12/28/2012

JANGAN BANYAK BERKHAYAL

Apa ndak terpikir oleh kepala negara yg notabennya muslim untuk mengirim bala tentara dalam mebela kaum muslimin palestina, sungguh rasa nasionalisme telah mengalahkan himbauan Allah tentang persaudaraan kaum muslimin, ya allah bantulah saudara kami dipalestina dengan bala tentaramu (para malaikat) sebagaimana engkau mengirimkan bantuan saat perangnya hamba-Mu muhammad saw, sungguh kami tak kuasa membela kecuali mengharapkan pertolongan penuh dari mu ya allah
Idola
Idola, anda mungkin punya idola, apa itu idola? sebuah pertanyaan yg sangat patut diungkit dan di ungkap, karena pengertian mengarahkan kita pada jalannya sebuah proses yg benar, jika dari pengertian kita keliru, maka dapat dipastikan proses menjadi tidak benar pula, apalagi tidak mengerti sama sekali sebuah istilah, saya bukanlah orang yang ingin mengarahkan anda pada sebuah jalan pikiran saya dengan membuat defenisi tersendiri, namun saya mencoba mengajak berfikir tiap akan berbuat, idola bagiku adalah merindui, berkeinginan keras, dan berharap sangat terhadap orang yang dikagumi, dan berusaha seperti yg di idolakan, singkatnya idolaku tauladanku, kata kuncinya adalah idola yg di idolakan musti yg bisa di teladani dan menginspirasi, jangan sampai yang kita idolai malah membuat kita seperti orang bodoh, suatu kasus adalah demi idolanya seorang gadis rela memberikan perawannya, demi idola rela mengorbankan uang miliaran rupiah (beli baju atau property yg dipakai idola), pengorbanan tentu ada saat menginginkan diri seperti idola, tapi jangan jadi korban, sudah dirimu berdosa idolapun bertambah dosanya, karena telah membuat kita terjerembab pada kenistaan, idolaku MUHAMMAD saw, ia mendapat gelar kejujuran yg tak pernah didapat orang sebelum beliau, ia tak pernah melukai hati siapapun disekelilingnya, ungkapan tersebut di sampaikan oleh pembantu beliau, ia tak pernah melukai hati istrinya, ia tak pernah melukai hati sahabatnya, meski aku tak bias seperti beliau, namun targetku inginya seperti beliau
tak bernilainya apa yang kita tulis, berarti mengindikasikan kita kurang berilmu, jika kata yang tertulis sering ada dalam tulisan seseorang berarti itulah keadaan penulis sesungguhnya, disana kita bisa menebak apa yg ada dalam kamus kata yg tersimpan pikirannya, walaupun penulis menipu diri dengan keadaan seolah ia sedang tidak dirundung duka, padahal ia yang patut dikasihi (Karmeda)

0 komentar: