6/25/2011

Wahai guruku…(dibalik tokoh mulia ada wanita mulia)


Wahai guruku…bukanlah aku bermaksud membangkang padamu
Atau berbalik menjadi guru buatmu…
Hanya saja aku mau mengingatkan mu
Sekedar cinta kasihku pada dirimu…, cinta seorang anak pada ibunya…
Disekolah aku lihat dirimu begitu dipuji dan dipuja oleh muridmu
Tapi dirumah suami, dan anak-anak begitu benci padamu
Kata suamimu engkau telah mengabaikan tanggung jawab sebagai  ibu rumah tangga
Kata anakmu kamu telah menghabiskan waktumu hanya untuk memperhatikan anak orang lain
Sedang anakmu sendiri sedikit sekali engkau beri perhatian
Guruku…benarkah demikian…?
Jika memang mustikah itu akan engkau sembunyikan dalam kenyataan?
Alangkah indahnya jika rumah tanggamu baik dengan berjuta benang-benang kedamaian yang engkau taburkan didalamnya

KERINGAT BERCAMPUR DARAH



Wahai mahasiswa mungkin tiap bulan bahkan minggunya, kamu melihat angka berderet direkeningmu, yang terpikir disaaat kamu memandang hanyalah, adakah deretan nol bertambah dari bulan yang lalu, itulah yang ada dalam fikiranmu tiap bulan.
Namun pernahkah kamu melihat melihat dan menghitung dari depan rekeningmu ? sudahkah engkau jumlahkan berapa jumlah angka yang telah kamu habiskan selama kuliah, ketahuilah dibalik deretan angka itu ada cucuran peluh dan darah, ada keluh dan kesah, ada amalan wajib orang tuamu yang ditinggalkan, ada badan kurus dan sakit yang dipaksakan, ada caci maki yang ia dapatkan, dan tidak jarang rasa malupun ia gadaikan, bagaimana tidak? Tiap bulan bahkan minggu ia harus mengutang sana sini demi memenuhi kebutuhanmu, renungkan lah pesan air mata orang tuamu di saat kamu sedang sendiri, bukan disaat kamu sedang bergurau dalam gemerlap kesemuan, Renungkanlah… Renungkanlah…Renungkanlah…  

6/16/2011

PENTING DIBACA UNTUK MAHASISWA / I YANG AKAN KKN


PENGALAMAN KKN  
Oleh : Firdaus bin Musa ditulis 17 / 06/ 2011
Assalamu’alaikum wb

KKN (Kuliah Kerja Nyata) terdengar wacana dikampus IAIN imam bonjol padang bahwa KKN akan dihapuskan, saya tidak tahu pasti KKN yang mana yang dimaksud, KKN, korupsi, kolusi dan nepotisme  (kalau itu saya setuju banget) atau KKN, Kuliah Kerja Nyata, sedang  KKN tahun ini (2011) terdengar kabar tidak masuk dalam SKS, padahal sebelumnya KKN bagian dari nilai SKS.
Namun harap saya secara pribadi, hal ini janganlah sampai  terjadi  masalahnya masyarakat masih sangat membutuhkan akan keberadaan mahasiswa dtengah masyarakat, apalagi dibulan ramadhan terlepas dari khasus adanya mahasiswa yang tidak pandai ceramah dan jadi imam atau sekedar berdiri dihadapan masyarakat. (sebab hanya segelintir orang yang mencoreng wajah IAIN, saya harap anda tidak termasuk diantaranya)
Meskipun demikian saya yang telah mengikuti KKN tahun 2010 tepatnya disangir, Solok Selatan, Jorong sungai aro akan memberikan pengalaman banyak sedikitnya guna untuk menjadi acuan banyak sedikitnya.
Sesungguhnya benar juga apa yang dikatakan oleh beberapa dosen selama saya kuliah, setiap yang akan kita laksanakan itu musti ada persiapan dan perencanaan, kkn itu diantara persiapannya ialah mengikuti pelatihan atau pembekalan dari pihak institut tempat mahasiwa berada, namun ada juga apa yang diterangkan disana tidak kita temui ditengah masyarakat bahakan bertolak belakang, namun saya tidak akan mengemukakan dimana yang bertolak belakng itu.
Perbekalan sudah, sekarang yang musti diketahui adalah kita melihat kelapangan tempat yang akan kita jadikan objek penimba pengalaman (lokasi kkn), yang perlu ditanyakan adalah apa saja kegiatan mingguan masyarakat, dan pemuda  yang sifatnya bersama, karena dari kegiatan itu kita bisa masuk untuk menjadi bagian dari masyarakat dalam rangka mensosialisakan program kita, kita musti pandai mengambil hati masyarakat dengan memberikan ide2 cemerlang yang bisa bermanfaat bagi perekonomian, disini bukan berarti kita mengajak mereka kesawah, tapi bagaimana kita mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya bekerja motivasinya hanya memperoleh uang saja semata, sekarang dikatakan bagaimana hasil yang kita peroleh selain maksimal untuk duniawi tapi juga menjadi bekal untuk menghadap allah, maka sampaikan pesan2 islami dan motivasi dengan hikmah dan bijaksana (jangan terkesan menggurui)
Dalam menggaet pemuda, sediakan waktu tiga atau empat hari untuk mencari anggota (pemuda-pemudi tempat kita akan bergaul) dalam rangka bagaimana ia bisa menjadi bagian untuk menjalankan progran kita, hendaknya ada dalam pikiran kita, tidak akan keluar rumah (posko) melainkan ada yang akan dikerjakan, dibawa atau disampaikan kemasyarakat, kalau keluar posko hanya untuk memamerkan diri lebih baik jangan pergi ber kkn, sebab masyarakat minang kabau masih punya peradaban yang tinggi, setiap sikap mahasiswa islami selalu diawasi, jangan sampai satu yang berbuat salah, yang lain ikut tercemar namanya, tidak jarang  satu orang yang berbuat kesalahan yang bertentangan dengan nilai-nilai atau kebiasaan yang mereka pakai, merekapun akan memvonis mahasiswa yang berasal dari institut atau perguruan tinggi yang sama, sama saja semuanya.
Dalam membuat program usahakan yang berkesan secara fisik ada kita berikan, dan jangan terlalu banyak memungut dana dari masyarakat jika kita belum mensosialisasikan program kemasyarakat, sebab saya waktu KBM (kemah bakti mahasiswa) ada pengaduan masyarakt bahwa ada mahasiswa yang terkesan memaksa meminta bantuan kemasyarakat, itu dilakukan oleh mahasiswa melalui murid TPA, karena itu membuat program itu diperhitungkan uang masuk dan keluarnya, jangan kasus yang sama terjadi. Dan sekali-kali kita jangan mencerca apa yang diberikan oleh masyarakt ditempat, bagaimanapun keadaanya, sebab memang itu yang baru bisa ia berikan dan sejauh itu ilmunya (menganggap kita serba kurang), disini perlunya kesabaran dan sikap fositif thinking
Masyarakat itu sensitif sekali dengan kata-kata, dan prilaku kita, karena dikampus kita terbiasa berkata-kata ceplas-ceplos maka dimasyarakat coba jangan dipakai lagi, memang terkesan kita munafik atau terkekang dengan keadaan, namun ini semua dalam rangka mendidik kita bisa menjadi bagian dari masyarakat tempat kita KKN, adanya mahasiswa yang sakit ditempat KKN, jangan terlalu cepat ambil kesimpulan dianggap karena diguna-guna, atau di racuni oleh masyarakat setempat, masalahnya bisa jadi kita belum membawa fisik dan mental yang kuat kesana. Kalaupun benar adanya ada, hal itu tidak terlepas karena kita mungkin telah menyakiti perasaan masyarakat tersebut, jadi cobalah menjaga tingkah dan kata2 dengan sebaik2 mungkin, berikan pesan islami dari sikap dan tutur kata kita, agar setelah kita pergi, nama insitut dan pribadi kita di ingat selalu.
Khusus bagi wanita saya ingatkan tidak mengapa banyak di posko ketika aktivitas atau program tidak ada diluar, kecuali jika ada yang akan kita lakukan, dan jangan bergoncengan antara laki-laki dan perempuan karena hal itu akan terkesan buruk dimata masyarakat, kalau ingin keluar hal itu membutuhkan laki2 dan perempuan  (mahasiswa/mahasiswi) sebaiknya pakai dua motor, kalau saya untuk menolaknya, saya bilang saja belum begitu bisa bawa motor.
Biasanya dimasyarakat akan kita saksikan mereka siangnya tidak banyak terlihat, sebab siangnya mereka  bekerja, pada malam harinya baru kita bisa memberikan pesan2 islam pada mereka, dan untuk mendapat perhatian masyarakat, sebelum asyar kita sudah masak diposko, sedang setelah asyar sampai dekat2 akan makan sore (15 menit menjelang waktu magrib) kita coba keluar posko guna mencari celah untuk berteman dengan masyarakat, seperti kewarung jualan makanan (kalau saya ditempat jual pabukoaan) atau digalanggang (perkumpulan pemuda / pemudi) disitu kita akan bertambah akrab dengan masyarakat, jurus 3 S jangan lupa dipakai (sapa, senyum, dan salam) jangan sampai kita dicat sebagai mahasiswa sombong, memang akan membuat kita capek atau gerah namun ini dalam rangka merubah karakter individualis kita selama dikampus.
Hal terpenting yang tidak boleh kita lupakan adalah mengetahui orang2 yang didahlukan selangkah masyarakat (kepala jorong, niniak mamak, tokoh maysrakat, ketua pemuda, dan bundo kanduang dll) setiap apapun yang akan kita buat dibawa ikut serta meeka, meskipun hanya sekedar minta izin atau memberi tahukan. Itu terkait dengan masyarakat ditempat kita KKN
PESAN UNTUK SESAMA KELOMPOK (Pesan Intern)
Sekarang yang sangat besar pengaruh berhasil atau tidaknya ditengah masyarakat adalah kekompakan kita sesama anggota KKN, tidak kompaknya kita, tidak menjalankan kesepakatan2 (tanggung jawab) yang telah diberikan oleh ketua kelompok berdasarkan musyawarah, akan membawa petaka buat keberhasilan kita dimasyarakat, maka hal sekecil apapun jangan disembunyikan atau dibicarakan dibelakang teman, karena itu tiap sore atau menjelang tidur (kalau kami dulu sesudah sholat tarwih) selalu mengevaluasi kagiatan dan mengemukakan uneg2 yang terjadi dalam intern, jangan sampai ketidak kompakan kita tersebar ketelinga masyarakat, dan anggaplah setiap aktivitas kita itu demi menggapai ridho allah, jangan kita menganggap tugas yang sudah dibebankan pada paada kita terlalu berat, sedang terhadap teman mentang telah diberikan pula tanggung kawab kemudian kita biarkan saja ia mengerjakan sendiri, kalau kita memang bisa membantu, maka bantulah, saya yakin anda akan menganggap tentu akan enak baginya (teman tersebut) sekali lagi ini demi menjaga kekompakan kita dan ridho allah swt, usahakan masing2 anggota tidak ada yang tidak tampil didepan masyarakat (ceramah, protokol, dan panitia kegiatan), hal itu akan memicu pertanyaan masyarakat, bahawa anda adalah mahasiswa pemalas
Disini saya kemukakan yang akan menyebabkan kita renggang antar anggota
1.      Ketua tidak menjadi penengah dalam menyelesaikan persoalan (tidak adil) hal ini akan membuat anggotanya membangkang.
2.      Setiap kegiatan tidak terlebih dahulu dimusyawarahkan (ketua diktator), anggota membuat rencana2 yang diluar kesepakatan bersama (jangan demi perhatian masyarakat lalu kita buat inisiatif sendiri, okelah kalau berhasil dan terlaksana dengan baik, namun jika menghadapi yang membuat tercemar anggota lain akan membahayakan bagi kinerja selanjutnya)
3.      Keluarnya anggota posko tidak minta izin kepada ketua kelompok.
4.      Saling mengklaim diri kita yang banyak berbuat, sedang yang lain banyak tidur.
5.      Memasak tidak saling kerja sama
6.      Membeli sesuatu tidak  minta izin dulu pada anggota yng lain, padahal uang yang dipakai uang kelompok
7.      Adanya hal2 ganjil dilakukan dalam anggota (berdua an lawan jenis, tanpa ada yang lain sedang teman yang lain sudah sering kali mengingatkan nanti dilihat masyarakat / pacaran / cinta lokasi ) meskipun cinta nyetmo
8.      Terlalu lahapnya makan atau memakai milik bersama sehingga jatah teman ikut di embat.
9.      Perlu saya ingatkan bagi bendahara hendaknya hati2 menaruh uang, pengalaman saya bendahara kehilangan uang kelompok,  menaruh curiga pada anggota lain hal ini juga memicu keretakan dalam kelompok.
10.  Perhitungkan pengeluaran uang kelompok, jangan sampai boros atau terlalu pelit.
11.  Dan diskusikan, kalau ada masyarakat yang memberikan uang saku kepada anggota apakah uangnya untuk kelompok atau individu, kalau saya uang dari hasil ceramah, mengisi pengajian majelis taklim diperuntukkan atas nama kelompok, sedang atas nama pribadi jika kita diajak mendoa kemudian diberikan sedekah baru atas nama pribadi, dan bendahara hendaknya mencatat secara detail pengeluaran uang agar tidak menjadi polemik ketika di hitung dalam pembukuan nantinya, khusus bagi sekretaris setiap harinya diminta pada masing2 anggota apa saja kegiatan yang sudah dilakukannnya, sebab ada kegiatan individu dan ada kegiatan kegiatan bersama yang akan dilaporkan ke pengawas lapangan nantinya.
Masih banyak hal lain, namun intinya permasalahan internal sebaiknya cepat diselesaikan, dan jangan di diamkan atau disebarkan kemana2, berterus teranglah serta bertanggung jawab terhadap tugas masing2.
Untuk mendapatkan ide2 kreatif sekali-kali ketua pergi ke kelompok lain, untuk mendapatkan ide2 disana.
Bagi masing2 individu hendaknya telah membekali bahan ceramah minimal tiga judul, jika butuh banyak penceramah maka buat kesepakatan dengan kelompok lain untuk saling tukar anggota dalam mengisi pengajian.

6/05/2011

TINGGINYA NILAI SEBUAH SYMBOL




Oleh FIRDAUS BIN MUSA

Dulu aku aku tidak begitu ambil pusing sebuah nama yang namanya symbol, sebab symbol hanyalah sebuah lambang yang tidak menjadi bahan pertanyaan diakhirat terhadap muslim, itu anggapanku sebelumnya, namun ternyata symbol itulah yang menjadi titik tolak perjuanganku sekarang. Tak tahu kenapa tiba-tiba saja aku ingin menegakkan sebuah symbol  yang namanya bendera al-liwa’ dan ar-royaa’, sebelum saya jelaskan apa itu alliwa’ dan apa itu ar-raya’ terlebih dahulu saya mengangkat wacana tentang sebuah symbol yang sekarang sudah tidak lagi dipahami oleh seorang muslim sebagai identitas terpenting.
Jilbab dan pakaian menutup aurat, kata-kata jilbab dan pakaian menutup aurat sengaja saya penggal lantaran masyarakat  Indonesia masih memahami bahwa jilbab itu sesuatu yang ganya penutup kepala saja, bukan penutup aurat secara keseluruhan. Ya itulah pembahasan pertama yang akan saya angkat, sebagai seorang muslim dan muslimah, kita harus memahami jilbab sebagai identitas muslimah, dengan memakai jilbab terlihatlah bahwa mereka pantas disebut muslimah, tahu kenapa sebab yang berani memakai jilbab hanya muslimah yang punya ketundukan luar biasa yang mampu, ada pertanyaan bahwa orang munafik dan kafirpun banyak kok yang memakai jilbab, kenapa mereka tidak punya ketundukan kepada allah buktinya mereka masih tetap dalam agama dan kemunafikan mereka, tunggu dulu !
Tahukah anda, nahwa muslimah yang memakai jibab dengan penuh ketundukan sangat jauh berbeda dengan orang yang tidak didasari ketundukan, pertama orang yang tidak punya ketundukan ia hanya memakai jilbab jika takut dilihat orang sebagai perempuan yang punya cacat dikepalanya, kedua ia memakai jilbab untuk menghindari celaan dari manusia saja, ketiga ia hanya memakai jilbab hanya sekedar trend, ke empat  ia akan memakai jilbab dengan gaya dan harga yang sangat mahal karena dalam pikirannya, bagaimana ia dianggap sempurna dimata orang lain (mengharap sanjungan ahar dianggap sudah cantik sholehah lagi), keenam ia memakai jilbab hanya dalam waktu2 tertentu saja (ketika akan masuk mesjid, hari raya, atau ketika banyak kutu dikepalanya ) dan masih banyak lagi kekeliruan wanita muslim yang tujuan mereka memakai jilbab, berbeda dengan muslimah atau wanita sholehah ia memakai jilbab pertama, didasari karena ini perintah allah swt, bukan karena perintah atasan, atau institusi, dia akan memelihara identitas jilbabnya dengan prilaku kesehariannya, sebab dalam pandangan saya secara pribadi wanita sholehah jilbabnya  itu menjadi pengontrol buat dia untuk berprilaku, meskipun tidak bisa dihubung-hubungkan, Karena akhlak baik dipengaruhi oleh keyakinan, dan pemikirannya bila pemikiran dan keyakinan itu islami maka otomatis akhlakpun islami, tapi sebaliknya keyakinan sudah islami namun pemikiran dipengaruhi oleh pemikiran tidak islami (komunis, dan sekuleris) niscaya akhlaknyapun tidak akan islamis.   
Contoh lain, seorang mahasiswa akan merasa bangga memakai lambang sekolah tertentu (unand, unp, itb, iu, dan lain-lain), akan tetapi mereka merasa minder dengan lambang IAIN, STAIN, Madrasah Aliyyah, tsanawiyah, dan MIN, hal ini kalau saya ambil analisa berdasarkan analisa jilbab tadi juga bisa dikaitkan, dimana rasa minder terhadap symbol ini akibat kesekuleren mahasiswa, yang tidak lagi percaya bahwa allah telah menentukan dimana kita akan bekerja dan jadi apa setelah ini, sebab ia merasa dengan sekolah atau kuliah diperguruan ahama hanya akan menambah angka pengangguran, padahal buktinya malah yang sekolah non agamalah yang telah mendominasi dalam hal pengangguran,  karena imeg masyarakat sudah menganggap sekolah agama banyak yang menganggur akhirnya ya itulah cat yang  didapat disekolah agama sampai sekarang, dan tugas mahasiswalah untuk mengembalikan imeg  tersebut  balik sebagai mana idealnya  dan muali sekarang coba mulai beranjal berfikir bahwa saya sekolah dan kuliah di sekolah atau perguruan tinggi agama tidak lagi sekedar pelarian setelah tidak diterima disekolah umum (sebenarnya  memisahkan sebutan sekolah umum dan sekolah agama itu juga ungkapan sekuler)
Saya mengajak mahasiswa islam  (kuliah dan mendalami ilmu keislaman di perguruan tinggi islam) seperti imeg masyarakat minangkabau terhadap sebutan Honda pada setiap motor, padahal kata Honda itu adalah produk sebuah perusahaan sepeda motor, caranya adalah istiqamah kita dengan identitas kita disaat kapanpun, dan dimanapun? Berjilbab dimanapun dan kapanpun, mencari nafkah dengan penuh kejujuran yang halalan thoyiibah, tidak menjual agama demi sebuah tahta dan harta, tidak pacaran (karena islam ada aturan system pergaulan), tdak korupsi, kolusi, dan nepotisme, tidak ikut dalam kegiatan riba, tidak menghalalkan cara unyuk memperoleh sesuatu, tidak membicarakan aib orang lain, tidak mendukung demokrasi, tidak  meniombongkan diri pada sesame manusia lebih-lebih pada allah swt, sholatnya tidak pernah tinggal, dakwah penyuaraan syari’ah dan khilafahnya selalu aktif, infaknya bukan karena ada yang berlebih dari sisa belanja atau memberikan pakaian yang kita anggap hanya layak dipakai buat orang miskin, dan lain-lain.
Berbicara symbol ar-roya dan al-liwa’ adalah sebuah symbol bendera islam disaat peperangan dan damai Tahukah Bahwa Islam Memiliki Bendera Sendiri ?
Apakah anda tahu bahwa Islam memiliki bendera yang khas? Ya, Islam merupakan dien yang lengkap yang mengatur segala aspek hidup salah satunya dalam masalah tata negara, termasuk pengaturan bendera. Bendera Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Bendera Rasulullah terdiri dari:
1. Al-liwa (bendera putih)  2. Ar-rayah (panji hitam)
Di dalam bahasa Arab, bendera dinamai dengan liwa (jamaknya adalah alwiyah). Sedangkan panji-panji perang dinamakan dengan rayah. Disebut juga dengan al-‘alam (1). Rayah adalah panji-panji yang diserahkan kepada pemimpin peperangan, dimana seluruh pasukan berperang di bawah naungannya. Sedangkan liwa adalah bendera yang menunjukan posisi pemimpin pasukan, dan ia akan dibawa mengikuti posisi pemimpin pasukan.

Liwa adalah al-‘alam (bendera) yang berukuran besar. Jadi, liwa adalah bendera Negara. Sedangkan rayah berbeda dengan al-‘alam. Rayah adalah bendera yang berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang (2). Liwa, (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam. Banyak riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya : Rayahnya (panji peperangan) Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih (HR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah) Meskipun terdapat juga hadist-hadist lain yang menggambarkan warna-warna lain untuk liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang), akan tetapi sebagian besar ahli hadits meriwayatkan warna liwa dengan warna putih, dan rayah dengan warna hitam. Tidak terdapat keterangan (teks nash) yang menjelaskan ukuran bendera dan panji-panji Islam di masa Rasulullah SAW, tetapi terdapat keterangan tentang bentuknya, yaitu persegi empat. Panji Rasulullah saw berwarna hitam, berbentuk segi empat dan terbuat dari kain wol (HR. Tirmidzi)
Al-Kittani (3) mengetengahkan sebuah hadist yang menyebutkan : Rasulullah saw telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yang ukurannya sehasta kali sehasta.
Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sedangkan pada rayah yang berwarna dasar hitam, tulisannya berwarna putih. Hal ini dijelaskan oleh Al-Kittani (4), yang berkata bahwa hadist-hadist tersebut (yang menjelaskan tentang tulisan pada liwa dan rayah) terdapat di dalam Musnad Imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui jalur Ibnu Abbas. Imam Thabrani meriwayatkannya melalui jalur Buraidah al-Aslami, sedangkan Ibnu ‘Adi melalui jalur Abu Hurairah.
Begitu juga Hadist-hadist yang menunjukan adanya lafadz Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah , pada bendera dan panji-panji perang, terdapat pada kitab Fathul Bari (5). Berdasarkan paparan tersebut diatas, bendera Islam (liwa) di masa Rasulullah saw adalah berwarna putih, berbentuk segi empat dan di dalamnya terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah dengan warna hitam. Dan panji-panji perang (rayah) di masa Rasulullah saw berwarna dasar hitam, berbentuk persegi empat, dengan tulisan di dalamnya Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah berwarna putih. Bendera inilah yang akan membebaskan negeri negeri Islam dari penjajahan AS di Iraq, Afgahanistan, dll serta penjajahan Zionis Yahudi di Palestina. Akan mempersatukan Ummat dalam Negara Khilafah dan membebaskan mesjidil Aqsha, dan akan menjadi bendera Negara Khilafah yang di Janjikan oleh Rasulullah, Insya Allah


SAHABAT KENAPA KAMU BERUBAH



OLEH FIRDAUS BIN MUSA

Alunan waktu terus berjalan dan ombak terus menerus berkejaran, namun keangkuhanku tak jua sirna sehinggn orang yang paling dekat dan perhatian padaku awalnya kinipun telah mulai memalingkan diri, aku tahu aku ini egois, tapi mustikah keegoisanku ini dibalas dengan tidak bertegur sapa, jelaskanlah sahabat kalu sekiranya bibir ini telah melukai hatimu, jikalau sikapku tidak menyenangkan hati mu, beri tahu kesalahanku, apa begitu besarkah kesalahan ku sahabat, sehingga tidak lagi relung dihatimu menyusupkan maaf dikalbumu untukku.
Aku tak ingin aku dipanggil sahabat penghianat dan munafik yang hanya memperturutkan keegoisan dan kepentingan pribadi, aku hanya mencoba mencari jati diri dengan pola hidupku yang tidak menentu oleh karena itu aku tidak ingin persahabatan kita terputus karena kesalah pahaman, semua permasalahan itu tentu ada jalan keluar dan penyelesaiannya, ohhhh sahabat sekali lagi maafkan daku kalau sekiranya kata-kataku, dan sikapku menyayat hatimu melebihi sayatan sembilu, menusuk nalurimu melebihi pedihnya tusukan duri, bantulah aku meleburkan keegoisanku, dengan kritik dan saranmu, jangan kau tambah penderitaan yang bertumpuk sudah didada sahabatmu ini, dengan sifatmu yang tidak  lagi ramah seperti dulu, aku akan menebus kekecewaanmu  dengan berlutut dan bersimpuh dibawah tanganmu, dan aku berjanji akan berubah untuk masa selanjutnya, pinta dan permohonanku padamu supaya kamu jangan menjauh dariku, kalau kamu memang belum siap seutuhnya kembali kepadaku seperti dulu sekali lagi maafkalah sahabatmu, kamu mungkin tahu bahwa  setiap kelemahan, disitu juga tersimpan kekuatan, Cuma aku belum bisa menggali dimana sebenarnya kekuatan itu sekarang.


TUGAS MENULIS KARYA JURNALISTIK




Dialog oleh Firdaus bin Musa
  1. Kemiskinan

1.      Apa sih standar seorang warga itu dikatakan miskin?
2.      Apa yang melatar belakangi kemiskinan kita padahal kita Negara agraris yang kaya sumber daya alam?
3.      Apa peran pemerintah yang sudah di laksanakan untuk menanggulangi kemiskinan ini?
4.      Apakah kemiskinan ini terkait dengan system undang-undang yang kita pakai?
5.   Sebagai mahasiswa apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan?
6.      Cukupkah anggaran pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan yang makain meningkat, dari tahun ketahun, kalau tidak dari mana akan di cari tambahan
7.      Siapa yang bertanggung jawab atas kemiskinan yang sebagian orang bilang, ini kemiskinan karena seluruh sumber daya alam di kuasai oleh swasta, dan konon pihak swasta itu juga warga Negara asing?
8.      Apakah kemiskinan ini sifatnya struktural?
9.      Pendapatan apa saja yang didapat oleh pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan ini?
10.  Terkaitkah dengan pejabat yang korupsi anggaran untuk menanggulangi kesmikinan hilang atau berkurang?
  1. PILKADA
  1. Apakah benar dalam pilkada ini masih ada juga money poltik?
  2. Sanksi apa yang akan diberikan bagi calon gubernur yang money politik
  3. Cacat moral apakah jadi syarat buat calon gubernur sekarang
  4. Apa saja misi calon gubernur untuk lima tahun kedepan?
  5. Kapan mulai kampanye bagi calon gubernur?
  6. Apakah dalam aturan kampanye tersebut dibuat aturan dimana saja boleh kampanye?
  7. Bagi orang yang golput apa pandangan bapak?
  8. Ada isu bahwa gubernur tidak diperlukan lagi, karena peran gubernur telah diambil alih oleh bupati?
  9. berapa orang yang akan ikut bertarung dalam periode pilkada tahun ini?
  10. apa himbauan bapak terhadap proses pilkada tahun ini?

  1. EKONOMI
1.      Dengan bergantinya mentri keuangan apakah akan ada perubahan dalam pengelolaan keuangan dan bidang ekonominya pak?
2.      Apakah ada peningkatan status masyarakat Indonesia secara umum dari bidang ekonomi tahun ini?
3.      Baru-baru ini muncul ekonomi neoliberalisme, sebenarnya apa sih itu neoliberalisme?
4.      Apa saja yang menjadi program utama dalam bidang ekonomi ini?
5.      Sejauh mana peningkatan dari tahun ketahun tentang program yang bapak unggulkan, setelah lebih kurang empat setengah tahun bapak jadi mentri?
6.      Keinginan yang sebenarnya ingin bapak wujudkan akan tetapi belum tercapai apa sih?
7.      Sebagai mentri bapak tentu punya bawahan yang berprestasi dalam peningkatan dalam bidang ekonomi, kira-kira wilayah mana yang bapak anggap cukup meningkat kesejahteraan rakyatnya, dengan APBN yang sama?
8.      Kendala apa saja yang membuat bapak susah untuk menjalankan program yang telah bapak rancang?
9.      Desus-desus hangat tentang biang dari adanya ketidak sama rataan dalam bidang ekonomi berupa penempatan para ahli instruktur untuk menata daerah, apa betul itu penyebab ekonomi carut marut?
10.  Apa himbauan dan tanggapan anda terhadap kinerja yang telah anda lakukan bersama jajarannya?




PERHIASAN TERMURAH


13/01/2010 M


Oleh Firdaus bin Musa

Air laut warnanya biru memikat setiap orang yang memandang, sekalipun warnanya yang semula kita anggap biru cumalah tipuan belaka, penghias terian gelombang yang menghempas karang, gelombang yang tiada bosan menerjang dan menendang, begitu juga dirimu wahai badai pemuas nafsu lelaki bejat lagi jahat (perempuan sek komersial yang buat sial bagi kami), , daya tarikmu sungguh luar biasa, tapi ku tahu berapalah harga jual tubuhmu yang penuh keringat dosa-dosa nista, tidak lebih dari seonggok koin yang dikumpulkan pemulung yang pemalas, hidupmu terombang-ambing bak ombak, kesenanganmu itu penuh kepura-puraan, kesenangan semu yang kau peroleh, tak lebih dari itu kau pantas memejamkan mata sembari berfikir dan merenung siapa saja yang telah kau angkut kepenjara maksiat, siapa saja yang telah kau taburi benih-benih virus hiv dan aids, siapa saja yang telah kau pikat dengan tubuh jalangmu, sehingga rumah tangga yang dulunya tentram kau buat berantakan, masa depan kawula muda yang seharusnya indah kau buat jadi suram, orang tua yang awalnya sibuk berzikir kau buat khawatir, petugas kepolisian yang rutinitasnya lebih penting dari mengurusmu, kini tersita waktunya untuk mengejar, menangkap, dan membasmimu, kau bahaya, kau tercela, cat hitam buatmu, panggilan terburuk buatmu, sebelum kebencian berlarut-larut datang, segera kau hentikan kebiasaanmu, bertobatlah dan mohon ampunlah, jangan kau beralasan karena himpitan ekonomi, pertanyaannya? Wanita lain kenapa tidak seperti dirimu, kamu berbuat tidak lain hanyalah memperturutkan nafsu duniamu, ketahuilah dirimu akan gelisah dan gundah selama tidak kau jauhkan tempat dimana sekarang kau berada, bukankah dulu engkau orang yang tahu akan kehisupan dunia bahwa dunia ini hanyalah tenpat permainan, dan senda gurau
Aku tahu bukan salahmu semuanya, ku juga benci dan murka pada lelaki yang memakai jasamu dan tidak kalah marah aku adalah pada orang tuamu yang tidak bertangggung jawab dalam mendidik anak, kenapateganya dia melacurkan dirimu pada kubangan dosa, yang berlumpur lagi nista.
Saranku padamu, bukankah kamu sudah dewasa, bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk, mana yang membawa ketenangan mana yang tidak, apakah kamu akan terus menjamah setiap tangan lelaki dengan kehormatanmu yang masih tersisa dihadapan tuhanmu, jika bertobat padanya, tinggalkan dan jauhilah segera, ada yang bisa kamu kerjan, dan ada yang akan menentramkan hatimu, tinggal lagi kamu mau berbeerat hati untuk meninggalkan lembah maksiat tersebut.

MENGGUGAH NALURI MAHASISWA




Oleh Firdaus bin Musa
 
(Senin 27/04/2011 ) Rekan Mahasiswa aku tahu engkau adalah agen of change, perubahan yang tentu tidak dalam skala kecil (diri dan kelurga saja) tapi perubahan dalam skala besar (mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, masyarkat, dan Negara) namun sekarang kenapa kamu hanya diam membisu, diam dan membisunya engkau berarti membiarkan kemungkaran dan kerusakan terus merajalela, tegakah  hal ini  engkau hibahkan pada adik-adikmu kelak, mahasiswa apakah kamu ingin menjadi batu penyandung setiap pejalan kaki yang akan melewati  jalan lurus atau menjadi bagian penyebab tidak turunnya pertolongan allah swt.
Mahasiswa suara lantangmu meruntuhkan keberanian musuh, kemana jati dirimu yang dulu tegar dan tegas untuk melenyapkan  setiap kerusakan yang tampak dimana-mana, sudah pupuskah semangat juangmu, kemana engkau gadaikan keberanianmu yang dulu di elu-elukan oleh Rasulullah SAW, tidakkah engkau ingin menjadi bagian dari perjuangan penegakan agama allah yang telah di injak dan dinodai, wahai mahasiswa mari kita bangkit dari keterpurukan yang sengaja dibuat oleh musuh islam melalui penjajahan pemikiran, kami menunggu suara lantangmu serta kobaran semangat yang menggebu-gebu.

PENGALAMAN DALAM PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT




OLEH FIRDAUS BIN MUSA

(CEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN 3 M )

Pagi hari sabtu tepatnya  tanggal 19 juni  2010 M, kami jurusan komunikasi penyiaran islam berencana akan membuat iklan layanan masyarakat, sebelum saya datang kekampus di mesjid tempat tinggal saya,  saya sudah mencuci dan serta menyapu mesjid, sekaligus sempat pula tidur sejenak, karena rencananya kami akan berkumpul jam 09.00, jam 08.30 saya ditelpon oleh salah seorang teman namanya icol, dia menanyakan apakah sudah di konfirmasi pak adlen, selaku dosen pembimbing dalam penggunaan kamera di iklan layanan masyarakat, lalu saya jawab kami sepakat akan kumpul jam 09.00, lalu dia sms balik kenapa tidak dikasih tahu kami, sedang kami sudah kumpul dari jam 07.00, saya tidak jawab karena saya tidak bisa menyalahkan mana yang salah, seharusnya mereka juga bertanya sebelumnya jam berapa ngumpul, dan sayapun tidak memberi tahu jam berapa berkumpul, tapi saya coba kirim sms ke rahmat hidayat, tolong kekampus dulu untuk meng cek kamera, karena kamera di berikan tanggung jawab untuk dijaga oleh kami, berdasarkan insruksi kepala labor (Pak usman S.Sos.I)
Jam 08.45 saya berangkat kekampus, dikampus telah saya dapati icol, giska, marliza, dan rahmat hidayat, robbi, Aan lagi nongkrong, tidak lama setelah itu datang pula putra, ade dengan dibonceng oleh temannya, lalu harun juga dengan temannya, dan kemudian datang pula robbi, dan menyusul teman-teman lainnya.
Dan sayapun langsung meminjam kunci ke bang yogi selaku penjaga kampus untuk meminjam kunci labor, akan tetapi dia menolak memberikan lantaran dia belum melihat dosen pembimbing, sayapun sedikit kesal dibuatnya, sebab akan memperlambat proses syuting, lalu saya pergi keteman-teman tempat dia nongkrong, disana langsung icol saya suruh mencoba untuk meminjam kunci labor lagi, entah apa yang mereka bicarakan kebetulan pak adlenpun sudah datang bang yogipun langsung membukakan pintu labor tempat penyimpanan kamera
Stelah kami masuk kelabor, saya, rahmat hidayat, dan icol langsung membawa kamera kebawah, karena labor di lantai dua akademik fakultas dakwah, sayapun langsung mencek baterai, sebelum akan mulai saya dan teman-teman bicara dulu sama pak adlen mengenai apa yang akan dipersiapkan sebelum akan berangkat, lalu pak adlen sendiri menanyakan apa yang sudah ada, lalu kiami jawab, baru kamera, charger baterai, threepot, dan sebagian teman-teman sudah ada juga yang beli kaset dv mini, dan lokasinya dimana saja, serta beliau minta gambaran akhirnya dari sekian penjelasan masing-masing kelompok kami, rupanya pada butuh sejenis microfon, maka bapak, mencoba melihat peralatan yang beliau bawa, rupanya microfon itu sendiri lupa masuk dalam tas beliau, dan kami pun berinisiatif bagaimana kalau kita syuting bagi teman-teman yang pengambilan gambar/objeknya tidak membutuhkan suara, lalu kami perkelompokpun berkumpul, eh rupanya banyak yang tidak disekitar kami berkumpul, akhirnya rahmat hidayat meminta saja dulu pengambilan cahaya matahri, karena dalam pembuatan iklan layanan masyarakat yang ia buat terdapat shoot berkaitan dengan cahaya matahari, setelah dicoba menggunakan kamera akhirnya tidak bisa hidup, padahal baterainya adam tapi tidak hidup ke layar tempat melihat objek yang akan di shoot di kamera, lalu saya selaku penanggung jawab di Tanya oleh pak adlen, apa sudah di cek kanera ini seblunnya, belum pak, rahmat menambahkan kalau semua kamera yang dilabor semuanya tidak ada yang rusak pak, lebih kurang setengah jam pak adlen  mencek mana tahu ada yang belum dihidupkan, masih juga belum terlihat objek lewat layer yang ada disamping kiri kamera, dan semabari bapak melihat yang belum dibuka, sayapun menelpon pak usman selaku ketua labor, yang sedang kuliah di pasca sarjanam awalnya ada yang mengangkat telp beliau tapi ketika kedua kalinya, tidak aktif lagi akhirnya pak adlen memerintahkan kami supaya meminjam kamera ke pak usman dengan meminjam kunci labor, maka saya dan odipun pergi pasca sarjana dalam perjalanan tepatnya di depan sebuah smp andalasm saya ditelpon oleh icol katanya, kamera sudah bisa dipakai, dan kamipun kembali ke kampus, dan setelah dikampus saya lihat pak adlen dan rahmat hidayat sedang mengambil  shoot matahari, setelah itu selesai kamipun melanjutkan ke jalan sawahan dekat pjka, untuk mengambil shoot orang, mobil, dn motor yang lalu lalang ketika dilampu merah, lebih kurang sepuluh menit pengambilan shootpun selesai.
Lalu dilanjutkan ke rumah anggota cru saya, atas nama odi kebetulan waktu hunting kami melihat tempatnya bagus buat di sorot, maka kami beserta pak adlenpun kesana dengan mobil yang dibawa oleh zulkarnain, masih cru saya juga, sekalipun dengan mobil rental, sesampainya disana (rumah odi), langsung threepoot saya buka dari sarungnya, dan kemdudian diangkat oleh rahmat hidayat kedalam kamar odi, sedang odi sendiri sibuk untuk mengurus tempat tidur yang akan saya jadikan tempat adegan orang yang masih juga tidur padahal hari sudah siang, pertama-tama kami coba pengambilan gambar rupanya masih kurang, setting tempat lantaran bantal dan selimut yang saya pakai tidak cocok dengan perencanaan awal, yakni adegan anak orang kaya (saya sebagai pameran) sekalipun kata icol tampang saya tidak cocok jadi orang kaya, tapi tidak apalah yang penting masuk tv, tujuh kali latihan, dan enam kali shoot di dalam kamar itu saja, akhirnya kami kembali pengambilan shoot matahari yang awalnya di ambil dari bawah pepohonan saos,  ketika melihat hasilnya kata teman-teman (icol, rahma, marliza, dan jimmi), bagus lalu pak adlenpun pergi ke tepi jalan dekat SD, kebetulan rumah odi berseberangan dengan sekolah SD, ketika ditepi jalan tersebut bapakpun kembali menshoot matahari di bawah celah pohon kelapa, lagi-lagi teman bilang bagus bahkan kalimatnya pakai kata lebih, lalu pak adlen bilang “kita jangan puas dengan satu gambar, cari dalam bentuk lain, alias alternative, nanti ketika mengedit kita bisa memilh mana yang bagus” disitu kamipun menyadari bahwa ini sungguh ilmu, baru ilmu sungguh rugi kalau saya tidak ikut sebelumnya, selesai itu kami lalu naik mobil lagi menuju kejati empat untuk mengshoot rumah bagus milik orang kaya lagi bersih, lebih kurang sepuluh menit menuju tempat tersebut kamipun sampai, awalnya sih kami sudah jauh dari tempat yang seharusnya, kemusian datang rahmat hidayat untuk mengasih tahu, mobilpun putar kepala, dan sebelum itu odi yang sebagai penumpang bilang, eh zul…zul…kemana, dibelakang tu ha, tahu kok, saya Cuma putar kepala, setelah sampai ditempat threepootpun di buka dari sarungnya, lalu di letakkan di samping dari objek (rumah yang akan di shoot di ambil dari sampingnya di sudut kanan), setelah di ambil satu shoot kamipun ke mesjid tempat rahnat hidayat tinggal, disana kami juga akan mengambil gambar karena ada beberpa shoot yang peralatan dan tempatnya cocok  dan ada disana, namun karena waktu zhuhur hamper masuk, maka rahmat hidayat mengajak bapak adlen untuk sholat dulu, sekaligus makan setelah itu baru dilanjutkan, awalnya kami mau mengajak pak adlen saja yang makan di warung makan, sedang saya dan teman-teman makan didalam kamar tempat rahmat tinggal, tapi setelah ditanya rahmat sama pak adlen, di sini sajalah kan enak makan bersama-sama, dan odipun langsung keluarkan uang dari dompetnya yang menurut saya lucu (seperti dompet perempuan, maaf ya odi kalau kamu tersinggung), karena panjang, dan rahmat hidayat pergi untuk membeli sambal dan sekaligus nasi, sedang saya sendiri mencuci piring yang ada dikamar rahmat, lalu odi saya suruh juga untuk belikan minuman dan rokok pak adlen, tidak lama rahmat hidayatpun datang dengan menjinjing beberapa bungkus nasi dan sambal yang dibeli, kamipun makan bersama, dan adapun yang makan terlenih dahlu ialah icol, rahma, pak adlen, rahmat hidayat, dan marliza, sedang saya sendiri mengotak-ati kamera untuk mengambil momen makan bersama di saat makan tersebut, lebih kurang seperempat jam saya melakukan itu, lalu saya serahkan pula sama icol kebetulan dia telah selesai makan