Idola, anda mungkin punya idola, apa itu idola? sebuah pertanyaan yg sangat patut diungkit dan di ungkap, karena pengertian mengarahkan kita pada jalannya sebuah proses yg benar, jika dari pengertian kita keliru, maka dapat dipastikan proses menjadi tidak benar pula, apalagi tidak mengerti sama sekali sebuah istilah, saya bukanlah orang yang ingin mengarahkan anda pada sebuah jalan pikiran saya dengan membuat defenisi tersendiri, namun saya mencoba mengajak berfikir tiap akan berbuat, idola bagiku adalah merindui, berkeinginan keras, dan berharap sangat terhadap orang yang dikagumi, dan berusaha seperti yg di idolakan, singkatnya idolaku tauladanku, kata kuncinya adalah idola yg di idolakan musti yg bisa di teladani dan menginspirasi, jangan sampai yang kita idolai malah membuat kita seperti orang bodoh, suatu kasus adalah demi idolanya seorang gadis rela memberikan perawannya, demi idola rela mengorbankan uang miliaran rupiah (beli baju atau property yg dipakai idola), pengorbanan tentu ada saat menginginkan diri seperti idola, tapi jangan jadi korban, sudah dirimu berdosa idolapun bertambah dosanya, karena telah membuat kita terjerembab pada kenistaan, idolaku MUHAMMAD saw, ia mendapat gelar kejujuran yg tak pernah didapat orang sebelum beliau, ia tak pernah melukai hati siapapun disekelilingnya, ungkapan tersebut di sampaikan oleh pembantu beliau, ia tak pernah melukai hati istrinya, ia tak pernah melukai hati sahabatnya, meski aku tak bias seperti beliau, namun targetku inginya seperti beliau
12/28/2012
JANGAN BANYAK BERKHAYAL
Apa ndak terpikir oleh kepala negara yg
notabennya muslim untuk mengirim bala tentara dalam mebela kaum muslimin
palestina, sungguh rasa nasionalisme telah mengalahkan himbauan Allah
tentang persaudaraan kaum muslimin, ya allah bantulah saudara kami
dipalestina dengan bala tentaramu (para malaikat) sebagaimana engkau
mengirimkan bantuan saat perangnya hamba-Mu muhammad saw, sungguh kami
tak kuasa membela kecuali mengharapkan pertolongan penuh dari mu ya
allah
Idola
Idola, anda mungkin punya idola, apa itu idola? sebuah pertanyaan yg sangat patut diungkit dan di ungkap, karena pengertian mengarahkan kita pada jalannya sebuah proses yg benar, jika dari pengertian kita keliru, maka dapat dipastikan proses menjadi tidak benar pula, apalagi tidak mengerti sama sekali sebuah istilah, saya bukanlah orang yang ingin mengarahkan anda pada sebuah jalan pikiran saya dengan membuat defenisi tersendiri, namun saya mencoba mengajak berfikir tiap akan berbuat, idola bagiku adalah merindui, berkeinginan keras, dan berharap sangat terhadap orang yang dikagumi, dan berusaha seperti yg di idolakan, singkatnya idolaku tauladanku, kata kuncinya adalah idola yg di idolakan musti yg bisa di teladani dan menginspirasi, jangan sampai yang kita idolai malah membuat kita seperti orang bodoh, suatu kasus adalah demi idolanya seorang gadis rela memberikan perawannya, demi idola rela mengorbankan uang miliaran rupiah (beli baju atau property yg dipakai idola), pengorbanan tentu ada saat menginginkan diri seperti idola, tapi jangan jadi korban, sudah dirimu berdosa idolapun bertambah dosanya, karena telah membuat kita terjerembab pada kenistaan, idolaku MUHAMMAD saw, ia mendapat gelar kejujuran yg tak pernah didapat orang sebelum beliau, ia tak pernah melukai hati siapapun disekelilingnya, ungkapan tersebut di sampaikan oleh pembantu beliau, ia tak pernah melukai hati istrinya, ia tak pernah melukai hati sahabatnya, meski aku tak bias seperti beliau, namun targetku inginya seperti beliau
Idola, anda mungkin punya idola, apa itu idola? sebuah pertanyaan yg sangat patut diungkit dan di ungkap, karena pengertian mengarahkan kita pada jalannya sebuah proses yg benar, jika dari pengertian kita keliru, maka dapat dipastikan proses menjadi tidak benar pula, apalagi tidak mengerti sama sekali sebuah istilah, saya bukanlah orang yang ingin mengarahkan anda pada sebuah jalan pikiran saya dengan membuat defenisi tersendiri, namun saya mencoba mengajak berfikir tiap akan berbuat, idola bagiku adalah merindui, berkeinginan keras, dan berharap sangat terhadap orang yang dikagumi, dan berusaha seperti yg di idolakan, singkatnya idolaku tauladanku, kata kuncinya adalah idola yg di idolakan musti yg bisa di teladani dan menginspirasi, jangan sampai yang kita idolai malah membuat kita seperti orang bodoh, suatu kasus adalah demi idolanya seorang gadis rela memberikan perawannya, demi idola rela mengorbankan uang miliaran rupiah (beli baju atau property yg dipakai idola), pengorbanan tentu ada saat menginginkan diri seperti idola, tapi jangan jadi korban, sudah dirimu berdosa idolapun bertambah dosanya, karena telah membuat kita terjerembab pada kenistaan, idolaku MUHAMMAD saw, ia mendapat gelar kejujuran yg tak pernah didapat orang sebelum beliau, ia tak pernah melukai hati siapapun disekelilingnya, ungkapan tersebut di sampaikan oleh pembantu beliau, ia tak pernah melukai hati istrinya, ia tak pernah melukai hati sahabatnya, meski aku tak bias seperti beliau, namun targetku inginya seperti beliau
tak bernilainya apa yang kita tulis, berarti
mengindikasikan kita kurang berilmu, jika kata yang tertulis sering ada
dalam tulisan seseorang berarti itulah keadaan penulis sesungguhnya,
disana kita bisa menebak apa yg ada dalam kamus kata yg tersimpan
pikirannya, walaupun penulis menipu diri dengan keadaan seolah ia sedang
tidak dirundung duka, padahal ia yang patut dikasihi (Karmeda)
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
23.59
0
komentar
JANGAN TAKUT
Kita pernahkah d hadapkankan kekesalan? Lalu
teman blang, kesal penawarnya sabar, kmdian kmarahan mereka juga blg
sabar, lalu datang pula kdukaan jawbny juga sabar, bhkan ada kalanya
juga datang kbencian jawabnya juga sabar, lalu akhrny saking seringnya
dngar, ktapun putus asa, dg mengatakan"sabar 2 sabar itu ada batasnya",
memangnya ada? Kok brani blang? Trnyata kta lupa bhw pada ucapan marah
yg trakhir kita gagal dlam pngujian sbuah ksabaran yg nilainya phalanya?
dan phala ksabaran sblmnya habis sudah. Penting di hayati dan disampaikan dalil berikut Rasulullah
bersabda "Barangsiapa yang mati dalam agama Isa sebelum mendengar aku,
maka dia mati dalam kebaikan. Barangsiapa telah mendengar aku dan tidak
mengimaniku maka dia celaka". [al-Suyuti, al-Durr al-Mantsûr, vol. 1,
143]
Tersenyum bersma mentari pgi, bersedih dg
datangnya reruntuhan gelombang dahsyat dri perut bumi, berjibaku dg tata
hdup yg tak trsusun, menantang sahut suara lantang dri deru pndukung
ksesatan, tak hayal diri pejuangpun terjungkal dlam slimut ktakutan,
mereka lbh memilih menyendiri, membisu, tak hirau, dan bahkan berkhianat
pada tmannya, yg ia ingnkan hanyalah apa yg benar menurut
khendaknya,bukan yg lain, ia rela mendengkur dlam knyamanan sesaat,
sungguh bathinnya tlah d butakan dan tercabik oleh dunia. Yg membedakan org islam yg berakal dg org
islam yg akalnya picik ialah cukup dg memperhatikan apakah muslim tsb
berkhayal akan sjahtera dg harta ribawi, dg harta korupsi, dg harta
sogok, dg mendukung sistem demokrasi yg jelas2 sekuler shg anti pada
aturan sang penciptanya, dan berupaya menjadi org trsohor dg
menghalalkan sgala cara, dan tidak peduli pada sesama muslim yg mendrita
wlaupun berbda negara, jika ada slah stu ciri2 d atas rusaklah status
muslimnya, di harap mereka musti merenungkan khdupannya. wspdalah stiap mlhat dunia dg berlebihan, maka akhirat makin terlupakan, padahal akhirat t4 kembali, dnia kndaraan kta.
ketika keramah tamahan tak dianggap, paksakan
diri berikhlas diri, ikhlas kok terpaksa, itulah fakta jika sesuatu
tidak dimulai dengan bekal iman, sebab imanlah yg mengantarkan seseorang
ikhlas, namun ada satu hal yg jg lupa di lirik, yakni pentingnya ilmu
yg bisa mengomandoi kita agar berada dalam jurang kebencian para
pendengki, inti yg yg ingin saya sampaikan iman, ilmu, amal yg ikhlas
serta iman pada allah yg esa modal terbaik bagi muslim dalam menapaki
hidupakankah generasi muda menjadi
kompor, jika selama ini sumbu kompor menghisap minyak, tapi sekarang
mulut yg ibarat kompor menghisap asap yang tak jelas gunanya, amat
disayangkan saat ini sudah merambah kewanita2 muda, malah merasa bangga
dengan menghisap rokok
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
23.55
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)