10/02/2016

NGOCEH SE NYEH


Oleh : Firdaus Bin Musa

Siapa saja akan bisa merasa simpati dan empati, jika tiba2 saja hati yg tadinya ceria berubah menjadi cemas dan resah, saat mndengar ayah tidak lagi seperti biasa? Kata2 tidak lagi sperti biasa membuat hati bertambah runyam dan tak tentram, kcemasan yg mndalam tentu trsirat diraut wajah saat telpon pertama di dapat dari adiknya, gelisah hati makin memuncak, ingin rasanya mndengar kabar brikutnya, bgaimana kabar ayah skarang? Baru saja hndak mnelpon, ayah trnyata makin tidak karuAn tingkahnya kabar yg ia dengar dari adiknya, pdahal ada tugas dan aktivitas yg kan ia laksanakan esok, namun karna yg membuat hati tak tenang adalah orang yg dicintainya, iapun memutuskan semalam2 hari sampai dirumah, untuk memastikan ayahnya tidak sperti yg ia cemaskan, bgitupun dg si ibunya, yg biasa dipanggil mak e, brharap dg kdtangannya bisa mngurangi beban pikirannya, pdahal blum genap sbulan ia dan keluarganya mengdakan hari istimewa (pernikahan kakaknya), namun tiba2 masalah datang menimpanya, smoga segera ia diberi kmudahan dan ayahnya disembuhkan dari kerasukan jin, tulisan ini teruntuk buat saudara seiman kita Rian Art atau Rian Ashter, yg saat ini sdang brusaha mningkatkan keimanan atas ujian yg ditimpakan

Ada orang yg rajin menulis, membagi tulisan, berkomentar namun. Isinya tidak lebih cerita tanpa isi dan makna, jika dibaca tidak membawa efek dunia akhiratnya, smentara disisi lain ada yg malas menulis padahal ia dianggap mampu mncerahkan dg pengetahuannya, kalaupun ia ambil bagian di media sosial, hanya sekedar mencerca dan komentar pahit, jika yg membawa dosa saja anak muda berlomba mempostying tulisan dan gambar, lantas kenapa tak berani menulis yg mengajak pada bilkhair

Manusia sering kali memaksakan maunya pada makhluk lain, film yg berkarakter hewan saja dijadikan pola tingkahnya bagaimana sesuai tingkahnya manusia, si penontonpun menyadari itu semua dg mngatakan " tontonan yg tidak masuk akal" namun anehnya bisa juga ikut2an tertawa terpingkal2, tapi bagaimana jadinya kalau ada manusia memaksakan maunya pada penciptanya, tentu ini jauh lebih tidak masuk akal lagi, memangnya ada? ada manusia yang mengaku ia muslim dan bertuhankan Allah swt, namun menganggap apa yg Allah turunkan sama saja dengan akal manusia, bahkan jauh lebih hebat akal manusia katanya, itulah umat islam yang masih sekuler, mendukung pemahaman sekuler yg hidup dan matinya demi duniawi semunya


0 komentar: