4/17/2012
KASUS GENG MOTOR ANTARA POLISI DAN T.N.I
Oleh
: Firdaus bin Musa
Timbulnya masalah geng motor ini karena ada pembiaran yang tidak
pernah tuntas diselesaikan, kalaupun dirazia setelah ditangkap, dibina lalu
dilepaskan kembali tidak pernah ditahan.
Sebagai orang yang menginginkan rasa aman dan nyaman, harapan kita
tentu tertumpu pada pihak kepolisian dan tentara, tetapi jika mereka sudah
bersiteru sesama pihak pengaman kepada siapa akan berharap untuk mendapat keamanan, semua orang pasti
menginginkan kedamaian dan keharmonisan, jika anak pejabat, anggota tentara dan
polisi dibiarkan berbuat semaunya, mau diapakan negeri ini, semua yang aku
tulis diatas, hanyalah pengantar agar siapapun berbenah diri untuk saling
menjaga keamanan, jangan biarkan lagi semua masalah criminal ditutup-tutupi,
sebab ia bangkai busuk yang akan terbau juga oleh orang, jangan lagi
mementingkan imej masing2 kelompok dan masing2 pribadi individu agar baik
dimata orang lain.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
20.36
0
komentar
BERWACANA TAK KARUAN CIEK LU…!!!
Oleh:Firdaus Bin Musa
Seorang
kepala sekolah bilang sama guru-guru pengawas menjelang ujian pertama berlangsung” bapak-bapak, ibu-ibu pengawas, bapak
ibuk musti berpandai-pandai dalam mengawas ujian, ini menyangkut nama baik
sekolah kami, kabupaten/kota kita,propivinsi kita, Jika membanggakan prestasi
sekolah dan provinsi kita, maka yang baik kita bersama juga kok”, dan
gurupun menterjemahkan ungkapan ditas dengan membiarkan
anak-anak aksi contekan, bahkan memberikan jawaban, setelah murud keluar dari
ujian pertama, iapun berfikir, besok aku tidak perlu lagi mengulang pelajaran
dan belajar repot-repot, karena saat
ujian kita ditunjukkan oleh pengawas ujian, pemikiran itupun ia tularkan
kegenerasi berikutnya, ketika ia duduk dilapau sambil minum air kopi dan makan goreng
pisang satu piring, yang pada saat itu ada anak sekolahan lagi nongkrong, , kira2
begitulah ilustrasi yang terjadi dilapangan, jujur atau tidak hal ini hampir bisa
dikatakan terjadi pada tiap-tiap kota diprovinsi, berpacu dalam prestasi untuk
memperoleh lulus 100%, bayangkan lulus 100% lho…!!!
Sungguh amat
sulit hari ini meyakinkan, bahwa ujian U.N murni atas
prestasi belajar dan kemampuan siswa semata, kalaupun ada kira2 10% dari 100%,
bahkan kurang, lalu pertanyaannya, kenapa ini bisa terjadi, apa sih solusinya?
Hal ini
terjadi berawal dari kebijakan yang ditetapkan dalam undang-undang, bahwa untuk
standarisasi dari sebuah bermutu atau tidaknya sekolah, di uji dari ujian
akhir. Padahal harusnya, kalau bisa
berwacana, mustilah saat ini kita punya target menguasai satu bidang tertentu
dari jurusan yang dianggap menjadi cita-cita, sebelum ia menguasai bidang tertentu,
maka jangan diberikan sertifikat, namun hari ini segala bidang mata pelajaran
seolah menjadi wajib dikuasai, tapi tidak satupun yang benar-benar matang, baik
itu keterampilannya, maupun ke ilmuannya, hal inilah yang musti dikaji ulang
lagi, buat apa banyak mengetahui sesuatu tapi tidak satupun yang benar
terkuasai.
Kan sudah
ada jurusan tertentu pada S.M.K dan perguruan tinggi? disinilah kritikan itu
bermula, ilmu itu tidak bisa dikuasai semenjak dewasa saja, tapi musti dari
dini dikenalkan apa yang musti di kuasai hingga ia dewasa.
Diposting oleh
FIRDAUS BIN MUSA
di
20.33
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)