3/19/2016

SESUATU YANG KITA IDAMKAN TIBA2 SIRNA, BAGAIMANA SIKAP KITA?


Oleh : Firdaus Bin Musa

Masa yang akan datang memang tidak bisa kita ketahui secara pasti, manusia bisanya hanya menerka-nerka atau mengira-ngira, walau demikian bagi muslim terlarang menghampiri dan percaya serta bertanya kemanusia manapun yang mengajak dan mencoba mengarahkan kita bahwa ia bisa mengetahui masa yang akan datang dengan cara ghaib, seperti bisa mengetahui siapa pelaku pencurian dari barang kita yang hilang dan apa yang terjadi pada kita lalu menanyakan pada seseorang, sekali-kali jangan percaya. Sebab itu adalah godaan syetan dalam menjebloskan manusia dalam perangkapnya, jika berhasil ia mendapat tambahan kawan dari cucu nabi adam untuk diangkut dalam neraka, sungguh senang luar biasa mereka menyaksikan anak cucu nabi adam berperangai sesuai dengan kemauan mereka, seperti berjudi, mengadu domba, memakai narkoba dan sejenis kejahatan dan penzaliman diri.
            Kusus pada tulisan ini saya berbagi pengalaman kehilangan laptop usai sholat magrib (14 / 03 /16) yang membawa hikmah dan mendapat pengajaran yang baik dari semua kejadian tersebut, pertama terkait dengan sikap dan perasaan yang saya dapatkan setelah kehilangan, beban mental yang ada dihidupku terasa berkurang, sebab terus terang waktu saya habis di depan laptop untuk melototi hal-hal yang nenbuat waktuku terbuang sia-sia seperti main facebookan, main gime, dll. walau demikian hal yang bermanfaat juga saya lakukan semasa laptop belum hilang, tapi jika dipresentasekan terasa sekali agak lebih saya menggunakan laptop untuk duniawi saja, tidak menghasilkan pahala sebagai perbekalan diakhir kehidupan, disini saya bertutur sok alim padahal memang dasarnya malas-malasan. Cuma inter mezoo
            Dari Kehilangan laptop tersebut ada satu hal yang amat terasa kehilangan sekali, yakni data-data bahan mengajar, data-data video yang telah saya edit sekaligus belum sempat saya aploads di you tobe, video yang saya dowloads terutama tutorial terkait penggunaaan alat di studio televisi, belum lagi buku yang telah saya susun sebanyak Lebih kurang empat judul tinggal mengedit dan menyelesaikan terus dicetak seperti buku panduan bacaan didikan shubuh sebanyak 110 halaman, buku perpaduan kerja sofwere adobe photo shop, adobe audition dalam adobe primier sebanyak lebih kurang 147 halaman, buku terkait dalil-dali kewajban dakwah serta penjelasan yang menggugah iman, terakhir adalah buku terkait karangan selama saya menulis unek-unek dan opini terkait fakta terbaru dari sudut pandang islam, Kehilangan laptop memang menyisakan duka tapi tidak melumpuhkan akal sehat dan imanku, kajian yang saya dapat selama Halqah di hizbuttahrir telah membuat saya bisa menimbang kehilangan harta benda masuk dikajian diwilayah mana, yakni pada qadha Allah yang telah mengatur segala sesuatu sesuai keinginan-Nya. Kalau sudah hilang buat apa bersedih terlalu larut, karena memang tidak akan kembali lagi, itu baru harta benda? Bagaimana kalau jauh yang lebih berharga dari itu, kalaupun dilaporkan bisa2 biaya yang saya keluarkan jauh lebih mahal dari beli laptop, maklum pejabatnya gajinya sedikit, ya iyalah sistem kapitalisme bikin pejabat gaji sedikit gelap mata.
            Sesuatu yang patut saya syukuri adalah tidak adanya video dan fhoto yang dianggap pribadi yang kelak bisa saja disebar luaskan lalu saya akan dipalak (diperas) karena saya pernah mendapat informasi, kebanyakan orang yang kena peras adalah lantaran dengan sengaja menyimpan video dan fhoto pribadi secara fulgar dengan maksud koleksi pribadi, tau-tau handphone atau klaptopnya hilang, disamping itu harga dirinya juga hilang lantaran telah beredarnya video tidak senonohnya di dunia maya tidak lama setelah kejadian itu dll.
            Rasa syukur yang kedua adalah Allah mengingatkan saya agar menyimpan data yang ada dilaptop sebelumnya dihardisk, walau tidak semuanya tercover, tapi data yang terkait dengan bahan-bahan untuk mengedit video dan karya editan video yang terkait pemberitaan telah dipindahkan, saya jadi teringat kisah dalam novel kang abik, dibukunya yang berjudul “ Ketika cinta bertasbih “ dimana dikisahkan kalau kita jadi pengusaha, jangan biarkan usaha hanya disatu bidang, sebab bisa saja usaha yang kita geluti tersebut bangkrut, maka bisa ditopang diusaha yang lain, ibarat kikta bawa telur jangan ditaruh dikeranjang satu buah saja, tapi bagi-bagilah tempat pembawaaannya, bila telur satu jatuh maka masih ada telur laun yang tersisa.
            Walau begitu masih ada yang membuat hati saya sedikit was-was, laptop saya tersebut ketika saya matikan beberapa aplikasi belum sempat saya keluarkan seperti facebook, you tobe, bolggrt dan 4 shared, saya khawatir nanti dibajak dan dimasukkan conten yang bisa merusak citra saya sebagai muslim, was-was itu sedikit berkurang dimana laptop yang hilang tersebut agar bisa dibuka musti menggunakan pasword dan yang tahu paswornya hanya saya dan beberapa teman, mudah-mudahan tidak terjadi apa yang saya takutkan dan Allah meringankan dosa atas penerimaan kejadian ini, amien-amien ya rabbal ‘alamin.
Kenapa saya musti menulis pengalaman ini, agar orang yang kelak kehilangan juga bersikap sama seperti sabar dan menerima kenyataan ini dengan ungkapan Innaa lillahi wainna ilaihi raaji’uun, kedua agar yang masih ada laptop jangan menyimpan video dan Fhoto yang sifatnya tidak pantas, sehingga tidak termasuk menjadi  orang yang paling menysal kelak. wassalam

0 komentar: