9/09/2013

CATATAN FACEBOOKKU BAGIAN VI

WAHAI GURUKU (episode , dibalik tokoh mulia ada wanita mulia)

25 Juni 2011 pukul 14:42
Wahai guruku…bukanlah aku bermaksud membangkang padamu
Atau berbalik menjadi guru buatmu…
Hanya saja aku mau mengingatkan mu
Sekedar cinta kasihku pada dirimu…, cinta seorang anak pada ibunya…
Disekolah aku lihat dirimu begitu dipuji dan dipuja oleh muridmu
Tapi dirumah suami, dan anak-anak begitu benci padamu
Kata suamimu engkau telah mengabaikan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga
Kata anakmu kamu telah menghabiskan waktumu hanya untuk memperhatikan anak orang lain
Sedang anakmu sendiri sedikit sekali engkau beri perhatian
Guruku…benarkah demikian…?
Jika memang mustikah itu akan engkau sembunyikan dalam kenyataan?
Alangkah indahnya jika rumah tanggamu baik dengan berjuta benang-benang kedamaian yang engkau taburkan didalamnya
Wahai guruku engkau dambaan hati kami: sebab telah banyak yang telah engkau didik dengan kelembutanmu, dengan ramahmu, sungguh DIBALIK TOKOH MULIA ADA WANITA MULIA" dan engkaulah yang telah pantas mendapatkannya

SAUDARA SEIMAN MU MASIH ADA

23 Juni 2011 pukul 14:54
wahai kaumku jangan engkau taburkan kata2 merayu, gombal, dan menipu pada seorang wanita, sebab sekaum dengan kita akan berbalik menaburkan kata2 merayu, gombal, dan menipu pada saudari terdekatmu, apalagi kamu melecehkannya, coba bayangkan jika adikmu, kakakmu yang di lecehkan sakitkah hatimu, marahkah kamu, saya yakin kamu tak kan sanggup tertawa sebabagaimana shetan tertawa menyaksikan prilakumu, bagaimana kamu bisa mengatakan cinta itu suci dan mulia, jika kamu telah menodai hakikat cinta, bagaimana cintamu itu tulus jika sudah bergumul nafsyu dalam dadamu, wahai saudariku sukakah dirimu dihargai hanya dengan sebuah kata2 murahan, lalu kamu terlena dibuatnya, samapai2 kamu menyerahkan harga dirimu nan agung dan mulia dimata islam :jadilah engkau generasi yang menjaga kesucian, bukan malah mengobral apalgi menggadaikannya, akupun menyadari diri ini tidaklah sesuci air embun dipagi hari, tidaklah sebersih kain putih yang akan membalutku (kafan), namun ini hanyalah secercah kata untuk membuktikan bahwa masih ada saudaramu yang mau mengingatkanmu, persaudaraanku denganmu tidak didasari hanya sebatas sesama bangsa, sesama suku, atau ikatan semu, namun ini adalah didasari ikatan aqidah

0 komentar: