kita menganggap
amal bernilai ibadah yg kita lakukan dan mana yg tidak, hal ini pulalah
yang menjadi buah setiap aktivitas kita selanjutnya, Pertanyaan
berikutnya, Sudahkah kita Memiliki standar setiap yg akan, Sedang dan
telah kita lakukan? kalau belum, wajar saja setiap langkah yg panjang
kita tempuh merasa berat kita jalani, setiap apa yg belum kita capai
kita merasa putus asa, setiap yg telah kita lakukan merasa kita kecewa
yg berkepanjangan.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.37
0
komentar
Ganti Nama Kebijakan Membodohi
Oleh : Firdaus Bin Musa
Untuk membodohi rakyatnya Pemerintah habis2an mencari istilah Agar
rakyat menerima kebijakan, Sebut saja misalnya Istilah Kartu Sakti,
untuk Kesehatan (Padahal BPJS), Minyak portelite dalam rangka menghapus
Premium, Jika sebelumnya Premium agak murah dengan tukar nama ntar bisa
Masyarakat menerima alasan mahalnya minyak, karena minyak portelite
lebih bagus buat kendaraan dll, Inilah Otak berdagang Pemerintah
terhadap Rakyatnya, yg sungguh jauh dengan cara islam. IWalau istilah
investasi sudah biasa dibaca orang2, kini investasi yg notabennya adalah
menjadikan fasilitas umum musti bayar dianggap datangkan investor
dengan mengemis pula lagi
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
13.34
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)