4/14/2016

“MENGAJAR BERBASIS AQIDAH”


Oleh : Firdaus Bin Musa


Tatkala kita mengajarkan seseorang Anak fokus STANDARNYA AQIDAH, maka akan banyak kehebatan lagi menakjubkan yang kita rasakan usai mengajar, mudah2an contoh ini tepat saya kemukakan.
Pada suatu saat kita mengajarkan kepada peserta didik tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua, pertanyaan yang musti kita mulai adalah, kenapa kita perlu berbakti kepada orang tua? Mereka akan menjawab, karena orang tualah yang melahirkan kita, karena orang tualah yang mencari nafkah kita, karena orang tualah yang merawat kita, karena orang tualah yang menyayangi kita?
Sebelum kita jawab, kemukakan alasan berikut, jika alasan kita berbakti kepada orang tua adalah karena dia yang melahirkan, lalu bagaimana dengan bapak yang tidak melahirkan.
 Kalau alasan dia karena orang tua yang mencari nafkah bagaimana dengan orang tua yang telah meninggal saat kita belum lahir, bukankah bentuk berbakti kepada orang tua dalam islam tidak hanya saat ia hidup?
Kalau alasan karena orang tua yang merawat dan menyayangi kita, lalu bagaimana dengan orang tua yang saat kita kecil diantar ke panti asuhan, lalu kita sebagaimana anak, lantas tidak berbakti kepadanya, Bagitupun kalau dia bilang karena orang tua yang merawat, lalu saat orang tua tidak lagi merawat kita, akankah kita menunjukkan permusuhan dengan dia?

Jawabannya yang tepat, jika dikaitkan dengan aqidah adalah “ KARENA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA ADALAH PERINTAH ALLAH “ Baik orang tua menunaikan kewajibannya kepada kita atau tidak, karena perintah ALLAH agar berbuat baik padanya maka laksanakan, Baik dibenci atau dicela, baik dipuji dan ditentang orang tua, selama itu perintah Allah maka tetap laksanakan, Sebab bicara Aqidah, ketaatan kita kepada Allah diatas segala-galanya, jika ada indikasi bahwa orang tua mengajak mengingkari perintah Allah maka jangan taati, tapi tetap dengan cara baik pengingkarannya, karena itu masih juga perintah Allah, kita bisa merujuk kisah nabi Ibrahim yang dengan santunnya menasihati Ayahnya karena membuat patung sekaligus menyembahnya.
         Karena ada kalanya orang tua menyuruh kita berbohong karena itu bertetntangan perintah Allah, maka tolaklah dengan baik. Jika itu masalah berbakti kepada orang tua.
         Sekarang perkara taat terhadap ajaran islam, mula2 tanyakan, Siapa yang pernah dengar suara azan? Mereka akan menjawab, saya buk, saya pak? Lalu tanyakan kembali, siapa yang menyuruh muazin tersebut azan, pengurus mesjid pak / Buk, Lalu tanya lagi, siapa yang menyuruh pengurus mesjid agar yang mengumandangkan azan tersebut azan diwaktu yang tertentu, mereka dengan sendirinya akan terdiam (menjawab dalam hati) atau menjawab Allah, Segeralah kita tambahkan, sesungguhnya muazin tersebut azan karena atas perintah Allah, sebab ia azan musti di waktu yang ditetapkan Allah, dengan bacaan yang ditetapkan Allah, apa ada orang azan jam satu malam dimesjid, kalaupun ada pasti ustadz yang tadinya lagi tidur dan terbangun langsung lihat jam, karena jam menunjukkan sudah pukul lima lalu langsung azan, padahal jamnya mati, intinya semua yang yang kita lakukan dan tinggalkan atas perintah Allah, maka disanalah yang kita kerjakan dan tinggalkan bernilai pahala.
         Saya kebetulan saat ini mengajar disalah satu sekolah menengah kejuruan (SMK), Mengajar terkait bagaimana mengambil Video, Mengedit Video dan Mempromosikan Video, Diawal-awal saya mengajar, saya memberikan latar belakang pendidikan saya dan memaklumi setiap yang ajarkan nanti terkait dengan islam (ajaran islam), Karena bagi saya (waktu itu kata saya diganti Bapak), apa yang bapak buat jangan sampai tidak mendatangkan pahala.
         Jika nanti bapak mengajarkan kalian bagaimana cara pengambilan video, mengedit video dan mempromosikan video, maka hal yang musti di ingat adalah, tidak boleh videonya berisi conten yang mendatangkan dosa, sebutlah misal mengambil video orang yang lagi dikamar mandi, apalagi disebarkan di you tobe, dari pemahaman bapak sebagai muslim setelah belajar islam, ada beberapa amalan (pekerjaan) yang bisa mendatangkan pahala yang mengalir, misalnya shadaqah jariah (sedekah dalam bentuk benda yang tahan lama), amal jariyah (seperti berkarya sesuatu yang bisa dinikmati orang banyak) misal kalaulah yang menemukan bola lampu ini adalah orang muslim dahulunya, sungguh banyak pahala yang ia dapat sebab melalui penemuannyalah bola lampu hari ini dinikmati banyak orang, Berukutnya adalah ilmu yang bermanfaat seperti saya mengajarkan kalian ilmu tentang cara pengambilan video, mengedit video dan mempromosikan video, jika karya yang kalian buat itu mendatangkan kebaikan bagi banyak orang, maka akan banyak pahala yang kita peroleh, sebaliknya jika karya yang kalian buat menjadikan orang tersesat, maka sebanyak itulah dosa yang musti kita pikul, mareka akan menjawab, bagaimana kalau yang kita buat baik dan niatnya juga untuk kebaikan, karya yang akan mendatangkan dosa itu jelas2 mengantarkan dosa, jika karya memberikan dua pilihan (bisa untuk kebaikan dan kejahatan) maka kita kembalikan kepada pemahaman iman kepada qadha dan qadar, sesungguhnya benda yang Allah berikan pilihan untuk menggunakannya, maka itu dosa / pahala bagi yang menggunakannya, jika digunakan untuk kebaikan maka pahala, jika digunakan untuk kejahatan maka dosa.
Begitu pula berbicara adanya siswa yang kita didik dia suka Mencerca, merendahkan, menghina, memberi gelar buruk kepada teman-temannya, maka ajukan pertanyaan kemereka, sekarang bapak / ibu tanya, apakah saat kawan kamu sebelum lahir dia pernah ikut serta dalam proses bentuk fisiknya seperti sekarang, misalnya hidungnya pesek, kakinya pendek dll, tidak bukan? Artinya jika kita menghina ciptaan allah, baik ia binatang, tumbuhan apalagi ia manusia (makhluk allah )sama dengan mencerca Pencipta, semoga bermanfaat wassalam
        

0 komentar: